TIMIKA, Koranpapua.id- Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) dan Musyawarah Daerah (Musda) ke-3 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Puncak Provinsi Papua Tengah diwarnai aksi protes.
Aksi protes disampaikan oleh Nus Waker setelah Ketua Panitia Darius Tabuni membacakan laporan panitia pada saat pembukaan pelaksanaan kegiatan yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Timika ibukota Kabupaten Mimika, Senin 18 September 2023.
Nus Waker bangun dari tempat duduk langsung memprotes dan meminta Rapimda dan Musda dibatalkan. Ia juga meminta ketua karateker menunjukan keabsahan legalitas kepengurusan. Menurut Nus Waker pelaksanaan Rapimda tidak bisa disatukan dengan Musda.
Adanya aksi protes ini membuat situasi acara pembukaan sedikit memanas dan sempat berhenti. Acara baru dilanjutkan setelah mendapat penjelasan dari Ketua DPD KNPI Papua Tengah Jandri Salakory dan sejumlah kader KNPI Papua Tengah.
Kegiatan yang mengusung tema ‘Merawat Pemuda Bersatu Membangun Puncak juga dihadiri Sekda Puncak Ir. Darwin Tobing, Asisten I Puncak, Dandim Puncak, Letkol Inf. Jonatan Nidio Aprimanda, Ketua KNPI Papua Tengah, Jandri Salakory dan Ketua Karateker KNPI Puncak Nopi Tabuni.
Yopi Tabuni dalam sambutan mengatakan kehadiran KNPI Puncak bertujuan agar kaum pemuda juga turut mengkawal kemajuan pembangunan Puncak.
Pemuda sebagai generasi penerus bangsa harus mampu melanjutkan perjuangan pembangunan untuk kemajuan Puncak di masa yang akan datang.
Dengan semangat Merawat Pemuda Bersatu Membangun Puncak, Nipo Tabuni mengajak semua pemuda untuk bersatu, bergandengan tangan membangun Puncak yang lebih baik dan maju kedepan.
Pemuda menjadi aset Sumber Daya Manusia (SDM) di Puncak dan Papua Tengah dalam mendukung kemajuan pembangunan di daerah.
Nipo menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Puncak yang selalu mendukung dan menempatkan KNPI sebagai mitra pemerintah.
Pada kesempatan itu Nipo meminta Pemkab Puncak mengalokasikan dana Otsus untuk menyiapkan sekretariat untuk KNPI.
Ia menyampaikan saat ini banyak pemberitaan yang dirilis media bahwa Puncak sebagai daerah yang kurang aman. Untuk itu pemuda harus ikut berperan mendukung pemerintah dan aparat TNI dalam menciptakan situasi keamanan.
“Pemuda yang selama ini pecah tetapi mulai hari ini pemuda Puncak harus satu. Pemuda mari kita kawal kebijakan pemerintah,” katanya.
Dikatakan jabatan bupati, wakil bupati, Sekda maupun pimpinan OPD akan berakhir, tetapi pemuda terus eksis sampai kapanpun sebagai calon-calon pemimpin masa depan Puncak.
Ketua DPD KNPI Papua Tengah Jandri Salakory mengungkapkan dinamika perbedaan pendapat dan idealisme dalam berorganisasi, merupakan suatu hal yang wajar dan biasa dalam rangka kemajuan pemuda.
Organisasi KNPI sejak ada tahun 1973 sampai dengan saat ini terus menghadapi situasi-situasi yang menantang, akibat perbedaan pandangan yang ikut mempengarui eksistensi organisasi KNPI.
Jandri mengapresiasi Nus Waker bersama kader KNPI lainnya yang begitu kritis dalam mendukung kemajuan KNPI Kabupaten Puncak. “Kemajuan organisasi KNPI ini dari kita oleh kita dan untuk kita,” pesannya.
Darius Murib, Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan terima kasih banyak atas kehadiran Sekda Puncak menggantikan bupati, pimpinan OPD, Dandim Puncak, Kasat Intel Polres Puncak dan seluruh perwakikan kader KNPI dari 25 distrik.
“Semangat pemuda Puncak akan bangkit tidak seperti yang sudah lewat. Pemuda Puncak tidak bisa tertinggal harus maju sama seperti pemuda di daerah lain di Papua,” tandasnya. (Redaksi)