NABIRE, Koranpapua.id- Mungkin ini menjadi sejarah baru bagi dunia penerbangan di Nabire, Ibukota Provinsi Papua Tengah.
Sejak resmi ditetapkan menjadi ibukota provinsi Daerah Otonomi Baru (DOB) tanggal 30 Juni 2022, Bandara Douw Aturure Nabire, akhirnya didarati pesawat Airbus A320-200.
Pesawat berbadan besar milik maskapai Batik Air dengan kode registrasi PK-A320 mendarat mulus di Bandara itu, pada Kamis 17 Juli 2025 sekitar pukul 10.37 WIT.
Pendaratan perdana ini disambut langsung oleh Meki Nawipa dan Deinas Geley, Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah serta jajaran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Momentum pendaratan perdana pesawat berbadan besar ini, menjadi tonggak penting dalam membuka keterisolasian wilayah dan memperkuat konektivitas antardaerah di Papua Tengah.
Gubernur Meki menyatakan bahwa hadirnya Batik Air bukan hanya simbol kemajuan transportasi udara, tetapi juga komitmen negara untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat akan akses dan mobilitas.
“Negara hadir melalui airline ini untuk membantu masyarakat meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Menurutnya, pilihan maskapai Batik Air maupun Sriwijaya Air merupakan langkah strategis dalam mempercepat pembangunan dan membuka ruang pertumbuhan ekonomi rakyat.
“Kita memilih Batik atau Sriwijaya karena ini adalah pilihan terbaik untuk percepatan ekonomi rakyat,” ujarnya.
Kehadiran Batik Air menjadi simbol keterbukaan dan bukti keseriusan pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang adil dan merata.
Peningkatan konektivitas udara diyakini akan membawa dampak positif mulai dari pertumbuhan ekonomi, distribusi logistik, pelayanan kesehatan, pendidikan, hingga sosial budaya.
Langkah ini juga membuka peluang investasi baru, memperkuat sektor pariwisata, dan menjalin pertukaran yang lebih intensif antarwilayah di Papua dan luar Papua.
Pesawat Batir Air Airbus A320-200 mampu mengangkut sekitar 150-180 penumpang, dengan konfigurasi kelas bisnis dan ekonomi.
Pendaratan perdana Batik Air merupakan bagian dari visi besar Pemerintah Provinsi Papua Tengah dalam membangun sistem transportasi terintegrasi.
Serta mempercepat pembangunan infrastruktur, dan memperkuat kehadiran negara di seluruh pelosok wilayah. (Redaksi)