ADVERTISEMENT
Jumat, Juli 11, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Budaya

Ratusan Warga Tujuh Suku Pertanyakan Dana CSR Satu Persen yang Dikelola YPMAK Lima Tahun Terakhir

Yohanes meminta agar secepatnya melakukan pertemuan bersama Freport dan YPMAK untuk membahas kemana penggunaan dana tersebut.

7 April 2024
0
Ratusan Warga Tujuh Suku Pertanyakan Dana CSR Satu Persen yang Dikelola YPMAK Lima Tahun Terakhir

Yohanes Kum, didampingi Anthonius Kemong, bersama perwakilan lima suku usai mengadakan pertemuan. (Foto:Redaksi/Koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id– Sedikitnya 240 warga yang berasal dari tujuh suku berkumpul di rumah tokoh masyarakat, Antonius Kemong yang terletak di Jalan Cenderawasih, SP2, Sabtu 6 April 2024.

Ratusan warga tersebut bersepakat untuk mempertanyakan pengelolaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) satu persen yang diberikan PT Freeport Indonesia (PTFI) kepada Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) dalam lima tahun terakhir.

ADVERTISEMENT

Hadir bersama masyarakat dalam pertemuan itu sejumlah tokoh Amungme dan Kamoro. Mereka menyampaikan rasa ketidakpercayaan terhadap program dan agenda kegiatan yang dilakukan YPMAK belakangan ini.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Kami berkumpul kurang lebih 240 yang berasal orang dari tujuh suku. Kami membahas terkait gagalnya tiga program utama YPMAK,” ungkap Yohanes Kum kepada Koranpapua, Sabtu 6 April 2024.

Baca Juga

Kadinkes Reynold Ubra: Bukan Hanya Obat, Kesadaran Lingkungan Jadi Kunci Hadapi Malaria di Mimika

Di Pelantikan Pj Gubernur Papua, Mendagri Kembali Singgung Ekonomi Papua Tengah -25,5 Persen, Uangnya Disimpan di Bank

Ditegaskan Yohanes, sudah saatnya YPMAK dievaluasi guna mengetahui alasan terhentinya tiga program prioritas yakni pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Termasuk mempertanyakan kemana dana satu persen itu digunakan.

Yohanes menyampaikan, masyarakat tujuh suku tidak berkeinginan untuk menggelar aksi demonstrasi menuntut Freeport, tetapi mempertanyakan dana satu persen yang dikelola YPMAK.

Yohanes meminta agar secepatnya melakukan pertemuan bersama Freport dan YPMAK untuk membahas kemana penggunaan dana tersebut.

“Sekarang anak-anak sekolah banyak yang mengeluh mereka diusir keluar dari kontrakan, dan kesulitan biaya rumah sakit, begitupun bantuan usaha ekonomi bagi masyarakat juga tidak dilakukan,” ujarnya.

Sebagai tokoh masyarakat, Yohanes yang pernah ikut memperjuangkan dana satu persen menyampaikan bahwa sesuai informasi yang ia terima pemberian dana satu persen sudah diberhentikan sejak tahun 2017.

“Ada yang sampaikan dana satu persen diganti dengan dana lain berupa perwalian, kita bingung. Kalau dana satu persen itu telah berakhir 2017, lalu kenapa saya tidak tahu padahal tahun 2017 saya menjabat sebagai Wakil Sekretaris Eksekutif YPMAK,” tegasnya

Hal senada disampaikan tokoh masyarakat Amungme lainnya, Anthonius Kemong. Menurut Anton, masyarakat tujuh suku menilai program yang dijalankan YPMAK tidak berhasil.

Karena itu semua tokoh dan masyarakat menggelar pertemuan dengan satu kesepakatan bahwa YPMAK harus dievaluasi.

“Kita mau supaya kegiatan YPMAK itu kembali lancar seperti dulu, kita ingin ada pertemuan dan menuntut kegiatan YPMAK yang tidak menyentuh harus diubah,” tandasnya.

Anton juga menilai banyak anak-anak mengeluh soal biaya pendidikan. Tidak itu saja sebagian besar masyarakat juga tidak ingin berobat dan dirawat di RSMM. Hal itu dikarenakan fasilitas dan pelayanan di RSMM tidak seperti sebelumnya. (Redaksi)

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Kasus Penembakan Pendulang Dilaporkan ke Polisi, Ikemal dan YLBHI Papua Tengah Tuntut Keadilan

Kasus Penembakan Pendulang Dilaporkan ke Polisi, Ikemal dan YLBHI Papua Tengah Tuntut Keadilan

10 Juli 2025
Gallery Foto Dinas Pusipda Mimika Selenggarakan Sosialisasi JIKN dan SIKN

Gallery Foto Dinas Pusipda Mimika Selenggarakan Sosialisasi JIKN dan SIKN

10 Juli 2025
Berlangsung Tiga Hari, Dinas Pusipda Mimika Sukses Selenggarakan Sosialisasi JIKN dan SIKN

Berlangsung Tiga Hari, Dinas Pusipda Mimika Sukses Selenggarakan Sosialisasi JIKN dan SIKN

10 Juli 2025
Pesawat Kargo Alda Air Alami Insiden Pecah Ban di Bandara Mulia

Pesawat Kargo Alda Air Alami Insiden Pecah Ban di Bandara Mulia

10 Juli 2025
Ikrar Setia Kepada Ibu Pertiwi, Empat Anggota KKB Mengaku Menyesal Pisah dari NKRI

Ikrar Setia Kepada Ibu Pertiwi, Empat Anggota KKB Mengaku Menyesal Pisah dari NKRI

10 Juli 2025
Pemprov Papua Barat Kucurkan Rp45,8 Miliar untuk Lembaga Keagamaan dan Ormas

Pemprov Papua Barat Kucurkan Rp45,8 Miliar untuk Lembaga Keagamaan dan Ormas

10 Juli 2025

POPULER

  • Cukup Misteri, Ratusan Miliar Dana Desa di Kabupaten Mimika ‘Menguap’

    Cukup Misteri, Ratusan Miliar Dana Desa di Kabupaten Mimika ‘Menguap’

    1474 shares
    Bagikan 590 Tweet 369
  • Di Pelantikan Pj Gubernur Papua, Mendagri Kembali Singgung Ekonomi Papua Tengah -25,5 Persen, Uangnya Disimpan di Bank

    903 shares
    Bagikan 361 Tweet 226
  • Tiga Warga Ditembak Aparat di Area Freeport, Ini Penjelasan Kombes Irwan Yuli Prasetyo

    728 shares
    Bagikan 291 Tweet 182
  • Kursi Sekda Mimika ‘Panas’, Siapa Penerus Petrus Yumte? Ini Tanggapan Bupati Johannes Rettob

    1994 shares
    Bagikan 798 Tweet 499
  • Retret yang Dibubarkan: Luka Lama Kebebasan Beragama di Negeri Pancasila

    578 shares
    Bagikan 231 Tweet 145
  • SK Ratusan Guru Kontrak di Mimika sudah Ditandatangani Bupati, Honorarium Segera Dibayarkan

    573 shares
    Bagikan 229 Tweet 143
  • Kembali Soroti Anjoknya Penyerapan Anggaran di Papua Tengah, Mendagri: Disebabkan Gubernur Berencana Ganti Kepala Dinas

    931 shares
    Bagikan 372 Tweet 233
Next Post
H-2 Idul Fitri, Harga Bumbu Dapur di Pasar Sentral Belum Stabil, Jahe Tembus Rp120 Ribu Per Kg

H-2 Idul Fitri, Harga Bumbu Dapur di Pasar Sentral Belum Stabil, Jahe Tembus Rp120 Ribu Per Kg

14 Unit Rumah Layak Huni di Pomako Diresmikan Setelah Idul Fitri, Pemiliknya Harus Memenuhi Persyaratan

14 Unit Rumah Layak Huni di Pomako Diresmikan Setelah Idul Fitri, Pemiliknya Harus Memenuhi Persyaratan

PHBI Mimika Tetapkan 81 Lokasi Sholat Id, Empat Titik di Lapangan Terbuka

PHBI Mimika Tetapkan 81 Lokasi Sholat Id, Empat Titik di Lapangan Terbuka

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id