ADVERTISEMENT
Sabtu, November 8, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Headline

BBM Semakin Langka di Mimika, Lemasko Usulkan Perketat Pengawasan, Bentuk Tim di Laut dan Darat

7 Oktober 2025
0
TNI-Polri Diminta Ungkap Kasus Tewasnya Anggota TNI di Mimika, Ini Perbuatan Keji, Pelaku Harus Bertanggungjawab

Marianus Maknaepeku, Wakil Ketua Lembaga Masyarakat Adat Suku Kamoro (Lemasko).(foto:ist/koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

“Pengawasan langsung di kapal dilakukan sejak saat ini hingga menjelang Natal dan Tahun Baru. Karena selalu saja di moment ini sering terjadi kelangkaan BBM. Ini ada apakah sebenarnya”.

TIMIKA, Koranpapua.id- Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax, pertalite dan solar di Kabupaten Mimika belakangan ini, sangat berdampak terhadap hampir semua lini kehidupan masyarakat.

Tidak saja terganggunya mobilitas dan aktivitas sehari-hari, tetapi juga berdampak terhadap penurunan daya beli dan kenaikan harga barang.

ADVERTISEMENT

Bagi masyarakat kelas menengah ke bawah, kelangkaan BBM juga dapat mengganggu ekonomi karena produksi dan transaksi usaha menjadi terhambat.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Melihat kelangkaan BBM yang sudah terjadi beberapa hari ini, ditambah dengan mencekik-nya harga jual eceran hingga Rp50 ribu per botol agua, mendorong Lembaga Masyarakat Adat Suku Kamoro (Lemasko) angkat bicara.

Baca Juga

Pemkab Mimika Percepat Peresmian Fasilitas Dasar di Wilayah Pedalaman, Berikut Pernyataan Bupati Johannes Rettob

HUT ke-74, IBI Mimika Tegaskan Komitmen Majukan Kesehatan Ibu dan Anak Menuju Indonesia Emas 2045

Marianus Maknaepeku, Wakil Ketua Lemasko mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Mimika diminta untuk segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi persoalan BBM ini.

Menurutnya, salah satu penyebab kelangkaan BBM di Mimika, adalah sebagai akibat dari kurang maksimalnya pengawasan terhadap proses penangkutan, mulai dari kapal berangkat sampai tiba di Pelabuhan Timika.

Karena itu, agar penyaluran BBM bisa berlangsung tertib, maka Pemda Mimika segera membentuk dua tim yang nantinya bisa bekerja melakukan pengawasan di laut dan juga di darat.

“Kami terima kasih kepada Bupati Mimika yang telah menyurati Pertamina untuk menambah kuota BBM, termasuk membentuk tim pengawasan. Kami Lemasko menyarankan perlu ada tim pengawas di laut. Ini sangat penting,” tegas Marianus.

Dikatakan, untuk pengawasan di wilayah perairan laut, Pemda bisa melibatkan aparat keamanan TNI-Polri dan juga masyarakat.

Ia bahkan menyarankan agar proses pengangkutan bisa berlangsung tertib dan transparan, maka tim pengawas diikutkan dalam setiap kali pelayaran kapal pengakut BBM ke Timika.

“Pengawasan langsung di kapal dilakukan sejak saat ini hingga menjelang Natal dan Tahun Baru. Karena selalu saja di moment ini sering terjadi kelangkaan BBM. Ini ada apakah sebenarnya,” tanya Marianus.

“Saya boleh pastikan kalau hanya pengawasn di darat, sama saja dengan buang garam ke laut, kerja yang sia-sia. Apalagi BBM ini menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan,” pungkas Marianus.

Alasan cuaca laut yang kurang kondusif menjadi penyebab terlambatnya kapal pengangkut sandar di Timika, menurut Marianus, belum bisa diterima sepenuhnya.

Pasalnya memasuki bulan Oktober sampai Desember biasanya kondisi laut teduh dan aman untuk pelayaran.

“Kapal pertamina perlu dikawal, kalau perlu tim Pemda Mimika ikut dalam pelayaran, sehingga bisa tahu pasti berapa hari pelayaran sampai ke Timika, dan kendalanya apa saja selama dalam pelayaran,” tambah Marianus.

Meski tidak menyebutkan secara gamblang, namun Marianus mengatakan bahwa, tanpa pengawasan yang ketat, maka penimbunan BBM bisa saja terjadi.

“Takutnya ada pihak lain yang main mata di laut bebas dan melakukan penimbunan, untuk selanjutnya dikirim ke kabupaten tetangga”.

“Karena mereka (kabupaten tetangga-Red) kuota BBM kecil, sementara biaya operasionalnya besar. Jadi ini bisa dijadikan ladang bisnis yang menggiurkan,” beber Marianus.

Marianus meyakini, jika langkah pengawasan tidak dilakukan maksimal, kemungkinan kelangkaan BBM akan terus terjadi sampai akhir tahun 2025 hingga awal tahun 2026 mendatang. (*)

Penulis: Jessica Putri
Editor: Marthen LL Moru

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Realisasi APBD Mimika 2025 Baru 51 Persen, Bupati Akui Banyak Pekerjaan Masih Berjalan

Pemkab Mimika Percepat Peresmian Fasilitas Dasar di Wilayah Pedalaman, Berikut Pernyataan Bupati Johannes Rettob

8 November 2025
HUT ke-74, IBI Mimika Tegaskan Komitmen Majukan Kesehatan Ibu dan Anak Menuju Indonesia Emas 2045

HUT ke-74, IBI Mimika Tegaskan Komitmen Majukan Kesehatan Ibu dan Anak Menuju Indonesia Emas 2045

8 November 2025
Dari Luka ke Karya: Mama Paskalina Menenun Harapan Lewat Sanggar Janda Papurara

Dari Luka ke Karya: Mama Paskalina Menenun Harapan Lewat Sanggar Janda Papurara

8 November 2025
Realisasi APBD Mimika 2025 Baru 51 Persen, Bupati Akui Banyak Pekerjaan Masih Berjalan

Realisasi APBD Mimika 2025 Baru 51 Persen, Bupati Akui Banyak Pekerjaan Masih Berjalan

8 November 2025
TNI Dirikan Sekolah Rakyat di Kampung Terpencil Tumbupur Papua

TNI Dirikan Sekolah Rakyat di Kampung Terpencil Tumbupur Papua

8 November 2025
Gereja Katolik di Papua Desak Pemerintah Pusat Hentikan Kekerasan dan Pulihkan Perdamaian

Gereja Katolik di Papua Desak Pemerintah Pusat Hentikan Kekerasan dan Pulihkan Perdamaian

8 November 2025

POPULER

  • OKIA Angkat Bicara soal Dukungan kepada FP untuk Duduki Jabatan Presdir Freeport

    OKIA Angkat Bicara soal Dukungan kepada FP untuk Duduki Jabatan Presdir Freeport

    692 shares
    Bagikan 277 Tweet 173
  • Bupati Mimika Johannes Rettob Jelaskan Alasan Penundaan Pengukuhan 133 Kepala Kampung

    669 shares
    Bagikan 268 Tweet 167
  • Nama 12 Pejabat Baru di Pemkab Mimika Sudah Final, Pelantikan Tunggu Keputusan Bupati

    642 shares
    Bagikan 257 Tweet 161
  • Remaja Ditemukan Tewas di Jalan Patimura Timika, Polisi Pastikan Tidak Tanda Kekerasan

    584 shares
    Bagikan 234 Tweet 146
  • Skandal Proyek Aerosport, Satu Lagi ASN Pemkab Mimika Dipanggil Penyidik

    573 shares
    Bagikan 229 Tweet 143
  • Gubernur NTT Melki Laka Lena Hadiri Musda II Golkar Papua Tengah di Timika

    566 shares
    Bagikan 226 Tweet 142
  • Darurat! HIV-AIDS Capai 8.251 Kasus, Pemkab Mimika Didesak Segera Bentuk KPA

    561 shares
    Bagikan 224 Tweet 140
Next Post
Sampai Oktober Realisasi APBD Mimika 2025 Baru 38 Persen, Bupati Optimistis Akhir Tahun Capai 80 Persen

Kini Berusia 29 Tahun, Berikut Sejarah Singkat Berdirinya Kabupaten Mimika

KKB Kembali Tebar Teror, Bakar SMP Negeri  Kiwirok di Pegunungan Bintang

KKB Kembali Tebar Teror, Bakar SMP Negeri  Kiwirok di Pegunungan Bintang

Kemendikdasmen Lakukan Advokasi Program Wajib Belajar 13 Tahun di Kabupaten Jayawijaya

Kemendikdasmen Lakukan Advokasi Program Wajib Belajar 13 Tahun di Kabupaten Jayawijaya

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id