ADVERTISEMENT
Senin, Oktober 6, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Kesehatan

Prof. Herdiana Murhandarwati, M.Kes, Ph.D Berbicara Soal Papua Masih Menjadi Episentrum Malaria

Kasus malaria di Papua perlu prioritas penanganan dari Kementerian Kesehatan. Apalagi kondisi geografis yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Anopheles sp.

30 April 2025
0
Oktober 2024 Kasus Malaria di Distrik Mimika Timur Meningkat Hingga 523 Kasus

Ilusrasi Nyamuk.(foto:ist/koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id– Hari Malaria Sedunia diperingati pada 25 April setiap tahunnya sebagai pengingat bahwa Malaria masih menjadi ancaman yang nyata.

Meski angka kasus di berbagai wilayah di Indonesia telah menurun, tren dalam dua tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan.

ADVERTISEMENT

Data menunjukkan bahwa pada tahun 2024, estimasi kasus malaria secara Nasional mencapai hampir satu juta kasus yang menandakan bahwa eliminasi malaria belum tercapai sepenuhnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Berikut pernyataan Guru Besar Bidang Parasitologi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) sekaligus peneliti Pusat Kedokteran Tropis (PKT) UGM Prof. dr. E. Elsa Herdiana Murhandarwati, M.Kes, Ph.D.

Baca Juga

Penataan Kelembagaan, Pemkab Mimika Bentuk OPD Baru, ‘Dinas Pariwisata dan Budaya’

Antrean Panjang di SPBU, Bupati Mimika Pastikan Pasokan Segera Normal, Pertamax Eceran Tembus Rp35 Ribu Per Liter

Prof. Elsa mengatakan, Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles sp. betina.

Parasit ini masuk ke aliran darah dan menyerang sel darah merah, menyebabkan gejala seperti demam periodik, menggigil, nyeri kepala, dan kelelahan.

“Berbeda dengan nyamuk Aedes yang menularkan demam berdarah dan aktif di pagi hingga sore hari, nyamuk Anopheles sp. umumnya menggigit pada malam hingga dini hari,” kata Elsa dalam keterangannya yang diperoleh koranpapua.id, Rabu 30 April 2025.

Menurut Elsa, di wilayah Indonesia bagian Timur, terutama Papua, masih menjadi episentrum penularan malaria di Indonesia dengan kontribusi sekitar 91 persen dari total kasus Nasional.

Ia menyebut bahwa kasus malaria di Papua perlu prioritas penanganan dari Kementerian Kesehatan. Apalagi kondisi geografis yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Anopheles sp.

Seperti hutan lebat, rawa, dan genangan air alami serta terbatasnya akses layanan kesehatan di daerah pedalaman.

Ditambah, distribusi tenaga medis yang belum merata, tantangan logistik serta tingginya aktivitas masyarakat di area terbuka tanpa perlindungan disebutnya memperbesar risiko penularan.

Secara umum, wilayah perbatasan negara menjadi salah satu titik rawan penyebaran Malaria.

Untuk itu, PKT UGM bersama Asia Pacific Leaders Malaria Alliance (APLMA) melaksanakan riset operasional di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Riset ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan utama dan merumuskan solusi praktis berbasis bukti yang bisa diterapkan oleh kedua negara.

Riset ini krusial sebab vitalnya lintas batas negara dalam upaya eliminasi Malaria. “Bayangkan jika satu negara sudah hampir eliminasi Malaria, tapi negara tetangganya masih tinggi kasusnya,” papar Prof. Elsa.

Kondisi tersebut bisa menyebabkan apa yang disebut “kasus impor” sehingga kerja sama lintas batas membuka peluang besar untuk berbagi informasi dan sumber daya.

Misalnya, negara-negara bisa saling berbagi data kasus, mendirikan pos kesehatan bersama di perbatasan, dan melakukan deteksi dini agar penularan bisa dicegah lebih cepat.

Hasil riset kemudian ditindaklanjuti dalam kegiatan diseminasi dan pertemuan satuan tugas bersama lintas negara.

Tiga intervensi utama yang dihasilkan antara lain pembangunan dashboard data lintas batas, penguatan surveilans migrasi, dan pembentukan gugus tugas bersama untuk Malaria.

“Pendekatan ini menjadi strategi penting untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi antarnegara serta menjaga keberlanjutan upaya eliminasi,” katanya.

Hari Malaria Sedunia 2025 menurut Elsa menjadi momen penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, peneliti, dan masyarakat dalam mengejar target Indonesia bebas Malaria tahun 2030.

“Pencegahan, deteksi dini, dan kerja sama lintas batas merupakan kunci untuk mengakhiri Malaria, tidak hanya mengancam kesehatan, tapi juga menghambat pembangunan sosial dan ekonomi,” pungkasnya. (Redaksi)

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Penataan Kelembagaan, Pemkab Mimika Bentuk OPD Baru, ‘Dinas Pariwisata dan Budaya’

Penataan Kelembagaan, Pemkab Mimika Bentuk OPD Baru, ‘Dinas Pariwisata dan Budaya’

6 Oktober 2025
Antrean Panjang di SPBU, Bupati Mimika Pastikan Pasokan Segera Normal, Pertamax Eceran Tembus Rp35 Ribu Per Liter

Antrean Panjang di SPBU, Bupati Mimika Pastikan Pasokan Segera Normal, Pertamax Eceran Tembus Rp35 Ribu Per Liter

6 Oktober 2025
60 Kg Gelembung Ikan Tujuan Surabaya Jalani Pemeriksaan di Bandara Mozes Kilangin Timika

60 Kg Gelembung Ikan Tujuan Surabaya Jalani Pemeriksaan di Bandara Mozes Kilangin Timika

6 Oktober 2025
643 Unit Kendaraan Plat Luar Beroperasi di Papua, Masih Ratusan yang Belum Terdaftar

643 Unit Kendaraan Plat Luar Beroperasi di Papua, Masih Ratusan yang Belum Terdaftar

6 Oktober 2025
Pencarian Berakhir, Seluruh Korban Insiden GBC Freeport Ditemukan Meninggal Dunia

Pencarian Berakhir, Seluruh Korban Insiden GBC Freeport Ditemukan Meninggal Dunia

6 Oktober 2025
Untuk Pertama Kalinya, Kepengurusan KADIN  Papua Tengah dan Delapan Kabupaten Dilantik Bersamaan di Timika

Untuk Pertama Kalinya, Kepengurusan KADIN  Papua Tengah dan Delapan Kabupaten Dilantik Bersamaan di Timika

6 Oktober 2025

POPULER

  • 10 Sekolah di Mimika Gagal Dapat Revitalisasi, Bupati Johannes Rettob Sesalkan Kinerja Dinas Pendidikan

    10 Sekolah di Mimika Gagal Dapat Revitalisasi, Bupati Johannes Rettob Sesalkan Kinerja Dinas Pendidikan

    751 shares
    Bagikan 300 Tweet 188
  • Burunon Kasus Korupsi Rp7,9 Miliar di Papua Barat Dibekuk Tim SIRI Kejagung

    619 shares
    Bagikan 248 Tweet 155
  • Kecewa Soal Beasiswa, Puluhan Mahasiswa OAP Datangi Disdik Mimika, Pegawai Diusir Keluar Kantor, Ini Tanggapan Lemasko

    614 shares
    Bagikan 246 Tweet 154
  • Berbenturan dengan Nurani, Artis Edo Kondologit Mundur dari Anggota DPRD Papua Barat Daya

    607 shares
    Bagikan 243 Tweet 152
  • Tiga Mantan Pejabat di Mimika Masih Kuasai  Empat Mobil Dinas, Upaya Penarikan Belum Berhasil

    581 shares
    Bagikan 232 Tweet 145
  • FPK Mimika Gandeng 31 Paguyuban, Gelar Aksi Bersih Kota Sambut HUT ke-29

    577 shares
    Bagikan 231 Tweet 144
  • Insiden Berdarah Yahukimo, Seluruh Korban Tewas dan Selamat Berhasil Dievakuasi, Ini Daftar Namanya

    571 shares
    Bagikan 228 Tweet 143
Next Post
Ketua Komisi IV DPRK Mimika Soroti Lambatnya Pembayaran Gaji Petugas Kebersihan

Ketua Komisi IV DPRK Mimika Soroti Lambatnya Pembayaran Gaji Petugas Kebersihan

Ketua Komisi IV DPRK Mimika Soroti Lambatnya Pembayaran Gaji Petugas Kebersihan

Persiapan IGA 2025, 135 Pamong Inovasi Ikut Seminar Inovasi Daerah di Mimika

Ketua Komisi IV DPRK Mimika Soroti Lambatnya Pembayaran Gaji Petugas Kebersihan

Kepala PKUB Kemenag RI Apresiasi Kerukunan Antarumat Beragama di Mimika, Layak Diusulkan Jadi Kota Toleransi

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id