WAMENA, Koranpapua.id – PT Freeport Indonesia (PTFI) menyerahkan 2,3 ton bantuan untuk warga terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Sabtu 10 Mei 2025.
Soleman Faluk, Vice President Papuan Affairs PTFI menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Atenius Murip, Bupati Jayawijaya di Wamena.
“Kami sangat prihatin atas bencana yang terjadi. Semoga Tuhan memberikan perlindungan, kesehatan, dan ketabahan kepada seluruh saudara-saudara kita yang sedang menghadapi masa sulit akibat banjir dan longsor,” kata Soleman dalam rilisnya kepada koranpapua.id, Selasa 12 Mei 2025.
Bantuan sosial dari PTFI mencakup bahan makanan dan perlengkapan sehari-hari untuk kelompok rentan seperti bayi, anak-anak dan perempuan.
Ia berharap bantuan ini dapat membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat Jayawijaya yang lagi mengalami kesulitan.
“Kami berkomitmen membantu dan meringankan beban warga yang terdampak bencana dan mendukung berbagai program pemerintah, termasuk memberikan bantuan kemanusiaan,” kata Soleman.
Bupati Jayawijaya menyampaikan apresiasi kepada PTFI dan bantuan segera disalurkan kepada warga terdampak yang saat ini sangat memerlukan bahan makanan dan barang kebutuhan sehari-hari.
“Terima kasih kepada Freeport Indonesia yang telah datang melihat dan memberikan bantuan kepada masyarakat, dan kami terima dengan ucapan syukur atas nama masyarakat. Kami Pemda Jayawijaya akan menyalurkan bantuan ini kepada masyarakat,” katanya.
Soleman menambahkan PTFI terus mendukung upaya kemanusiaan dan pembangunan sosial di tanah Papua, terutama dalam situasi darurat seperti saat ini.
“PTFI akan terus bersama warga dan Pemda dalam doa dan dukungan. Semoga proses pemulihan berjalan lancar dan masyarakat bisa segera bangkit kembali,” katanya.
Bencana alam banjir dan longsor di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan terjadi akibat intensitas hujan tinggi pada 25 April lalu.
Banjir menerjang honai dan rumah warga, perkebunan, sekolah, jembatan, gereja, dan berbagai infrastruktur lainnya.
Data Kementerian Sosial menyebutkan bencana alam ini berdampak pada 34 distrik dan lebih dari 19 ribu Kepala Keluarga (KK).
Pemkab Jayawijaya menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor pada 26 April hingga 8 Mei.
PTFI mendukung pemerintah dalam penanggulangan bencana dengan melakukan aksi tanggap darurat saat terjadi bencana di wilayah Papua.
Seperti pada bencana cuaca ekstrem hujan es dan kekeringan di Agandugume Kabupaten Puncak pada 2015 dan 2023.
Termasuk wabah penyakit Pertusis di Nduga pada 2016, bencana banjir longsor di Kabupaten Jayapura pada 2019 dan 2022, dan bencana banjir di Iwaka Kabupaten Mimika pada 2024. (Redaksi)