MANOKWARI- Koranpapua.id– Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Yahukimo dengan kota Studi Manokwari, mendesak Kapolda Papua mencopot Kapolres Yahukimo.
Tidak itu saja, para mahasiswa juga meminta pimpinan Polri di Papua, mengadili aparat yang diduga terlibat dalam pembunuhan Viktor Bernadus Deyal.
Desakan itu disampaikan dalam konferensi pers di kontrakan Pemda Yahukimo, Kelurahan Amban, Manokwari, Papua Barat, Kamis 10 September 2025.
Ony Kabak selaku Ketua Ikatan Mahasiswa Yahukimo, mengatakan, meninggalnya Viktor Deyal sebagai bukti tidak profesionalnya aparat kepolisian.
Menurutnya, polisi yang seharusnya melindungi masyarakat justru merampas nyawa warga sipil.
Dalam keterangan persnya, mahasiswa Yahukimo menilai tindakan aparat bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002.
UU itu jelas mengatakan bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang mengamanatkan polisi menjaga keamanan dan melindungi warga.
Pada kesempatan itu, para mahasiswa juga menyampaikan enam poin pernyataan sikap.
- Segera adili pelaku pembunuhan terhadap Viktor B. Deyal dan Topias Silak sesuai hukum yang berlaku.
- Mendesak Kapolda Papua mencopot Kapolres Yahukimo tanpa syarat.
- Menghentikan kriminalisasi terhadap warga sipil di Kabupaten Yahukimo.
- Presiden RI segera menarik pasukan militer organik dan non-organik dari Yahukimo serta seluruh Tanah Papua.
- Menghentikan pengiriman militer tambahan ke Tanah Papua.
- Menuntaskan seluruh kasus pelanggaran HAM di Papua.
Seperti diketahui, kronologi peristiwa Viktor Bernadus Deyal, diduga menjadi korban penganiayaan aparat kepolisian Yahukimo pada 3 September 2025.
Menurut keluarga, Viktor ditangkap sekitar pukul 03.00 dini hari di dekat Polsek Dekai.
Viktor kemudian dinaikkan ke mobil patroli dan mengalami penyiksaan berat selama beberapa jam.
Sekitar pukul 05.00, korban dibawa konvoi kendaraan aparat, namun kondisinya sudah tak bernyawa.
Upaya medis di RSUD Dekai tidak membuahkan hasil. Keluarga baru menerima jenazah pada malam harinya.
Keesokan harinya, masyarakat Yahukimo dari 51 distrik, 517 kampung, dan 12 suku menggelar protes di Polres Yahukimo. (Redaksi)