ADVERTISEMENT
Jumat, Juli 11, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Kesehatan

Prof. Herdiana Murhandarwati, M.Kes, Ph.D Berbicara Soal Papua Masih Menjadi Episentrum Malaria

Kasus malaria di Papua perlu prioritas penanganan dari Kementerian Kesehatan. Apalagi kondisi geografis yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Anopheles sp.

30 April 2025
0
Oktober 2024 Kasus Malaria di Distrik Mimika Timur Meningkat Hingga 523 Kasus

Ilusrasi Nyamuk.(foto:ist/koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id– Hari Malaria Sedunia diperingati pada 25 April setiap tahunnya sebagai pengingat bahwa Malaria masih menjadi ancaman yang nyata.

Meski angka kasus di berbagai wilayah di Indonesia telah menurun, tren dalam dua tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan.

ADVERTISEMENT

Data menunjukkan bahwa pada tahun 2024, estimasi kasus malaria secara Nasional mencapai hampir satu juta kasus yang menandakan bahwa eliminasi malaria belum tercapai sepenuhnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Berikut pernyataan Guru Besar Bidang Parasitologi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) sekaligus peneliti Pusat Kedokteran Tropis (PKT) UGM Prof. dr. E. Elsa Herdiana Murhandarwati, M.Kes, Ph.D.

Baca Juga

Kasus Penembakan Pendulang Dilaporkan ke Polisi, Ikemal dan YLBHI Papua Tengah Tuntut Keadilan

Gallery Foto Dinas Pusipda Mimika Selenggarakan Sosialisasi JIKN dan SIKN

Prof. Elsa mengatakan, Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles sp. betina.

Parasit ini masuk ke aliran darah dan menyerang sel darah merah, menyebabkan gejala seperti demam periodik, menggigil, nyeri kepala, dan kelelahan.

“Berbeda dengan nyamuk Aedes yang menularkan demam berdarah dan aktif di pagi hingga sore hari, nyamuk Anopheles sp. umumnya menggigit pada malam hingga dini hari,” kata Elsa dalam keterangannya yang diperoleh koranpapua.id, Rabu 30 April 2025.

Menurut Elsa, di wilayah Indonesia bagian Timur, terutama Papua, masih menjadi episentrum penularan malaria di Indonesia dengan kontribusi sekitar 91 persen dari total kasus Nasional.

Ia menyebut bahwa kasus malaria di Papua perlu prioritas penanganan dari Kementerian Kesehatan. Apalagi kondisi geografis yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Anopheles sp.

Seperti hutan lebat, rawa, dan genangan air alami serta terbatasnya akses layanan kesehatan di daerah pedalaman.

Ditambah, distribusi tenaga medis yang belum merata, tantangan logistik serta tingginya aktivitas masyarakat di area terbuka tanpa perlindungan disebutnya memperbesar risiko penularan.

Secara umum, wilayah perbatasan negara menjadi salah satu titik rawan penyebaran Malaria.

Untuk itu, PKT UGM bersama Asia Pacific Leaders Malaria Alliance (APLMA) melaksanakan riset operasional di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Riset ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan utama dan merumuskan solusi praktis berbasis bukti yang bisa diterapkan oleh kedua negara.

Riset ini krusial sebab vitalnya lintas batas negara dalam upaya eliminasi Malaria. “Bayangkan jika satu negara sudah hampir eliminasi Malaria, tapi negara tetangganya masih tinggi kasusnya,” papar Prof. Elsa.

Kondisi tersebut bisa menyebabkan apa yang disebut “kasus impor” sehingga kerja sama lintas batas membuka peluang besar untuk berbagi informasi dan sumber daya.

Misalnya, negara-negara bisa saling berbagi data kasus, mendirikan pos kesehatan bersama di perbatasan, dan melakukan deteksi dini agar penularan bisa dicegah lebih cepat.

Hasil riset kemudian ditindaklanjuti dalam kegiatan diseminasi dan pertemuan satuan tugas bersama lintas negara.

Tiga intervensi utama yang dihasilkan antara lain pembangunan dashboard data lintas batas, penguatan surveilans migrasi, dan pembentukan gugus tugas bersama untuk Malaria.

“Pendekatan ini menjadi strategi penting untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi antarnegara serta menjaga keberlanjutan upaya eliminasi,” katanya.

Hari Malaria Sedunia 2025 menurut Elsa menjadi momen penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, peneliti, dan masyarakat dalam mengejar target Indonesia bebas Malaria tahun 2030.

“Pencegahan, deteksi dini, dan kerja sama lintas batas merupakan kunci untuk mengakhiri Malaria, tidak hanya mengancam kesehatan, tapi juga menghambat pembangunan sosial dan ekonomi,” pungkasnya. (Redaksi)

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Kasus Penembakan Pendulang Dilaporkan ke Polisi, Ikemal dan YLBHI Papua Tengah Tuntut Keadilan

Kasus Penembakan Pendulang Dilaporkan ke Polisi, Ikemal dan YLBHI Papua Tengah Tuntut Keadilan

10 Juli 2025
Gallery Foto Dinas Pusipda Mimika Selenggarakan Sosialisasi JIKN dan SIKN

Gallery Foto Dinas Pusipda Mimika Selenggarakan Sosialisasi JIKN dan SIKN

10 Juli 2025
Berlangsung Tiga Hari, Dinas Pusipda Mimika Sukses Selenggarakan Sosialisasi JIKN dan SIKN

Berlangsung Tiga Hari, Dinas Pusipda Mimika Sukses Selenggarakan Sosialisasi JIKN dan SIKN

10 Juli 2025
Pesawat Kargo Alda Air Alami Insiden Pecah Ban di Bandara Mulia

Pesawat Kargo Alda Air Alami Insiden Pecah Ban di Bandara Mulia

10 Juli 2025
Ikrar Setia Kepada Ibu Pertiwi, Empat Anggota KKB Mengaku Menyesal Pisah dari NKRI

Ikrar Setia Kepada Ibu Pertiwi, Empat Anggota KKB Mengaku Menyesal Pisah dari NKRI

10 Juli 2025
Pemprov Papua Barat Kucurkan Rp45,8 Miliar untuk Lembaga Keagamaan dan Ormas

Pemprov Papua Barat Kucurkan Rp45,8 Miliar untuk Lembaga Keagamaan dan Ormas

10 Juli 2025

POPULER

  • Cukup Misteri, Ratusan Miliar Dana Desa di Kabupaten Mimika ‘Menguap’

    Cukup Misteri, Ratusan Miliar Dana Desa di Kabupaten Mimika ‘Menguap’

    1474 shares
    Bagikan 590 Tweet 369
  • Di Pelantikan Pj Gubernur Papua, Mendagri Kembali Singgung Ekonomi Papua Tengah -25,5 Persen, Uangnya Disimpan di Bank

    904 shares
    Bagikan 362 Tweet 226
  • Tiga Warga Ditembak Aparat di Area Freeport, Ini Penjelasan Kombes Irwan Yuli Prasetyo

    730 shares
    Bagikan 292 Tweet 183
  • Kursi Sekda Mimika ‘Panas’, Siapa Penerus Petrus Yumte? Ini Tanggapan Bupati Johannes Rettob

    1994 shares
    Bagikan 798 Tweet 499
  • Retret yang Dibubarkan: Luka Lama Kebebasan Beragama di Negeri Pancasila

    578 shares
    Bagikan 231 Tweet 145
  • SK Ratusan Guru Kontrak di Mimika sudah Ditandatangani Bupati, Honorarium Segera Dibayarkan

    573 shares
    Bagikan 229 Tweet 143
  • Kembali Soroti Anjoknya Penyerapan Anggaran di Papua Tengah, Mendagri: Disebabkan Gubernur Berencana Ganti Kepala Dinas

    931 shares
    Bagikan 372 Tweet 233
Next Post
Ketua Komisi IV DPRK Mimika Soroti Lambatnya Pembayaran Gaji Petugas Kebersihan

Ketua Komisi IV DPRK Mimika Soroti Lambatnya Pembayaran Gaji Petugas Kebersihan

Ketua Komisi IV DPRK Mimika Soroti Lambatnya Pembayaran Gaji Petugas Kebersihan

Persiapan IGA 2025, 135 Pamong Inovasi Ikut Seminar Inovasi Daerah di Mimika

Ketua Komisi IV DPRK Mimika Soroti Lambatnya Pembayaran Gaji Petugas Kebersihan

Kepala PKUB Kemenag RI Apresiasi Kerukunan Antarumat Beragama di Mimika, Layak Diusulkan Jadi Kota Toleransi

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id