TIMIKA, Koranpapua.id – Kualitas peserta dalam cabang Musabaqah Fahmil Qur’an (MFQ) pada MTQ XXX se- Papua tahun 2024 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Penilaian ini disampaikan M. Arif Rofiki, Ketua Majelis Dewan Hakim MFQ yang juga berprofesi sebagai Akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua.
Arif mengatakan ini usai pelaksanaan MFQ hari pertama, babak penyisihan yang berlangsung di Venue Gedung Eme Neme Yauware, Timika, Rabu 26 Juni 2024.
MFQ adalah jenis lomba pemahaman atau pendalaman Al-Qur’an dengan penekanan pada pengungkapan ilmu Al-Qur’an dan pemahaman kandungan ayat dalam bentuk cerdas cermat.
“Kami melihat ada peningkatan kualitas peserta. Semua yang berkompetisi adalah juara di kabupaten masing-masing, dan ketika sudah di arena MFQ provinsi, takdir menentukan segalanya,” ujarnya.
Dari sisi kesiapan dan kemampuan, siapa yang juara di masing-masing sesi ditentukan oleh kualitas peserta.
Arif menjelaskan, 70 persen soal yang diberikan kepada peserta terjawab dengan baik. Kondisi ini menunjukkan bahwa kualitas mereka sangat baik.
“Menurut hemat kami, kualitas peserta bagus,” tandasnya.
Sebagai Dewan Hakim, Arif juga memberikan apresiasi positif terhadap kinerja panitia.
Ini bisa dilihat keputusan untuk menunda perlombaan yang sesuai jadwal dilaksanakan tanggal 24 Juni, karena masih ada kendala teknis pada bel yang belum sesuai standar.
“Seharusnya satu bel menyala, yang lain mati. Namun, karena kondisi alat tidak memungkinkan, kami sepakat untuk menunda pelaksanaan lomba hingga hari ini,” kata Arif.
Keputusan ini diambil bersama oleh Dewan Hakim, panitia koordinator bidang MFQ, koordinator bidang hakim, dan perwakilan kafilah.
Rofiki mengungkapkan malam sebelumnya panitia berhasil memastikan alat baru yang didatangkan langsung dari Jakarta siap digunakan.
“Alhamdulillah, meskipun dadakan, kinerja panitia luar biasa. Alat tiba pagi hari dan langsung dipasang dengan aman,” pujinya.
Di tempat yang sama, Lalu Suherman, anggota Majelis Dewan Hakim penanya Bahasa Inggris, mendorong para peserta untuk lebih giat belajar Bahasa Inggris.
“Latihan bahasa Inggris tidak hanya penting untuk persiapan lomba, tetapi juga untuk kesempatan lain seperti melanjutkan studi atau menyebarkan syiar Islam,” jelasnya.
Penguasaan Bahasa Inggris dapat menjadi alat untuk menunjukkan citra Islam yang baik.
Sementara Makmur Nur, Anggota Majelis Dewan Hakim MFQ penanya soal lagu dalam membaca Al-Qur’an, memberikan masukan mengenai pentingnya pemahaman lagu dalam kompetisi tersebut.
Ia menekankan peserta tidak harus ahli dalam melantunkan lagu. Namun setidaknya harus mengetahui nama-nama lagu dan merasakan makna dari setiap lagu tersebut.
Menurutnya, lagu dalam fahmil qur’an memiliki rasa yang tidak bisa dihafal begitu saja. Peserta dituntut untuk selalu belajar dan mendengar, terutama ketika teman-temannya sedang berlatih.
Mendengar secara aktif dapat membantu peserta mengenali dan memahami berbagai jenis lagu.
“Orang yang berbakat dalam melagukan tidaklah banyak. Maka dari itu, mendengar dan memahami lagu sangat penting. Peserta harus terbiasa mendengarkan dan mengenali lagu-lagu tersebut,” pesannya.
Terkait jenis soal lagu, Makmur Nur menjelaskan bahwa tidak ada variasi besar dalam jenis soal yang diberikan.
Hanya pada babak final, akan ada perubahan dimana Dewan Hakim yang memerintahkan peserta untuk melagukan lagu tertentu.
Misalnya lagu Bayati. Peserta kemudian harus melagukan lagu tersebut sesuai perintah.
“Babak semifinal atau final tingkat kesulitannya lebih tinggi. Di tingkat Nasional, pola ini akan diterapkan. Namun, untuk babak penyisihan ini, kami masih memberikan toleransi,” tambahnya.
Meskipun soal berasal dari Bank Soal Nasional, menurutnya Dewan Hakim berusaha menyesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.
“Ada delapan jenis lagu yang nada-nadanya berbeda. Ada yang sangat mirip, seperti lagu Shoba dan Jiharka. Jika tidak jeli mendengar, peserta bisa salah menjawab,” tambahnya.
Evaluasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta dalam cabang Fahmil Qur’an, sehingga mereka lebih siap menghadapi kompetisi di tingkat Nasional. (Redaksi)