ADVERTISEMENT
Rabu, Juli 9, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Papua Tengah Mimika

Cukup Misteri, Ratusan Miliar Dana Desa di Kabupaten Mimika ‘Menguap’

Termasuk menggunakan dana untuk kegiatan yang tidak sesuai dengan peruntukannya, dan membuat laporan keuangan yang tidak sesuai dengan realita penggunaannya.

3 Juli 2025
0
Cukup Misteri, Ratusan Miliar Dana Desa di Kabupaten Mimika ‘Menguap’

Ilustrasi uang. (foto:ilustrasi/koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id- Dana Desa (DD) atau Dana Kampung sebutan di Papua, merupakan salah satu instrumen vital dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat di tingkat akar rumput.

Setiap tahun, pemerintah pusat menggelontorkan ratusan miliar rupiah untuk 133 kampung yang tersebar di 18 distrik dalam wilayah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

ADVERTISEMENT

Sayang, alokasi dana yang masif ini belum menunjukkan dampak signifikan terhadap pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Untuk diketahui pada tahun 2025, total Dana Desa yang dikucurkan Kementerian Keuangan RI ke Kabupaten Mimika mencapai 130.178.674.000.

Baca Juga

Proyek Jembatan Aroanop ‘Meredup’, Lemasko Minta Penegak Hukum Serius Tangani Kasus Ini

Polisi Lacak Pelarian Napi Torisin, Kasatreskrim: Dugaan Sementara Telah Meninggalkan Wilayah Mimika

Dana itu dibagikan kepada 133 kampung dengan besaran yang berbeda berdasarkan jumlah penduduk dan luas wilayah.

Melihat fenomena ini, berbagai kalangan memberikan komentar dan masukan agar pemanfaatan DD bisa memberikan dampak positif terhadap kesejahraan masyarakat.

Ananias Faot, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Mimika, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi ini.

“Setiap tahun DD yang masuk ke kampung sangat besar, tapi kenyataannya belum ada perubahan nyata atau pembangunan signifikan,” ujar Ananias ketika membuka salah satu kegiatan di Timika, Rabu 2 Juli 2025.

Sorotan serupa sebelumnya juga disampaikan oleh Marianus Maknaepeku, Tokoh Masyarakat Mimika sekaligus Wakil Ketua Lembaga Masyarakat Adat Suku Kamoro (Lemasko).

“Bayangkan saja sudah bertahun-tahun DD dikucurkan, tapi coba perhatikan jalan kampung saja tidak diperhatikan, sampah di mana-mana. Bahkan ada yang sampai saat ini tidak memiliki Balai Kampung,” sesal Marianus.

Minimnya Pengawasan dan Transparansi Jadi Akar Masalah

Menurut Marianus, minimnya pengawasan dari pemerintah daerah dan aparat terkait telah membuka celah bagi aparat kampung untuk menyalahgunakan keuangan.

Faktor pemicu lainnya adalah kurangnya transparansi dalam pengelolaan serta terbatasnya pengetahuan dan keterampilan perangkat kampung dalam mengelola keuangan.

“Yang terjadi selama ini DD yang diterima kepala kampung banyak habis di kota, sisa ampasnya yang dibawa pulang ke kampung untuk kegiatan kecil-kecilan atau hanya untuk honor aparatur,” imbuhnya.

Marianus menambahkan bahwa penyalahgunaan DD juga dipengaruhi oleh kepentingan pribadi dan kelompok.

“Bagaimana mungkin bisa transparan kalau yang mengurus DD semuanya kerabat kepala kampung, termasuk operatornya orang dalam, jadi mereka sendiri yang mengatur uangnya,” kritiknya.

Pemkab Mimika Bentuk Tim Terpadu

Menanggapi kondisi ini, Pemkab Mimika berencana membentuk tim terpadu yang melibatkan pemerintah daerah dan aparat penegak hukum.

Tim nantinya akan bekerja melakukan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja kepala kampung, khususnya dalam pengelolaan DD.

Abraham Kateyau, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Mimika, membenarkan kondisi kampung yang cukup prihatin ditengah ‘membanjirnya’ kucuran dana segar oleh pemerintah.

Ia mengakui, banyak kampung yang belum memanfaatkan DD secara optimal, bahkan ada yang menyalahgunakannya.

“Banyak kampung yang belum berhasil mengelola dengan baik. Ada yang menggunakan dana untuk menyelesaikan konflik sosial, itu tidak sesuai peruntukannya,” tegas Bram.

Ia juga menyoroti adanya program yang tercatat dalam laporan, namun kegiatannya tidak pernah dilaksanakan di lapangan.

“Kegiatannya tidak ada, tapi laporan dana masuk 100 persen. Ini bisa menjadi temuan apabila ada pengaduan dan ditindaklanjuti pihak berwenang,” ungkapnya.

Bram turut menyoroti minimnya koordinasi dengan para pendamping desa yang ditugaskan oleh Kementerian Desa.

Menurutnya, kehadiran pendamping tersebut seharusnya memberikan bimbingan teknis dan pengawasan penggunaan dana di setiap kampung.

“Pendamping ini dibayar oleh Kementerian Desa, dan selama saya menjabat, belum ada komunikasi aktif dari mereka dengan kami di daerah. Padahal mereka punya peran penting dalam pengawasan,” pungkasnya.

Sebagai langkah evaluasi lebih lanjut, Bupati Mimika dijadwalkan akan memanggil seluruh kepala kampung, Badan Musyawarah Kampung (Bamuskam), dan para pendamping DD.

Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan transparansi dan efektivitas pengelolaan DD demi kemajuan pembangunan di kampung-kampung di Mimika.

Modus operandi penyelewengan DD beragam

Penyelewengan dana desa adalah tindakan penyalagunaan keuangan desa yang seharusnya digunakan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Ada beberapa modus operandi penyelewengan yang dilakukan aparat kampung, mulai dari mark-up anggaran, proyek fiktif hingga penggelapan dana.

Mark-up bisanya dilakukan dengan cara penggelembungan harga pada barang dan jasa yang dibiaya menggunakan dana desa.

Ada juga yang membuat laporan kegiatan atau proyek yang sebenarnya tidak ada hanya untuk mencairkan dana alias fiktif.

Modus lainnya yakni mengambil sebagian dana desa untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

Termasuk menggunakan dana untuk kegiatan yang tidak sesuai dengan peruntukannya, dan membuat laporan keuangan yang tidak sesuai dengan realita penggunaannya.

Mengantisipasi dan menekan agar penggunaan DD tepat sasaran maka Pemkab Mimika perlu melakukan beberapa upaya pencegahan.

Yakni, pemerintahan kampung harus terbuka dalam penggunaan dana dengan melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pengawasan yang dilakukan secara berjenjang, mulai dari kampung, distrik hingga kabupaten.

Memberikan pendampingan kepada aparat kampung agar memahami pengelolaan dana dengan baik dan benar, serta penegakan hukum terhadap pelaku yang diketahui melakukan penyelewengan dana tersebut. (*)

Penulis: Hayun Nuhuyanan

Editor: Marthen LL Moru

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Lemasko Apresiasi Prabowo Pilih Ribka Haluk Gabung di Kabinet Indonesia Maju

Proyek Jembatan Aroanop ‘Meredup’, Lemasko Minta Penegak Hukum Serius Tangani Kasus Ini

9 Juli 2025
DLH Mimika Gaungkan ProKlim 2025, Siapkan Masyarakat Hadapi Dampak Iklim yang Nyata

Polisi Lacak Pelarian Napi Torisin, Kasatreskrim: Dugaan Sementara Telah Meninggalkan Wilayah Mimika

9 Juli 2025
DLH Mimika Gaungkan ProKlim 2025, Siapkan Masyarakat Hadapi Dampak Iklim yang Nyata

DLH Mimika Gaungkan ProKlim 2025, Siapkan Masyarakat Hadapi Dampak Iklim yang Nyata

9 Juli 2025
Perlu Transparansi Pengadaan Barang dan Jasa, PPATK Diminta Cek Langsung di Lapangan

Perlu Transparansi Pengadaan Barang dan Jasa, PPATK Diminta Cek Langsung di Lapangan

9 Juli 2025
Perusakan Pipa Konsentrat Picu Insiden Penembakan di Areal Freeport, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Perusakan Pipa Konsentrat Picu Insiden Penembakan di Areal Freeport, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

9 Juli 2025

Jeki Murib Salah Satu Tokoh Penting OPM Tewas Diterjang Amunisi Pasukan Koops Habema

9 Juli 2025

POPULER

  • Konsep Otomatis

    Kursi Sekda Mimika ‘Panas’, Siapa Penerus Petrus Yumte? Ini Tanggapan Bupati Johannes Rettob

    1987 shares
    Bagikan 795 Tweet 497
  • Cukup Misteri, Ratusan Miliar Dana Desa di Kabupaten Mimika ‘Menguap’

    1471 shares
    Bagikan 588 Tweet 368
  • Kembali Soroti Anjoknya Penyerapan Anggaran di Papua Tengah, Mendagri: Disebabkan Gubernur Berencana Ganti Kepala Dinas

    926 shares
    Bagikan 370 Tweet 232
  • Di Pelantikan Pj Gubernur Papua, Mendagri Kembali Singgung Ekonomi Papua Tengah -25,5 Persen, Uangnya Disimpan di Bank

    844 shares
    Bagikan 338 Tweet 211
  • Nasib 18 Tenaga Kesehatan di Mimika ‘Tidak Pasti’, Dua Tahun Belum Terima SK PPPK

    893 shares
    Bagikan 357 Tweet 223
  • Tumpang Tindih Fungsi dan Kewenangan, Bupati Johannes Rettob akan Lakukan Restrukturisasi Sejumlah OPD

    723 shares
    Bagikan 289 Tweet 181
  • Masa Jabatan Kepala Kampung di Mimika akan Dievaluasi, Ketahuan Selewengkan Dana Kampung Langsung Dicopot

    706 shares
    Bagikan 282 Tweet 177
Next Post
Buka Rakerwil FKUB Provinsi Papua Tengah, Ini yang Disampaikan Gubernur Meki Nawipa

Buka Rakerwil FKUB Provinsi Papua Tengah, Ini yang Disampaikan Gubernur Meki Nawipa

Gubernur Meki Nawipa Sambut Baik Program Transmigrasi Lokal di Wilayah Papua Tengah

Gubernur Meki Nawipa Sambut Baik Program Transmigrasi Lokal di Wilayah Papua Tengah

Pelaku Begal di Jalan Freeport Lama Timika Dibekuk Polisi, Mengaku Dua Kali Lakukan Kejahatan

Pelaku Begal di Jalan Freeport Lama Timika Dibekuk Polisi, Mengaku Dua Kali Lakukan Kejahatan

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id