Timika – Pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tengah kembali menutup bundaran perempatan yang menghubungkan Jalan Serui Mekar-Bhayangkara pada Selasa pagi, 18 April 2023.
Dengan penutupan bundaran tersebut semua arus lalulintas dari arah lampu merah Jalan Yos Sudarso depan Pos Damkar baru bisa masuk ke Jalan Bhayangkara harus melewati lampu merah depan Bank Papua.
Begitupun dengan kendaraan dari arah Jalan Serui Mekar yang hendak ke Jalan Bhayangkara-eks Pasar Swadaya harus melewati lampu merah depan Bank Papua dan kendaraan dari arah Bhayangkara hendak menuju Serui Mekar memutar belok kiri di lampu merah depan Pos Damkar.
Pantauan media ini di lokasi arus lalu lintas di tempat itu mulai terlihat rapi tidak lagi semrawut seperti sebelumnya yang saling mendahului.
Mikhael Orun, Kepala Bidang Perhubungan Darat pada Dishub Mimika yang dihubungi Koranpapua.id via ponselnya menjelaskan, penutupan bundaran itu bersama dengan Forum Lalulintas Mimika dalam menindaklanjuti hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Dishub bersama Anggota DPRD Mimika beberapa waktu lalu.
“Dalam rapat itu DPRD minta supaya ditutup karena arus lalulintas terlalu ramai dan rawan kecelakaan,” jelas Mikhael.
Menurutnya, bundaran itu ditutup secara permanen tidak akan dibuka lagi demi menekan terjadinya kecelakaan.
Bagi kendaraan yang datang dari arah Pomako hendak ke Jalan Bhayangkara harus melewati lampu merah depan Bank Papua.
Selain itu katanya, untuk penertiban arus lalulintas di Jalan Bhayangkara, setelah Hari Raya Idul Fitri 1444 H baru berlakukan satu jalur dengan akses masuk dari Jalan Ahmad Yani menuju Selebes-Yos Sudarso.
Sementara mengenai lampu merah yang ada di dalam Kota Timika terdapat delapan titik. Yakni di Jalan Cenderawasih SP 2 depan KPPN, lampu merah Diana, depan Gereja Katedral Tiga Raja, Pom Lama di Jalan Ahmad Yani, depan Bank Papua, depan Pos Damkar, Timika Mall dan di Jalan Hasanuddin.
Ia menjelaskan lampu-lampu jalan ini sering padam karena mengalami kerusakan pada komponen pengaturan lampu hijau, kuning dan merah disambar petir.
Semua komponen yang rusak katanya, dibeli dari Pulau Jawa karena di Papua tidak ada menggunakan dana rutin yang diperkirakan kurang lebih Rp300 juta setiap tahun.
Kepada pengendara menjelang Idul Fitri dengan tingkat kepadatan kendaraan yang tinggi, ia menghimbau supaya selalu mengutamakan keselamatan saat di jalan dengan mematuhi rambu-rambu lalulintas. Jangan sekali-kali mencoba menerobos lampu merah, karena itu berisiko kecelakaan.
Ia menambahkan, kaitan dengan antisipasi pengaturan arus lalulintas kendaraan selama hari raya Idul Fitri, sudah mengadakan pertemuan bersama Satuan Polisi Lalulintas Polres Mimika dan Forum Lalulintas agar menekan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Ini semua, lanjutnya menjadi rananya Satlantas bukan Dishub. (Redaksi)