ADVERTISEMENT
Sabtu, Juli 12, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Budaya

Kualitas Tidak Diragukan, Sofa Karya Anak-anak Amungme-Kamoro Dipamerkan di Festival UKM dan Budaya

Melalui usaha ini sangat membantu anak-anak Amor mengasah kemampuan mereka untuk mandiri. Satu dari 10 anak binaan kini sudah membuka usaha sendiri.

16 Oktober 2023
0
Kualitas Tidak Diragukan, Sofa Karya Anak-anak Amungme-Kamoro Dipamerkan di Festival UKM dan Budaya

RP. Didimus, OFM, Direktur YPTP Mimika berada di Stand Pameran Kursi Sofa di Graha Eme Neme Yauware, Senin 16 Oktober 2023. (Foto : Redaksi/Koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id- Diantara 130 stand pada Festival produk UMKM dan Budaya Lokal di Graha Eme Neme Yauware yang dibuka sejak 14-17 Oktober 2023, juga terdapat satu stand yang mempromosikan kursi sofa hasil karya anak-anak Amungme Kamoro (Amor).

Jika dilihat kualitas dan aneka bentuk karya tangan anak-anak Amor sangat bagus, dan tidak kalah bersaing dengan sofa yang didatangkan dari luar Timika.

ADVERTISEMENT

RP Didimus, OFM, Direktur Yayasan Pengembangan Talenta Papua (YPTP) yang menaungi anak-anak dua suku besar di Mimika ini mengatakan, terdapat aneka jenis dan bentuk sofa yang mereka hasilkan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Namun selama pelaksanaan pameran pihaknya hanya menampilkan dua set kursi sofa berwarna merah hitam sebagai contoh.

Baca Juga

Dinilai Tidak Cerminkan Budaya Lokal, Lemasko Usulkan Motif Ukiran di Gedung Kantor DPMK Mimika Diganti

Kasus Penembakan Pendulang Dilaporkan ke Polisi, Ikemal dan YLBHI Papua Tengah Tuntut Keadilan

Soal kualitas, Didimus memastikan kursi sofa produk lokal Timika tidak perlu diragukan, karena materialnya menggunakan kayu matoa sehingga mampu bertahan hingga sepuluh tahun.

Didimus menuturkan, usaha yang sudah berjalan tiga tahun ini merupakan tindaklanjut dari program pelatihan pembuatan kursi sofa pada 17 April 2021.

Pada saat itu, Didimus dalam pelayanan pastoralnya mengumpulkan 10 anak muda Amor yang putus sekolah. Anak-anak ini kemudian mengikuti pelatihan keterampilan pembuatan kursi sofa yang dipusatkan di belakang Gereja St. Petrus SP3.

“Awalnya karena prihatin lihat anak-anak muda Amor yang putus sekolah. Setiap kali bertemu mereka banyak terlibat dalam pergaulan bebas, minum mabuk, cium lem aibon, duduk di emperan toko dan berkeliaran di pasar,”cerita Didimus kepada Koranpapua.id, Senin 16 Oktober 2023.

Setelah anak-anak dilatih membuat sofa, Didimus dibantu oleh Ronald Welafubun sebagai instruktur memulai membuka usaha hanya dengan modal awal Rp15 juta.

Besaran dana yang ada digunakan untuk membeli sejumlah bahan dasar pembuatan sofa seperti, kayu, lem, busa, paku dan kulit.

“Uang modal ini saya peroleh dari bantuan umat. Awalnya saya beli kayu matoa untuk rangka kursi sofa seharga Rp 4-5 juta per kubik. Satu kubik kayu bisa dipakai untuk tiga set kursi sofa,”kenangnya.

Sedangkan untuk menghasilkan satu set kursi sofa membutuhkan waktu selama dua hari dengan tiga orang tenaga kerja. Namun bagi yang sudah professional, dua tenaga kerja mampu menghasilkan satu set sofa dalam sehari.

Dari sekian banyak sofa yang dihasilkan, satu set sofa yang dihasilkan pertama kali pernah dibeli oleh Johannes Rettob, Wakil Bupati Mimika non aktif.

Meski tidak merinci harga yang dipatok, namun Didimus menyampaikan rata-rata harga satu set dijual berkisar antara Rp5- 12. “Minimalis Rp5 juta, kalau Rp12 juta ukuran besar untuk kantor atau ruang tamu keluarga untuk empat badan,”paparnya.

Saat ini persediaan yang ada di Ruko pemasaran di  Jalan Hasanuddin No 22 RT 10, Kelurahan Pasar Sentral Timika masih terdapat delapan set.

Didimus menyampaikan, melalui usaha ini sangat membantu anak-anak Amor mengasah kemampuan mereka untuk mandiri. Menurutnya, satu dari 10 anak binaannya kini sudah membuka usaha sendiri.

“Saya hanya membantu membuka jalan. Nanti setelah mereka kuasai keterampilan dikasih modal untuk mandiri,” katanya sembari menambahkan selama menjalani pelatihan, anak-anak diberi uang saku Rp100 ribu dan melayani antar jemput.

Ada beberapa kendala yang masih harus dihadapi dalam pengembangan usaha ini, diantaranya kesulitan mendapat busa, biaya transportasi, biaya instruktur dan operasional. (Redaksi)

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Dinilai Tidak Cerminkan Budaya Lokal, Lemasko Usulkan Motif Ukiran di Gedung Kantor DPMK Mimika Diganti

Dinilai Tidak Cerminkan Budaya Lokal, Lemasko Usulkan Motif Ukiran di Gedung Kantor DPMK Mimika Diganti

12 Juli 2025
Kasus Penembakan Pendulang Dilaporkan ke Polisi, Ikemal dan YLBHI Papua Tengah Tuntut Keadilan

Kasus Penembakan Pendulang Dilaporkan ke Polisi, Ikemal dan YLBHI Papua Tengah Tuntut Keadilan

10 Juli 2025
Gallery Foto Dinas Pusipda Mimika Selenggarakan Sosialisasi JIKN dan SIKN

Gallery Foto Dinas Pusipda Mimika Selenggarakan Sosialisasi JIKN dan SIKN

10 Juli 2025
Berlangsung Tiga Hari, Dinas Pusipda Mimika Sukses Selenggarakan Sosialisasi JIKN dan SIKN

Berlangsung Tiga Hari, Dinas Pusipda Mimika Sukses Selenggarakan Sosialisasi JIKN dan SIKN

10 Juli 2025
Pesawat Kargo Alda Air Alami Insiden Pecah Ban di Bandara Mulia

Pesawat Kargo Alda Air Alami Insiden Pecah Ban di Bandara Mulia

10 Juli 2025
Ikrar Setia Kepada Ibu Pertiwi, Empat Anggota KKB Mengaku Menyesal Pisah dari NKRI

Ikrar Setia Kepada Ibu Pertiwi, Empat Anggota KKB Mengaku Menyesal Pisah dari NKRI

10 Juli 2025

POPULER

  • Di Pelantikan Pj Gubernur Papua, Mendagri Kembali Singgung Ekonomi Papua Tengah -25,5 Persen, Uangnya Disimpan di Bank

    Di Pelantikan Pj Gubernur Papua, Mendagri Kembali Singgung Ekonomi Papua Tengah -25,5 Persen, Uangnya Disimpan di Bank

    909 shares
    Bagikan 364 Tweet 227
  • Tiga Warga Ditembak Aparat di Area Freeport, Ini Penjelasan Kombes Irwan Yuli Prasetyo

    739 shares
    Bagikan 296 Tweet 185
  • Cukup Misteri, Ratusan Miliar Dana Desa di Kabupaten Mimika ‘Menguap’

    1475 shares
    Bagikan 590 Tweet 369
  • Retret yang Dibubarkan: Luka Lama Kebebasan Beragama di Negeri Pancasila

    579 shares
    Bagikan 232 Tweet 145
  • Kasus Penembakan Pendulang Dilaporkan ke Polisi, Ikemal dan YLBHI Papua Tengah Tuntut Keadilan

    575 shares
    Bagikan 230 Tweet 144
  • SK Ratusan Guru Kontrak di Mimika sudah Ditandatangani Bupati, Honorarium Segera Dibayarkan

    575 shares
    Bagikan 230 Tweet 144
  • Kasus Dugaan Korupsi Jembatan Aroanop Mimika ‘Meredup’, Polisi Sebut Terhambat Keterangan Saksi Kunci

    560 shares
    Bagikan 224 Tweet 140
Next Post
Lagi, Pipa Induk Air Bersih di Jalan Cenderawasih Jebol

Lagi, Pipa Induk Air Bersih di Jalan Cenderawasih Jebol

Diskusi Miras Hasilkan Delapan Poin Rekomendasi, Bram Raweyai: Minuman Berlabel Tidak Mungkin untuk Membunuh Orang

Diskusi Miras Hasilkan Delapan Poin Rekomendasi, Bram Raweyai: Minuman Berlabel Tidak Mungkin untuk Membunuh Orang

Polres Mimika Gelar Apel Pasukan Ops ‘Mantap Brata Cartenz 2023-2024

Polres Mimika Gelar Apel Pasukan Ops 'Mantap Brata Cartenz 2023-2024

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id