TIMIKA, Koranpapua.id– Pemerintah Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika terus melakukan terobosan, dengan menggalakan program yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat.
Salah satu programnya adalah memberikan pelatihan kepada ibu-ibu pengurus Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), seputar bagaimana menciptakan menu B2SA dengan berbasis pangan lokal.
Untuk diketahui menu B2SA itu adalah Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman yang diolah dengan aneka ragam bahan pangan, baik sumber karbohidrat, protein maupun vitamin dan mineral.
Yang mana bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dapat memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan dan tidak tercemar bahan berbahaya yang merugikan kesehatan.
Pelatihan yang berlangsung di Gedung Bobaigo, Keuskupan Timika, Rabu 2 Oktober 2024 itu, diikuti oleh pengurus PKK dari 11 kelurahan dan tiga kampung yang ada di wilayah Distrik Mimika Baru.
Joel D. Luhukay, Kepala Distrik Miru mengatakan, kegiatan ini bertujuan agar dapat memperbaiki pola hidup masyarakat, untuk menciptakan menu yang bermanfaat yang memiliki gizi dan bernutrisi bagi pertumbuhan anak-anak.
Dikatakan, sesuai dengan kondisi di lapangan, saat ini warga membutuhkan penyuluhan terkait pangan yang sehat, karena itu perlu dilakukan kegiatan pelatihan ini.
Joel menjelaskan, semua peserta pelatihan merupakan TP-PKK. Mereka yang selama ini aktif sebagai penggerak keluarga.
Karenanya dengan pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan ini, dapat diterapkan di lingkungan masing-masing.
“Jadi nanti mama-mama ini bisa memberikan pelatihan di setiap kelurahan, sehingga pelatihan ini tidak hanya selesai saat ini, namun bisa dipraktekkan di lingkungan masing-masing,” pungkasnya
Septinus Timang, Asisten I Setda Mimika ketika membuka kegiatan itu mengatakan, sangat mengapresiasi Distrik Mimika Baru yang melaksanakan pelatihan Cipta Menu Berbasis Pangan Lokal.
Menurutnya kegiatan seperti itu, memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui pengenalan dan penerapan konsep B2SA berbasis pangan lokal.
“Upaya kita untuk mewujudkan ketahanan pangan, memperkenalkan sumber pangan lokal yang kaya akan nutrisi dan mudah diakses masyarakat merupakan langkah yang sangat strategis,” ungkap Septinus.
Hal ini juga mendukung penguatan ekonomi lokal, sekaligus menjaga keberagaman hayati di daerah ini.
Septinus berharap melalui pelatihan ini, para peserta dapat lebih memahami bagaimana menciptakan menu yang tidak hanya lezat, tetapi juga memenuhi kriteria beragam, bergizi seimbang, dan aman.
Menggunakan sumber pangan lokal seperti umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, hingga protein nabati dan hewani yang melimpah di daerah ini, agar dapat diolah menjadi sajian yang sehat dan bervariasi.
Ia berharap melalui pelatihan ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya asupan gizi yang tepat bagi keluarga dan masyarakat.
Termasuk mendorong kreativitas dalam mengolah pangan lokal menjadi menu yang menarik, terjangkau, dan bernutrisi. (Redaksi)