“Seorang pemimpin daerah harus mau turun untuk membantu masyarakat. Jangan duduk-duduk manis, ikut peresmian ini itu, sementara rakyatnya sedang susah. Buka suara melihat kondisi di lapangan yang menyayat hati”.
TIMIKA, Koranpapua.id- Konflik berkepanjangan yang terjadi sejumlah wilayah di Provinsi Papua Tengah perlu diselesaikan dengan baik.
Karenanya Meki Nawipa, Gubernur Papua Tengah diingatkan untuk ikut membantu menyelesaikan konflik, secara khusus yang terjadi Kabupaten Intan Jaya.
“Konflik yang tidak berakhir ini melahirkan keprihatinan. Perlu kepekeaan Gubernur Meki Fritz Nawipa menyelesaikan konflik tersebut. Kondisi yang ada sangat disesalkan banyak pihak,” ujar Yance Mote.
Yance yang adalah politisi Muda Golkar dalam pernyataan persnya yang diterima media ini, Kamis 6 November 2025, mengatakan pemimpin daerah di Provinsi Papua Tengah harus menjadi bapak bagi 8 kabupaten di wilayah itu.
Baginya, jangan jadi pemimpin kalau bisanya hanya menghadiri event-event dan seolah tidak mau tahu dengan penderitaan rakyatnya.
“Pemimpin daerah itu dipilih oleh rakyat. Karenanya, selama menjabat, seluruh perhatiannya harus dicurahkan untuk rakyat,” ujarnya mengingatkan.
Yance menekankan bahwa pemimpin itu harus punya hati dan berempati terhadap kesusahan dan penderitaan yang dialami rakyatnya.
Dikatakan, bisa dibayangkan dalam satu hari ada 15 nyawa hilang sia-sia karena konflik. “Mana suara Pemprov Papua Tengah?” tanyanya.
Seperti diketahui, Kampung Soanggama berada di Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua, yang sebelumnya merupakan markas besar Kodap VIII/Soanggama dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).
“Seorang pemimpin daerah harus mau turun untuk membantu masyarakat. Jangan duduk-duduk manis, ikut peresmian ini itu, sementara rakyatnya sedang susah. Buka suara melihat kondisi di lapangan yang menyayat hati,” tegas Yance.
Dirinya mendesak Gubernur Meki Nawipa untuk segera menyelesaikan persoalan di Intan Jaya. Karena jika tidak segera diselesaikan, akan lebih banyak lagi jatuh korban jiwa.
“Tidak langsung persoalan di Papua Tengah langsung diserahkan kepada pusat. Justru, sebagai orang Papua, harusnya gubernur dan jajarannya memiliki solusi jitu untuk mengakhiri konflik,” pungkasnya. (Redaksi)










