TIMIKA, Koranpapua.id- Masih ingat kasus penganiyaan di Jalan Busiri, Timika tanggal 27 Oktober 2023 yang mengakibatkan Yosep Kataipukaro meninggal dunia ?
Kasus yang menggemparkan warga Timika, Papua Tengah saat itu sempat membuat keluarga korban marah dan melakukan pemalangan jalan hingga berjilid-jilid.
Hari ini Kamis 16 Mei 2024, akhirnya Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Timika menjatuhkan hukuman pidana penjara selama 10 tahun terhadap Ryan Irawan Mehue alias RIM, terdakwa yang menghabiskan nyawa Yosep.
Boxgie Agus Santoso, S.H, M.H, Hakim Ketua dalam bacaan putusan mengatakan, terdakwa RIM terbukti bersalah melakukan tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia.
Sebelumnya pada 21 Maret lalu, dalam sidang pembacaan tuntutan JPU Kejaksaan Negeri Mimika, Ali Usman, SH menyatakan terdakwa RIM secara sah dan meyakinkan terbukti bersalah.
RIM telah melakukan tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan kematian, sebagaimana diancam dalam pasal 351 Ayat (3) KUHP.
“JPU menuntut pidana penjara kepada terdakwa selama tujuh tahun, dengan perintah agar terdakwa tetap berada didalam tahanan,” jelas Boxgie Agus.
Berikut kronologis penganiayaan:
Boxqie Agus menjelaskan bahwa, peristiwa pembunuhan ini terjadi di Jalan Busiri pada 27 Oktober 2023 lalu.
Ketika itu terdakwa datang dari arah Jalan Budi Utomo sedang melintas di Jalan Busiri Timika dengan menggunakan mobil Xenia warna hitam PA 1468 MH.
Pada saat terdakwa melintas di Jalur 2 Busiri, tepatnya di dekat Gereja St. Stefanus Sempan, terdakwa melihat korban Yosep Kataipukaro bersama saksi Pelipus Omoko, dan saksi Juventus Kataipukaro sedang duduk.
Terdakwa kemudian berhenti dan memarkirkan mobilnya tidak jauh dari tempat korban Yosep Kataipukaro duduk bersama saksi Pelipus Omoko dan saksi Juventus Kataipukaro.
“Terdakwa turun dari mobil dan menuju ke tempat korban dan para saksi sambil berkata dengan nada keras, kamu ini sudah kah, yang sering palang-palang jalan, kalian bubar nanti saya tembak ini,” jelasnya.
Mendengar kata-kata tersebut, para saksi pergi menghindari terdakwa, namun korban tetap berada ditempat tersebut.
Melihat korban sendiri, terdakwa langsung melakukan pemukulan sebanyak satu kali tepat pada pelipis mata korban sebelah kiri.
Setelah dipukul, korban berusaha mengejar terdakwa tetapi korban ditahan oleh saksi Juventus Kataipukaro. Sehingga terdakwa pergi meninggalkan korban menggunakan mobil menuju ke SPBU di Jalan Yos Sudarso untuk mengisi BBM.
Kemudian terdakwa menuju ke arah Jalan Budi Utomo dengan tujuan ke Jalan Busiri Ujung, tetapi sempat berhenti dan melihat kondisi korban dari jarak jauh.
Tiba-tiba terdakwa melihat korban sedang mengikuti saksi Hj. Halina Tamher yang selesai membuang sampah sampai masuk ke dalam halaman rumah di Jalan Busiri
Terdakwa kemudian turun lagi dari mobil dan menghampiri korban. Kemudian terdakwa melakukan pemukulan terhadap korban menggunakan kepala tangan sebelah kanan dan kiri secara berulang kali sampai korban terjatuh.
Terdakwa kemudian langsung pergi meninggalkan korban dalam kondisi sudah tidak sadarkan diri. Atas perbuatan tersebut, terdakwa diancam pidana 10 tahun penjara dengan Pasal 338 KUHP. (Redaksi)