ADVERTISEMENT
Senin, November 10, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Ekonomi

Dari Lapak Kecil ke Bangku Kuliah Anak, Cerita Pedagang Pakaian Bekas di Ujung Cemas

29 Oktober 2025
0
Dari Lapak Kecil ke Bangku Kuliah Anak, Cerita Pedagang Pakaian Bekas di Ujung Cemas

Pakaian bekas jualan Mama Adit di Pasar Sentral Timika. (foto:Hayun Nuhuyanan/koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

Regulasi yang berlaku saat ini masih lemah dari sisi sanksi, sehingga banyak pelaku usaha yang masih berani memasukkan barang bekas dari luar negeri secara ilegal.

TIMIKA, Koranpapua.id– Rencana pemerintah untuk memperketat aturan impor pakaian bekas membuat para pedagang di Pasar Sentral Timika, Papua Tengah mulai cemas.

Mereka khawatir kebijakan itu akan mematikan sumber penghidupan yang telah mereka jalani puluhan tahun.

ADVERTISEMENT

Mama Adit salah satu pedagang yang ditemui di lapak kecilnya, mengaku sudah menekuni usaha jual pakaian bekas sejak tahun 2000.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Dia mengaku dari hasil jualan itu, mampu membiayai kebutuhan keluarga hingga menyekolahkan anak-anaknya sampai perguruan tinggi.

Baca Juga

Angka Malaria di Mimika Turun dari 21 Persen Tahun 2020 Menjadi 18,2 Persen di Tahun 2025

TNI-Polri, ASN dan Satgas Korpasgat Peringati Hari Pahlawan 2025 di Paniai

“Dari tahun 2000 kita sudah jualan ini. Tidak ada usaha lain. Dari sini kita makan, anak-anak sekolah juga dari sini,” ujarnya kepada koranpapua.id, Rabu 29 Oktober 2025.

Menurut Mama Adit, dalam sebulan ia biasanya memesan sekitar empat bal pakaian dari Jakarta melalui jasa ekspedisi.

Setiap bal dibanderol dengan harga bervariasi, mulai dari Rp6 juta hingga Rp10 juta, tergantung kualitas isi.

“Kalau yang bagus bisa sampai sepuluh juta per bal. Untungnya paling satu juta lebih saja, tidak banyak. Kadang dua bulan baru pesan lagi,” katanya.

Ia mengaku omzetnya kini tidak menentu. Dalam sehari, ia bisa mendapatkan sekitar Rp500 ribu, namun kadang lebih kecil tergantung jumlah pembeli.

Meski begitu, usaha ini menjadi satu-satunya tumpuan hidup bagi dirinya dan keluarga.

“Sudah 25 tahun saya jualan ini. Tidak tahu mau jual apa lagi kalau dilarang. Mudah-mudahan jangan sampai ditutup,” ucapnya lirih.

Keresahan Mama Adit juga dirasakan banyak pedagang lain di Pasar Sentral Timika. Salah satunya ibu Ida.

Ia berharap pemerintah mempertimbangkan dampak sosial sebelum memberlakukan larangan impor pakaian bekas secara menyeluruh.

“Kalau memang mau dilarang, tolong ada solusi. Kita ini hidup dari sini,” keluhnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa pemerintah tengah menyiapkan aturan baru untuk memberantas impor pakaian bekas ilegal.

Ia menilai regulasi yang berlaku saat ini masih lemah dari sisi sanksi, sehingga banyak pelaku usaha yang masih berani memasukkan barang bekas dari luar negeri secara ilegal.

Kendati demikian, bagi pedagang kecil seperti ibu Ida, aturan itu bukan sekadar urusan bisnis, tetapi soal nasib keluarga.

“Kita cuma berharap semoga tidak jadi dilarang. Karena dari dulu, hanya ini yang kita bisa,” tutupnya. (*)

Penulis: Hayun Nuhuyanan

Editor: Marthen LL Moru

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Bahas Strategi Wujudkan Papua Tengah Sehat, Kadis Kesehatan Delapan Kabupaten Rakerkesda di Timika

Angka Malaria di Mimika Turun dari 21 Persen Tahun 2020 Menjadi 18,2 Persen di Tahun 2025

10 November 2025
TNI-Polri, ASN dan Satgas Korpasgat Peringati Hari Pahlawan 2025 di Paniai

TNI-Polri, ASN dan Satgas Korpasgat Peringati Hari Pahlawan 2025 di Paniai

10 November 2025
Warga Perumahan Timika Indah 2 Keluhkan Jalan Rusak dan Genangan Air, Minta Perhatian Pemerintah

Warga Perumahan Timika Indah 2 Keluhkan Jalan Rusak dan Genangan Air, Minta Perhatian Pemerintah

10 November 2025
Mahasiswa di Nabire Unjuk Rasa Tolak Militer Nonorganik di Tanah Papua

Mahasiswa di Nabire Unjuk Rasa Tolak Militer Nonorganik di Tanah Papua

10 November 2025
Bahas Strategi Wujudkan Papua Tengah Sehat, Kadis Kesehatan Delapan Kabupaten Rakerkesda di Timika

Bahas Strategi Wujudkan Papua Tengah Sehat, Kadis Kesehatan Delapan Kabupaten Rakerkesda di Timika

10 November 2025
Percepat Transisi Menuju Ekonomi Hijau, IPB- Pemprov Papua Tengah Jalin Kerja Sama

Percepat Transisi Menuju Ekonomi Hijau, IPB- Pemprov Papua Tengah Jalin Kerja Sama

10 November 2025

POPULER

  • OKIA Angkat Bicara soal Dukungan kepada FP untuk Duduki Jabatan Presdir Freeport

    OKIA Angkat Bicara soal Dukungan kepada FP untuk Duduki Jabatan Presdir Freeport

    699 shares
    Bagikan 280 Tweet 175
  • Bupati Mimika Johannes Rettob Jelaskan Alasan Penundaan Pengukuhan 133 Kepala Kampung

    683 shares
    Bagikan 273 Tweet 171
  • 20 Pelajar SMA dan SMK Dogiyai Wakili Provinsi Papua Tengah di Indonesia-Pacific Cultural Synergy 2025

    619 shares
    Bagikan 248 Tweet 155
  • Gubernur NTT Melki Laka Lena Hadiri Musda II Golkar Papua Tengah di Timika

    574 shares
    Bagikan 230 Tweet 144
  • Darurat! HIV-AIDS Capai 8.251 Kasus, Pemkab Mimika Didesak Segera Bentuk KPA

    563 shares
    Bagikan 225 Tweet 141
  • Datang dengan Seragam Lengkap, Berbaris Rapi, Pengukuhan 133 Kepala Kampung Mimika Malah Ditunda

    562 shares
    Bagikan 225 Tweet 141
  • Polisi Ungkap Pemicu Konflik di Kwamki Narama, Berawal dari Kasus Perselingkuhan di Puncak

    542 shares
    Bagikan 217 Tweet 136
Next Post
Satgas ODC Serahkan Tersangka Yatien Enumbi ke Kejaksaan Nabire, Berikut Daftar Barang Bukti

Satgas ODC Serahkan Tersangka Yatien Enumbi ke Kejaksaan Nabire, Berikut Daftar Barang Bukti

Hari Sumpah Pemuda di Paniai Berlangsung Khidmat, Lettu Pas Pande Putu Bayu: Kami Bangga Ikut Berpartisipasi

Hari Sumpah Pemuda di Paniai Berlangsung Khidmat, Lettu Pas Pande Putu Bayu: Kami Bangga Ikut Berpartisipasi

Analisis dan Evaluasi Kebijakan Diharapkan Dapat Meningkatkan Jumlah Natoris di Papua Barat

Analisis dan Evaluasi Kebijakan Diharapkan Dapat Meningkatkan Jumlah Natoris di Papua Barat

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id