ADVERTISEMENT
Senin, Juni 2, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Kesehatan

Virus ASF Tidak Menular ke Manusia, Kerugian Ekonomi Miliaran Rupiah

Sabelina mengajak semua warga Mimika untuk bersama-sama menekan penyebaran virus ini, dengan cara tidak membawa daging babi dari luar Timika.

16 Februari 2024
0
Virus ASF Tidak Menular ke Manusia, Kerugian Ekonomi Miliaran Rupiah

Ratusan ternak babi yang mati di Timika sebelum dikubur massal, Jumat 16 Februari 2024. (Insert: Kadisnak-Keswan, drh. Sabelina Fitriani (Foto Koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id– Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinak-Keswan) Kabupaten Mimika, drh. Sabelina Fitriani, M.Si mengatakan, virus African Swine Fever (ASF) tidak menyerang ke manusia.

Meski demikian virus yang saat ini sedang mengganas di Timika dan mengakibatkan matinya ribuan ekor babi berdampak pada kerugian ekonomi warga 100 persen.

ADVERTISEMENT

Walaupun dirinya tidak menyebutkan angka pasti kerugian tersebut, namun Sabelina memprediksi kerugian yang diderita peternak babi di Timika sudah mencapai miliran rupiah.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Kami mohon jangan lagi bawa daging babi dari luar. Karena tidak ada vaksin. Virus tertinggal di kandang masih bisa aktif,” pesan Sabelina saat ditemui wartawan di lokasi penguburan babi, Jumat 16 Februari 2024.

Baca Juga

Masyarakat Adat Papua Harus Memiliki Kendali Penuh, Tidak Boleh Terpinggirkan oleh Investor

PGI Sampaikan Rasa Duka Atas Terbunuhnya Mama Hetina di Distrik Sugapa Intan Jaya

Ia mengajak semua warga Mimika untuk bersama-sama menekan penyebaran virus ini, dengan cara tidak membawa daging babi dari luar Timika.

Selain itu menjaga ketat lalulintas kendang, dan tidak semua bebas masuk kendang.

Sabelina memprediksi dengan masuk masa puncak ini tingkat kematian makin tinggi, sehari tembus 100 ekor.

Pesan lain untuk masyarakat, jika ada sisa daging yang tidak dimakan jangan dibuang melainkan harus dikubur supaya tidak menjadi sumber penularan.

Karena virus ini meskipun panas matahari atau bakar batu 65 derajat juga masih bisa hidup. Begitupun dalam suhu udara yang dingin sekalipun masih bisa bertahan hidup.

“Kami sudah mengeluarkan larangan menjual hewan atau memasukan hewan atau daging dari luar. Masyarakat harus taati ini,” katanya.

Sekarang kabupaten tetangga misalnya Puncak, Wamena sudah tidak lagi mengambil babi dari Timika.

Sabelina juga menawarkan solusi bagi peternak yang hendak melanjutkan usahanya, sebaiknya memindahkan lokasi baru jangan bertahan di tempat yang sama.

Sebab hampir semua lokasi yang lama kandangnya dibangun berdempetan. “Kondisi ini yang berbahaya, karena meskipun kandang lama itu sudah dibersihkan dalam waktu enam bulan belum menjamin virus itu tidak ganas,”timpalnya.

Untuk diketahui berdasarkan data Disnak-Keswan, pada hari Kamis 15 Februari 2024 telah menguburkan 1.176 ekor dan pada hari Jumat 16 Februari 2024 terdapat 586 ekor milik peternak babi yang mati.

Disnak-Keswan mengambil kebijakan menguburkan semua babi yang mati secara massal. Lokasi penguburan berada di lahan milik pemerintah Kabupaten Mimika yang jauh dari pemukiman warga, sehingga sangat aman untuk ternak babi yang masih sehat. (Redaksi)

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Kelangkaan Beras SPHP di Mimika, Bulog Sarankan untuk Sementara Beralih ke Beras Premium

Kelangkaan Beras SPHP di Mimika, Bulog Sarankan untuk Sementara Beralih ke Beras Premium

31 Mei 2025
Masyarakat Adat Papua Harus Memiliki Kendali Penuh, Tidak Boleh Terpinggirkan oleh Investor

Masyarakat Adat Papua Harus Memiliki Kendali Penuh, Tidak Boleh Terpinggirkan oleh Investor

31 Mei 2025
PGI Sampaikan Rasa Duka Atas Terbunuhnya Mama Hetina di Distrik Sugapa Intan Jaya

PGI Sampaikan Rasa Duka Atas Terbunuhnya Mama Hetina di Distrik Sugapa Intan Jaya

31 Mei 2025
Konsep Otomatis

Pembakaran 10 Unit Rumah di Puncak Jaya Diduga Dilakukan Kelompok yang Teroganisir

31 Mei 2025
Kemenkeu Tetapkan Dana Desa 2025 untuk Papua Tengah, Puncak Jaya Terbesar Rp275.517.473.000

Kemenkeu Tetapkan Dana Desa 2025 untuk Papua Tengah, Puncak Jaya Terbesar Rp275.517.473.000

29 Mei 2025
Festival Golden of Papua Central 2025 Resmi Dibuka, Jadi Panggung Ekspresi Seni dan Budaya Mimika

Festival Golden of Papua Central 2025 Resmi Dibuka, Jadi Panggung Ekspresi Seni dan Budaya Mimika

29 Mei 2025
Next Post
Alokasi APBN 2024 untuk Mimika dan Puncak Rp4,2 Triliun

Alokasi APBN 2024 untuk Mimika dan Puncak Rp4,2 Triliun

Cacar Monyet Merebak di Indonesia, Reynol: Dinkes Mimika Terima Arahan Kemenkes 

Reynold Ubra Tegaskan Kasus Lumpuh Layuh di Timika Belum KLB Polio, Dinkes Keluarkan Surat Edaran

Frans Kambu, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Mimika Papua Tengah menyerahkan material kerja kepada peserta, Sabtu 17 Februari 2024. (Foto : Redaksi/Koranpapua.id)

Peringati HPSN 2024, Freeport dan Pemkab Mimika Lakukan Aksi Bersih Kota Timika

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id