ADVERTISEMENT
Sabtu, Juli 12, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Kesehatan

Kader dan Relawan Perdhaki Rutin Edukasi Kesehatan Malaria untuk Masyarakat Mimika

Solusi berantas malaria yang paling baik hanya dengan menjaga lingkungan tetap bersih, bukan dengan konsumsi obat malaria terus menerus.

1 Agustus 2024
0
Kader dan Relawan Perdhaki Rutin Edukasi Kesehatan Malaria untuk Masyarakat Mimika

Martinus Ngauk, Penanggungjawab Program Malaria SSR Paroki Emanuel Mapurujaya. (foto:redaksi/koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id– Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (Perdhaki) secara rutin memberikan edukasi kesehatan malaria kepada masyarakat Mimika, Provinsi Papua Tengah.

Edukasi malaria yang dilakukan Perdhaki, salah satu lembaga sosial yang bernaung dibawah Yayasan Caritas Timika Papua (YTCP) Keuskupan Timika, bertujuan untuk memutus mata rantai penularan malaria di masyarakat.

ADVERTISEMENT

Perdhaki merupakan asosiasi dari karya kesehatan Katolik di Indonesia yang didirikan pada tanggal 27 Juli 1972 dan telah banyak terlibat dalam program kesehatan di Indonesia, salah satunya program malaria di Kabupaten Mimika.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Martinus Ngauk, Penanggungjawab Program Malaria Sub-Sub Recipient (SSR) Paroki Emanuel Mapurujaya menjelaskan Perdhaki dalam pelayanan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika.

Baca Juga

Kasus Penembakan Pendulang Dilaporkan ke Polisi, Ikemal dan YLBHI Papua Tengah Tuntut Keadilan

Gallery Foto Dinas Pusipda Mimika Selenggarakan Sosialisasi JIKN dan SIKN

Dalam pelayanan kepada masyarakat, Perdhaki dibagi dua yaitu, Perdhaki SSR wilayah Paroki Santo Petrus SP3.

Di wilayah ini, Perdhaki bekerjasama dengan BLUD Puskesmas Jileale, BLUD Puskesmas Kwamki Narama, BLUD Puskesmas Timika Jaya, BLUD Puskesmas Limau Asri dan BLUD Puskesmas Timika.

Sementata Perdhaki SSR Paroki Emanuel Mapurujaya dengan wilayah pelayanan kader dan relawan malaria meliputi 14 Puskesmas.

Diantaranya, BLUD Pasar Sentral, BLUD Puskesmas Wania, BLUD Puskesmas Mapurujaya, Puskesmas Agimuga, Puskesmas Ayuka serta beberapa wilayah yang ada di gunung dan pesisir.

“Kader kami tersebar di kampung-kampung dan kelurahan, ada dalam kota juga pesisir dan gunung,” jelas Martinus kepada koranpapua.id di ruang kerjanya, Kamis 1 Agustus 2024.

Martinus menuturkan, untuk memberikan edukasi bagaimana pola hidup sehat, kader Perdhaki turun langsung ke lingkungan masyarakat dan lembaga sekolah.

Masyarakat diajak untuk menjaga kebersihan lingkungan supaya bebas sampah, bebas genangan air dan tidur malam selalu menggunakan kelambu.

Selain tatap muka, kader akan membuat suatu kesepakatan dengan masyarakat yang dikunjungi, untuk bersama-sama melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan.

Karena solusi berantas malaria yang paling baik hanya dengan menjaga lingkungan tetap bersih, bukan dengan konsumsi obat malaria terus menerus.

Selain memberi sosialisasi waspada terhadap gigitan nyamuk malaria dan selalu menjaga kebersihan lingkungan, kader Perdhaki juga mengunjungi warga melayani screening pemeriksaan darah.

Kepada warga yang ketahuan positif malaria diberikan pendampingan minum obat hingga tuntas.

Termasuk melakukan pemantauan titik risiko penyebaran nyamuk dan pemantauan penggunaan kelambu.

“Jadi satu orang kena malaria maka semua yang ada dalam rumah wajib di screening, termasuk tetangga untuk mengetahui apakah warga di sekeliling rumah sudah tertular atau belum,” paparnya.

Dikatakan semua hasil screening dan data temuan kasus malaria di lapangan, akan dilaporkan ke BLUD Puskesmas.

Data-data tersebut oleh BLUD Puskesmas akan mengirim ke Dinas Kesehatan, sementara data di Perdhaki dikirim ke Perdhaki Pusat di Jakarta.

“Kader malaria Perdhaki dalam bekerja dibawah pengawasan BLUD Puskesmas masing-masing. Karena dalam bekerja kader didampingi seorang Tenaga Kesehatan (Nakes),” katanya.

Dengan Nakes pendamping, petugas kader malaria tidak bekerja sendiri, karena berhubungan dengan pemberian obat malaria yang hanya boleh diberikan oleh Nakes.

Peran kader di lapangan yakni membantu pengambilan darah, sosialisiasi pola hidup sehat, mengajak warga kerja bakti.

Termasuk turun memantau kondisi kebersihan lingkungan serta memberi penyuluhan penggunaan kelambu yang baik setiap bulan.

Selain kader kata Martinus, Perdhaki juga membentuk relawan malaria yang jumlahnya saat ini hanya dua orang.

Satu orang berkoordinasi dengan enam Puskesmas di wilayah SSR Paroki Santo Petrus SP3 dan satu orang untuk melayani 14 Puskesmas di wilayah SSR Paroki Emanuel Mapurujaya.

Keduanya bertugas mengunjungi masyarakat dari kampung ke kampung dan kelurahan, RT hingga di sekolah-sekolah.

Di lapangan relawan malaria memberikan penyuluhan kesehatan mencegah malaria.

Setelah sosialisasi dilanjutkan dengan membuat komitmen dan kesepakatan terkait dengan program yang akan dilakukan pada bulan berikutnya.

Pada setiap kegiatan, relawan berkaloborasi dengan masyarakat kampung, kelurahan dan RT.

Begitupun kegiatan di lembaga pendidikan, semua warga sekolah turut ambil bagian.

Sebagai bentuk komitmen berantas malaria selain merekrut kader malaria dan relawan, Perdhaki telah memberikan pelatihan kepada tokoh kunci dalam membasmi malaria.

Tokoh kunci ini merupakan orang-orang yang dipandang mempunyai pengaruh di masyarakat seperti kepala kampung, tokoh masyarakat, tokoh agama, perempuan dan tokoh adat.

Dengan adanya tokoh kunci ini diharapkan mereka mampu menjadi penggerak dalam memberikan kesadaran warga sehubungan dengan pola hidup sehat.

Dijelaskan tokoh kunci yang mengikuti pelatihan dua bulan lalu diambil dari wilayah yang tingkat kasus malarianya tinggi.

Khusus di wilayah BLUD Mapurujaya yaitu Kepala Kampung Mwumare bersama aparat kampung, lurah Wania atau sekretaris dan tokoh adat.

Cara ini agar selain bertujuan agar semua tokoh kunci mendapat pemahaman yang sama bagaimana menangani malaria, mereka juga mengenal para kader yang melaksanakan tugas di lapangan. (Redaksi)

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Kasus Penembakan Pendulang Dilaporkan ke Polisi, Ikemal dan YLBHI Papua Tengah Tuntut Keadilan

Kasus Penembakan Pendulang Dilaporkan ke Polisi, Ikemal dan YLBHI Papua Tengah Tuntut Keadilan

10 Juli 2025
Gallery Foto Dinas Pusipda Mimika Selenggarakan Sosialisasi JIKN dan SIKN

Gallery Foto Dinas Pusipda Mimika Selenggarakan Sosialisasi JIKN dan SIKN

10 Juli 2025
Berlangsung Tiga Hari, Dinas Pusipda Mimika Sukses Selenggarakan Sosialisasi JIKN dan SIKN

Berlangsung Tiga Hari, Dinas Pusipda Mimika Sukses Selenggarakan Sosialisasi JIKN dan SIKN

10 Juli 2025
Pesawat Kargo Alda Air Alami Insiden Pecah Ban di Bandara Mulia

Pesawat Kargo Alda Air Alami Insiden Pecah Ban di Bandara Mulia

10 Juli 2025
Ikrar Setia Kepada Ibu Pertiwi, Empat Anggota KKB Mengaku Menyesal Pisah dari NKRI

Ikrar Setia Kepada Ibu Pertiwi, Empat Anggota KKB Mengaku Menyesal Pisah dari NKRI

10 Juli 2025
Pemprov Papua Barat Kucurkan Rp45,8 Miliar untuk Lembaga Keagamaan dan Ormas

Pemprov Papua Barat Kucurkan Rp45,8 Miliar untuk Lembaga Keagamaan dan Ormas

10 Juli 2025

POPULER

  • Di Pelantikan Pj Gubernur Papua, Mendagri Kembali Singgung Ekonomi Papua Tengah -25,5 Persen, Uangnya Disimpan di Bank

    Di Pelantikan Pj Gubernur Papua, Mendagri Kembali Singgung Ekonomi Papua Tengah -25,5 Persen, Uangnya Disimpan di Bank

    908 shares
    Bagikan 363 Tweet 227
  • Tiga Warga Ditembak Aparat di Area Freeport, Ini Penjelasan Kombes Irwan Yuli Prasetyo

    738 shares
    Bagikan 295 Tweet 185
  • Cukup Misteri, Ratusan Miliar Dana Desa di Kabupaten Mimika ‘Menguap’

    1475 shares
    Bagikan 590 Tweet 369
  • Retret yang Dibubarkan: Luka Lama Kebebasan Beragama di Negeri Pancasila

    579 shares
    Bagikan 232 Tweet 145
  • SK Ratusan Guru Kontrak di Mimika sudah Ditandatangani Bupati, Honorarium Segera Dibayarkan

    575 shares
    Bagikan 230 Tweet 144
  • Kasus Penembakan Pendulang Dilaporkan ke Polisi, Ikemal dan YLBHI Papua Tengah Tuntut Keadilan

    572 shares
    Bagikan 229 Tweet 143
  • Kasus Dugaan Korupsi Jembatan Aroanop Mimika ‘Meredup’, Polisi Sebut Terhambat Keterangan Saksi Kunci

    559 shares
    Bagikan 224 Tweet 140
Next Post
Anggota Brimob Ditemukan, Korban Longboat Terbalik Empat Orang Meninggal Dunia

Anggota Brimob Ditemukan, Korban Longboat Terbalik Empat Orang Meninggal Dunia

Gallery Foto Kader dan Relawan Perdhaki Lakukan Edukasi Kesehatan Malaria untuk Masyarakat Mimika

Dokumen Desa Persiapan Tomberabu Tiga Dinyatakan Rampung, Domi Resi: Tunggu Kemendagri Terbitkan Kode Desa

Dokumen Desa Persiapan Tomberabu Tiga Dinyatakan Rampung, Domi Resi: Tunggu Kemendagri Terbitkan Kode Desa

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id