Timika – PT Freeport Indonesia (PTFI) berkomitmen menurunkan 30 persen emisi gas dalam operasionalnya pada tahun 2030 mendatang.
Pernyataan ini disampaikan Claus Wamafma, Direktur PTFI dalam sambutan pada acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Jumat 16 Juni.
Acara yang berlangsung di halaman Graha Eme Neme Yauware dibuka secara resmi oleh Hendriette W. Tandiono, Asisten 3 Setda Mimika yang ditandai menekan tombol sirene.
Freeport juga melakukan upaya-upaya pelestarian lingkungan dengan melepasliarkan satwa endemik Papua. Sesuai rencana akan dilaksanakan besok atau tepatnya Sabtu 17 Juni akan melepasliarkan 6.177 satwa di Timika.
Claus mengatakan, peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia yang dirayakan hari ini, Jumat 16 Juni merupakan rangkaian kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya secara global dan internasional pada 5 Juni 2023.
Dijelaskan, sejak tahun 2003 Freeport sudah berkolaborasi dengan Pemda Mimika mensukseskan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Perayaan ini tidak saja berlangsung di Timika tetapi juga diperingati di seluruh dunia.
Melalui momen ini seluruh masyarakat dunia termasuk Mimika, diingatkan kembali bagaimana pentingnya merawat bumi untuk kehidupan yang lebih baik.
Dalam mendukung keberlanjutan lingkungan yang lebih baik, Freeport dalam beberapa dekade terakhir terus melakukan upaya-upaya untuk memastikan operasional tambang ramah terhadap lingkungan.
“Kita punya isu terkait pemanasan global. Freeport dalam beberapa tahun terakhir banyak sekali melakukan upaya mengurangi emisi gas. Kita punya komitmen di tahun 2030 bisa menurunkan emisi gas 30 persen. Jadi apa yang sudah dilakukan hari ini banyak sekali konversi dari energi listrik dan batu bara menjadi gas,” paparnya.
Claus berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi atau kurang lebih dua tahun dari sekarang bisa mendapat energi yang lebih bersih. Upaya lain yang sudah dilakukan yakni, sejak beberapa tahun terakhir dan berlaku di seluruh wilayah operasi tambang tidak lagi menggunakan air kemasan dalam botol.
Karyawan dalam bekerja membawa botol minum sendiri dengan program ‘sapu air’. Karyawan bisa mengisi air minum yang sudah disiapkan oleh perusahaan di setiap area kerja.
Freeport juga melakukan upaya-upaya pelestarian lingkungan dengan melepasliarkan satwa endemik Papua. Sesuai rencana besok atau tepatnya Sabtu 17 Juni pukul 08.00 akan melepasliarkan 6.177 satwa di alun-alun Kuala Kencana Timika.
Satwa-satwa ini diamankan dari tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab dari Kalimantan Tengah, DKI, Jawa Timur dan Bali.
Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Freeport juga terus kampanyekan ‘Beat Plastic Pollution‘. Mendukung merawat lingkungan, melakukan pembersihan pantai di Nabire Ibu Kota Provinsi Papua serta memberikan bantuan 500 tempat sampah.
Semua kampanye merawat bumi tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri melainkan bersama-sama. “Kita butuh kerjasama, kolaborasi, butuh keberlangsungan,”tandas Claus.
Keberlangsungan bisa terwujud kalau terjadi dua hal. Pertama, harus menjadi sebuah gerakan dan dengan melibatkan semua pihak. Kedua, edukasi yang tidak pernah putus. Dengan dua syarat ini kita bisa terus bicara terkait kampaye merawat bumi. (redaksi)