TIMIKA, Koranpapua.id- Valentinus S. Sumito, Pj. Bupati Mimika mengatakan, secara umum kondisi Sentra Pendidikan yang beralamat di Jalan Poros SP2-SP5, sangat miris karena tidak terurus dengan baik.
Padahal di tempat itu terdapat sekitar 1.000 anak-anak asli Papua yang mengenyam pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Melihat besarnya peran Sentra Pendidikan dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) anak-anak Papua, maka fasilitas pendidikan ini perlu diselamatkan.
Terkait dengan itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika berencana menjadikan Sentra Pendidikan sebagai pusat persekolaan percontohan di Indonesia.
Untuk menjawab itu, Valentinus mengatakan akan dimulai dengan dilakukan perubahan struktur organisasi dan dibuat program baru seperti pengasuhan, pelatihan dan pengajaran.
Valentinus menyebutkan, untuk pengelolaan Sentra Pendidikan nantinya langsung di bawah Bupati dan tidak lagi berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Mimika
“Sentra Pendidikan ini tidak lagi berada di bawah naungan Dinas Pendidikan. Nanti akan dipimpin oleh satu direktur, yang direct langsung ke Bupati, supaya program yang akan dilakukan bisa berjalan dengan baik,” tegas Valentinus.
Ia menambahkan rencana itu juga sesuai arahan dari Kemendagri dan Ribka Haluk, Pj Gubernur Papua Tengah.
Dihadapan Anggota DPRD Mimika dan pimpinan OPD Mimika, Valentinus mengatakan, untuk menjadikan sekolah percontohan di Indonesia, maka diharapkan legecy pemerintah bersama DPRD.
“Saya berharap ini menjadi legecy kita bersama bapak ibu, bukan legecy saya sebagai Pj Bupati tapi untuk kita bersama,” ujar Valentinus dalam Rapat Paripurna IV Masa Sidang III DPRD Mimika, Rabu 2 Oktober 2024.
Menurutnya, kondisi sekolah di Sentra Pendidikan saat ini terlihat sangat miris. Padahal daerah sedang mengelola anggaran besar, yang seharusnya bisa meningkatkan SDM melalui pendidikan.
“Ada 1.000 anak kita di sana, SD, SMP, SMA anak asli Papua. Sangat miris. Ketika saya ke sana bersama istri sebagai Ketua Penggerak PKK, ada anak kita SMA yang tidak bisa menghitung dengan baik, tidak bisa membaca dengan baik. Itu sangat miris,” pungkas Valentinus.
Pemerintah telah membangun gedung dan fasilitas yang bagus, namun sayang tidak dimanfaatkan dengan baik.
“Kita terlambat mengurus bangsa, SDM kita pun tidak bisa dengan bangga menempati gedung tersebut,” timpal Valentinus.
Dikatakan, Sentra Pendidikan memiliki tempat yang sangat luar biasa dan tidak ada di daerah daerah lain. Karena itu Pemkab perlu sekali memikirkan peningkatan kualitas SDM anak-anak Papua melalui fasilitas ini.
“Anggaran kita begitu besar tetapi kita belum bisa terlepas dari buta huruf, tidak bisa terlepas dari buta aksara,” sesalnya. (Redaksi)