ADVERTISEMENT
Minggu, Juli 6, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Agama

Pastor Lamber Kopong: Konflik dan Perbedaan Bukan untuk Memecah Belah, Tetapi Proses Mematangkan Seseorang

Tanpa adanya konflik, orang susah untuk menjadi matang dan susah untuk memahami perasaan orang lain. Oleh karena itu konflik diperlukan sebagai sarana pertumbuhan karakter.

28 Juni 2023
0
Pastor Lamber Kopong: Konflik dan Perbedaan Bukan untuk Memecah Belah, Tetapi Proses Mematangkan Seseorang

Pastor Lambert Komong,Pr bersama Misdinar Katedral Tiga Raja sehabis membawakan Materi pada hari Rabu, 28 Juni 2023 (Foto:Redaksi/Koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id-  Dalam setiap hubungan pertemanan maupun kehidupan bermasyarakat pasti tidak terlepas dari konflik dan perbedaan. Karena itu setiap orang harus mampu mengelolah dengan baik, karena konflik dan perbedaan sebenarnya bukan untuk memecah belah tetapi merupakan proses mematangkan seseorang.

Dalam kehidupan ini sekalipun dalam pertemanan terdapat banyak persamaan, namun akan ada perbedaan dan selalu ada konflik. Hal ini disampaikan Pastor Lamber Kopong, Pr di hadapan puluhan anak-anak Misdinar Tiga Raja ketika menyampaikan materi ‘Kita Menjadi Matang karena Konflik’.

ADVERTISEMENT

Dalam kegiatan Camping Rohani yang berlangsung di aula Asrama Salus Populi, SP 3 Rabu 29 Juni 2023, Pastor Lamber menekankan bahwa tanpa adanya konflik, orang susah untuk menjadi matang dan pada akhirnya susah untuk memahami perasaan orang lain. Oleh karena itu konflik diperlukan sebagai sarana pertumbuhan karakter.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Anak anak Misdinar untuk lebih fokus menjalin hubungan dengan teman dan keluarganya. Akibat salah menggunakan HP banyak anak-anak menjadi setengah gila dan tidak memiliki relasi nyata

Dikatakan ada dua penyebab konflik yaitu, pertama faktor internal. Biasanya penyebab internal berawal dari rasa Individualisme. Dimana akibat rasa individualitas seseorang berpikir bahwa dalam kehidupannya tidak membutuhkan orang lain, karena merasa dirinya lebih hebat.

Baca Juga

Enos Tipagau Anggota KKB yang Kabur dari Lapas Nabire Tewas Ditembak Satgas ODC

Gedung Baru DPMK Mimika Hampir Rampung, Tahun Ini Pemkab Alokasikan Rp10 Miliar untuk Penyelesaian

Kedua faktor eksternal. Disampaikan penyebab eksternal adalah dikarenakan rasa tertindas. Untuk kalangan anak-anak dan remaja biasanya rasa tertindas disebabkan oleh perlakuan orang tua. Anak dan remaja merasa orang tua terlalu mengekang dan mengatur, sehingga mereka memberontak.

Pastor Lamber mengingatkan bahwa sifat individualisme yang terjadi di kalangan anak dan remaja disebabkan perkembangan teknologi. “ Anak-anak zaman sekarang, tergila gila akan teknologi, dimana dan kemana saja membawa HP sehingga hubungan pertemanan menjadi terputus,” ujar Pater Lambert.

Karena itu Pastor Lambert berpesan, anak anak Misdinar untuk lebih fokus menjalin hubungan dengan teman dan keluarganya. Akibat salah menggunakan HP banyak anak-anak menjadi setengah gila dan tidak memiliki relasi nyata.

Pastor Lambert juga berpesan bahwa hendaknya smartphone digunakan untuk hal-hal yang diperlukan dan bermanfaat. Karena jika salah menggunakan smartphone bisa menanamkan sifat keegoisan dan tidak memedulikan orang lain.

“ Menggunakan HP dengan bijaksana (techno wisdom), teknologi yang kita miliki harus digunakan dengan baik dan tidak berlebihan. Apabila tidak digunakan dengan baik, maka sadar tidak sadar teknologi akan menjerumuskan kita ke jalan yang salah,” papar Pastor Lambert.

Dikatakan, manusia adalah mahkluk sosial, sehingga manusia tidak dapat hidup sendiri dan harus bersosial dengan orang lain. Dalam kebersamaan, setiap individu memiliki ciri khas dan karakteristik masing – masing.

Mengutip Surat Rasul Paulus kepada Jemaat Filipi, yang berpesan untuk hendak hidup dalam satu persatuan dan kasih dan pikiran. Latar belakang dalam Surat Rasul Paulus kepada Filipi tersebut adalah karena perselisihan antara 2 teman sekerja Paulus yaitu, Shinike dan Eudora.

Dalam menghadapi konflik, diperlukan rasa rendah hati, selain saling mendahului rasa hormat, mendahului orang lain dan motivasi. “Ketika berada dalam konflik, seringkali perbedaan dibesar- besarkan.

Oleh karena itu, kita harus mengutamakan prinsip untuk tidak memandang perbedaan yang kecil.” tandas Pastor Lamber. (redaksi)

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Empat Personel Polisi di Puncak Jaya Diserang OTK, Briptu Kiki Supriyadi Meninggal Dunia

Enos Tipagau Anggota KKB yang Kabur dari Lapas Nabire Tewas Ditembak Satgas ODC

5 Juli 2025
Gedung Baru DPMK Mimika Hampir Rampung, Tahun Ini Pemkab Alokasikan Rp10 Miliar untuk Penyelesaian

Gedung Baru DPMK Mimika Hampir Rampung, Tahun Ini Pemkab Alokasikan Rp10 Miliar untuk Penyelesaian

5 Juli 2025
Kanit Intelkam Polsek Kurima Ditembak OTK, Kondisi Korban Masih Stabil

Pegawai Honorer Ditemukan Tewas, Pelaku Diduga Anggota KKB Pimpinan Elkius Kobak

5 Juli 2025
Komisioner KPU Sorsel Diberhentikan, KPU Provinsi Papua Barat Daya Ambil Alih Tugas dan Kewenangan

Komisioner KPU Sorsel Diberhentikan, KPU Provinsi Papua Barat Daya Ambil Alih Tugas dan Kewenangan

5 Juli 2025
Pemkab Pegubin Bentuk Tim Gugus Tugas, Tangani Praktik Rentenir, Peredaran Miras dan Perjudian

Pemkab Pegubin Bentuk Tim Gugus Tugas, Tangani Praktik Rentenir, Peredaran Miras dan Perjudian

5 Juli 2025
Kapolda Papua Tengah Cup Usia 38+ Resmi Bergulir, Usung Moto Bebas Alkohol, Narkoba, Bugar dan Sehat

Kapolda Papua Tengah Cup Usia 38+ Resmi Bergulir, Usung Moto Bebas Alkohol, Narkoba, Bugar dan Sehat

5 Juli 2025

POPULER

  • Konsep Otomatis

    Kursi Sekda Mimika ‘Panas’, Siapa Penerus Petrus Yumte? Ini Tanggapan Bupati Johannes Rettob

    1956 shares
    Bagikan 782 Tweet 489
  • Cukup Misteri, Ratusan Miliar Dana Desa di Kabupaten Mimika ‘Menguap’

    1446 shares
    Bagikan 578 Tweet 362
  • Kembali Soroti Anjoknya Penyerapan Anggaran di Papua Tengah, Mendagri: Disebabkan Gubernur Berencana Ganti Kepala Dinas

    906 shares
    Bagikan 362 Tweet 227
  • Nasib 18 Tenaga Kesehatan di Mimika ‘Tidak Pasti’, Dua Tahun Belum Terima SK PPPK

    889 shares
    Bagikan 356 Tweet 222
  • Tumpang Tindih Fungsi dan Kewenangan, Bupati Johannes Rettob akan Lakukan Restrukturisasi Sejumlah OPD

    719 shares
    Bagikan 288 Tweet 180
  • Masa Jabatan Kepala Kampung di Mimika akan Dievaluasi, Ketahuan Selewengkan Dana Kampung Langsung Dicopot

    696 shares
    Bagikan 278 Tweet 174
  • Buntut YGH Meninggal Dunia, Warga Blokir Jalan C Heatubun Minta Ganti Rugi Rp1 Miliar

    656 shares
    Bagikan 262 Tweet 164
Next Post
Warga Muslim Flobamora Terima Satu Ekor Sapi Kurban dari Pemkab Mimika

Warga Muslim Flobamora Terima Satu Ekor Sapi Kurban dari Pemkab Mimika

KPU Mimika Nyatakan Hanya 43 Bacaleg yang Memenuhi Syarat, 532 Bacaleg Diberi Waktu 14 Hari Perbaiki Dokumen

KPU Mimika Nyatakan Hanya 43 Bacaleg yang Memenuhi Syarat, 532 Bacaleg Diberi Waktu 14 Hari Perbaiki Dokumen

Belum Sertakan Surat Pengunduran Diri, Dua ASN Bacaleg Utusan PAN Dinyatakan TMS

Belum Sertakan Surat Pengunduran Diri, Dua ASN Bacaleg Utusan PAN Dinyatakan TMS

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id