TIMIKA, Koranpapua.id – PT Freeport Indonesia (PTFI) berkomitmen menjaga kelestarian ekosistem perairan terutama di sekitar wilayah operasional perusahaan.
Salah satu upaya yang dilakukan dengan menebar (restocking) sebanyak 10.000 ekor anakan ikan barramundi dan 500 ekor indukan kepiting bakau di Muara Sungai Ajkwa, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin 19 Mei 2025.
Tujuan dari restocking ini adalah untuk menjaga populasi ikan barramundi dan kepiting bakau serta meningkatkan populasi ekosistem pesisir.
“Dengan restocking dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kamoro yang berdomisili di pesisir selatan Mimika. Kegiatan ini rencananya dilakukan setiap tahun hingga 2032,” kata Gesang Setyadi, Vice President Environmental PTFI dalam rilisnya yang diterima koranpapua.id, Rabu 21 Mei 2025.
Ia menjelaskan upaya menebar benih ini didasarkan hasil penelitian yang rutin dilakukan oleh Universitas Papua (UNIPA).
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa terjadi peningkatan kegiatan penangkapan ikan dan kepiting (overfishing) akibat meningkatnya permintaan dan populasi penduduk Kabupaten Mimika.
”Upaya restocking ikan dan mangrove ini tertuang dalam Persetujuan Teknis Pemulihan Ekosistem Mangrove yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan dan Kehutanan pada tahun 2023,” ujar Gesang.
Sementara Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, Ketua SDGs Center Universitas Diponegoro, mengatakan upaya PTFI ini merupakan langkah strategis mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Kegiatan ini memberikan berbagai manfaat ekologis, sosial, dan ekonomi yang berkontribusi langsung terhadap pencapaian SDG 14 (Ekosistem Laut), SDG 1 (Pengentasan Kemiskinan), dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim),” jelasnya.
Denny menyampaikan, dari sisi ekologis, restocking berperan penting dalam pemulihan populasi spesies perairan, peningkatan keanekaragaman hayati, serta membantu menjaga keseimbangan fungsi ekosistem pesisir.
Gesang menambahkan PTFI terus memperkuat upaya menjaga keberlanjutan lingkungan hidup dan menjadi bagian dari solusi bagi pelestarian sumber daya perairan di Papua Tengah.
“PTFI bekerja sama erat dengan berbagai pihak dan pakar untuk menjalankan operasi pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” kata Gesang.
Mewakili masyarakat adat Kamoro, Siprianus Operawiri menyambut baik inisiatif PTFI dan menilai kegiatan ini akan bermanfaat bagi masyarakat.
“Kami sangat apresiasi kegiatan ini, jadi dengan adanya program ini harapannya populasi ikan dan kepiting bisa terus terjaga untuk generasi mendatang,” ungkapnya.
Dirinya akan mengingatkan kepada masyarakat nelayan agar tidak mengambil ikan-ikan yang masih anakan, tetapi menunggu sampai lebih besar agar punya nilai jual. (Redaksi)