ADVERTISEMENT
Senin, Juli 7, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Papua

DPD RI Serap Aspirasi Masyarakat Mimika, Wapresdir PTFI: Pempus dan Daerah adalah Mitra Freeport untuk Kesejahtaraan Masyarakat

Yoris Raweyai dalam kesempatan itu mengatakan, kehadiran DPD RI dalam advokasi ini bukan sebagai pemantik, tetapi hadir untuk memberi solusi.

10 Juni 2023
0
Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

Timika – Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) melakukan kunjungan kerja (Kunker) advokasi untuk menyerap aspirasi masyarakat Kabupaten Mimika.

Untuk mendengar aspirasi tersebut, rombongan DPD RI yang dikomandani Yoris Raweyai, Ketua Komite II melakukan pertemuan bersama manajemen PT Freport Indonesia (PTFI) yang diwakili Jenpino Ngabdi Wakil Presiden Direktur (Wapresdir) PTFI.

ADVERTISEMENT

Hadir juga Asisten III Provinsi Papua Tengah, Elisabeth Cenawatin, Pj Sekda Mimika Petrus Yumte, Anggota DPRP Papua, Mathea Mameyau dan Jhon Gobay serta sejumlah tokoh masyarakat adat di Timika.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Tokoh masyarakat adat yang hadir dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Rimba Papua, Jumat 9 Juni 2023 yakni, Stingal Johnny Beanal, Ketua Lemasa, Gerry Okoare, Ketua Lemasko, Yan Pieter Magal mewakili masyarakat Amungme – Kamoro dan AKBP I Gede Pu, Kapolres Mimika.

Baca Juga

Gedung Baru DPMK Mimika Hampir Rampung, Tahun Ini Pemkab Alokasikan Rp10 Miliar untuk Penyelesaian

Pegawai Honorer Ditemukan Tewas, Pelaku Diduga Anggota KKB Pimpinan Elkius Kobak

Jenpino Ngabdi, Wapresdir Freeport dalam pertemuan itu mengatakan, Ptraemerintah Pusat (Pempus), Pemerintah Provinsi Papua Tengah dan Pemerintah Kabupaten Mimika merupakan stakeholder Freeport.

Freeport bersama pemerintah adalah mitra yang perlu saling kerjasama untuk menciptakan kesejahteraan bagi semua.

Romen Fifian, Manager Environmental PTFI dalam pertemuan itu mempresentasikan proses penanganan tailing serta dampak-dampaknya yang terjadi akibat pendangkalan.

Romen menjelaskan posisi tambang berada di ketinggian  4.000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Batuan biji yang diambil dari bumi selanjutnya diolah.

Kurang lebih 3 persen dari hasil olahan diambil untuk diproses menjadi konsentrat dan sekitar 97 persen berupa batuan diambil untuk mineral tembaga. Sementara limbahnya dialirkan sesuai mekanisme melalui sungai dan diendapkan di area 23 ribu hektar.

Untuk pengelolaan tailing sebelumnya sudah dilakukan kajian sebelum proses Amdal 300.000 meter ton perhari dan telah disetujui tahun 1997. Pada saat itu ditemukan 12 opsi terkait bagaimana mengelola limbah.

Kemudian diputuskan tiga opsi yang paling memungkinkan untuk bisa dilakukan. Pertama, perluasan sistem pengendapan tailing di dataran rendah, kedua, menggunakan jalur pipa dan ketiga menggunakan metode memodifikasi daerah yang sudah ada tailing, sehingga bisa memaksimalkan daripada jumlah hasil produksi yang baru.

Dari tiga opsi ini pada tahun 1997 akhirnya diputuskan opsi terbaik untuk melakukan pengendapan tailing menggunakan sistem pengendapan yang sudah ada.

Sedimentasi tailing ini jelasnya sudah diprediksi sejak tahun 1997. Bahwa sejak Amdal dibuat maka 37 persen pengendapan tailing sudah masuk di daerah muara. Dan diprediksi dengan produksi 300.000 K akan mencapai 50 persen tailing akan masuk ke muara dan laut.

Dari angka tersebut juga sudah diprediksi ada potensi akibat tailing yakni berkaitan dengan kualitas air dan biotanya. Dalam Amdal juga sudah dijelaskan akan ada biota tertentu yang akan mati. Namun seiring berjalannya waktu ada mangrov yang bisa menyesuaikan.

Mangrov di wilayah itu ada yang tumbuh secara alami dan ada juga yang ditanam melalui proses reklamasi. Seperti yang bisa dilihat di wilayah Muara Aikwa.

Sementara Yoris Raweyai dalam kesempatan itu mengatakan, kehadiran DPD RI dalam advokasi ini bukan sebagai pemantik, tetapi hadir untuk memberi solusi.

“Itulah tugas-tugas dalam pekerjaan kami. DPD baru usia tiga periode. Dia lahir setelah reformasi. DPD adalah representasi daerah. Kalau DPR adalah representasi politik. Memiliki azas kepatuhan dan birokrasinya jelas tegak lurus,” jelas Yoris.

DPD hadir untuk membawa aspirasi dari daerahnya dan direkapitulasi secara kelembagaan di tingkat nasional. Kemudian memberikan rensonasi positip bagi daerahnya untuk kepentingan bangsa dan negara, dalam rangka menjaga dan mempertahankan NKRI.

Ia menuturkan, Freeport hadir di Indonesia sejak tahun 1967 dan sekarang sudah berusia 60 tahun. Sehingga ditengah era keterbukaan muncul berbagai persoalan di masyarakat. Banyak bermunculan perkumpulan yang mengatasnamakan adat dan budaya.

Intinya semuanya perlu duduk bersama-sama pemangku kepentingan. Perusahaan yang beroperasi di daerah harus memiliki kesamaan berpikir, apa yang dihasilkan perusahaan harus bisa dinikmati dan dirasakan masyarakat.

Lebih khusus kehadiran perusahaan harus tetap memperhatikan hak-hak kesulungan di daerah. Apalagi Papua bukan tanah kosong. Papua mempunyai penduduk dan punya pemilik.

Yoris juga mengatakan hasil diskusi dan aspirasi ini akan diplenokan di DPD. Selanjutnya berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk membahas guna mencari solusinya.

Sejak masih menjadi anggota DPR RI, Yoris selalu mengingatkan bahwa siapa saja yang ingin menempati  Papua, tanah diberkarti Tuhan penuh susu dan madu, harus menghargai hak-hak kesulungan orang Papua dan tidak boleh ada diskriminasi.

Adolfina Kum dari Lembaga Peduli Masyarakat Mimika Timur Jauh mengharapkan Freeport dapat memperhatikan masyarakat Distrik Mimika Timur Jauh, Jita, Jila dan Agimuga yang selama ini merasakan dampak dari tailing.

Gerry Okoare, Ketua Lemasko menuturkan, persoalan limbah dan lingkungan bukan menjadi beban yang harus dipikirkan sendiri oleh PTFI, tetapi juga menjadi tanggungjawab kementerian terkait.

Gerry tidak menyangkal adanya dampak tailing bagi masyarakat, namun ia harus mengakui selama ini Freeport sudah memberikan banyak kontribusi untuk negara.

Bahkan Gerry balik bertanya mana bantuan dari kementerian maupun Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Mimika dalam mendukung penanganan lingkungan?

Sementara Yan Pieter Magal mengusulkan kepada Freeport untuk membangun akses transportasi air untuk mempermudah aktivitas masyarakat.

Elisabeth Cenawatin, Asisten 3 Setda Papua Tengah menjelaskan, pertemuan ini merupakan hasil tindaklanjut dari sebelumnya. Pemerintah Provinsi Papua melihat masalah tailing sangat penting untuk dibahas.

Ia berharap keluhan masyarakat bisa dijawab oleh Freeport dan meminta Pemerintah Pusat, DPD RI bersama Freeport  memperhatikan hal ini.

Mathea Mameyau, Anggota Komisi IV DPRP Papua meminta supaya membangun perusahaan pengolahan tailing melibatkan dua lembaga adat dengan memanfaatkan tenaga kerja anak-anak Papua.

Ia juga menyarankan supaya Freeport bersama pemerintah membuat program penanganan tailing jangka pendek, menengah dan panjang yang didalamnya melibatkan masyarakat adat. (redaksi)

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

1.600 Warga Timika Sudah Vaksinasi DBD Sukarela, Reynold Ubra: Kasus Turun Drastis

1.600 Warga Timika Sudah Vaksinasi DBD Sukarela, Reynold Ubra: Kasus Turun Drastis

7 Juli 2025
Wakil Bupati Mimika Ingatkan Seluruh OPD Dukung Program Unggulan Presiden Prabowo

Wakil Bupati Mimika Ingatkan Seluruh OPD Dukung Program Unggulan Presiden Prabowo

7 Juli 2025
Asosiasi Wartawan Papua akan Gelar Festival Media Papua 2025 di Nabire

Asosiasi Wartawan Papua akan Gelar Festival Media Papua 2025 di Nabire

7 Juli 2025
Dukung Papua Youth Day II, Gubernur Meki: Jadikan Ruang Perjumpaan dan Saling Meneguhkan dalam Iman

Dukung Papua Youth Day II, Gubernur Meki: Jadikan Ruang Perjumpaan dan Saling Meneguhkan dalam Iman

7 Juli 2025
Empat Personel Polisi di Puncak Jaya Diserang OTK, Briptu Kiki Supriyadi Meninggal Dunia

Enos Tipagau Anggota KKB yang Kabur dari Lapas Nabire Tewas Ditembak Satgas ODC

5 Juli 2025
Gedung Baru DPMK Mimika Hampir Rampung, Tahun Ini Pemkab Alokasikan Rp10 Miliar untuk Penyelesaian

Gedung Baru DPMK Mimika Hampir Rampung, Tahun Ini Pemkab Alokasikan Rp10 Miliar untuk Penyelesaian

5 Juli 2025

POPULER

  • Konsep Otomatis

    Kursi Sekda Mimika ‘Panas’, Siapa Penerus Petrus Yumte? Ini Tanggapan Bupati Johannes Rettob

    1961 shares
    Bagikan 784 Tweet 490
  • Cukup Misteri, Ratusan Miliar Dana Desa di Kabupaten Mimika ‘Menguap’

    1453 shares
    Bagikan 581 Tweet 363
  • Kembali Soroti Anjoknya Penyerapan Anggaran di Papua Tengah, Mendagri: Disebabkan Gubernur Berencana Ganti Kepala Dinas

    914 shares
    Bagikan 366 Tweet 229
  • Nasib 18 Tenaga Kesehatan di Mimika ‘Tidak Pasti’, Dua Tahun Belum Terima SK PPPK

    889 shares
    Bagikan 356 Tweet 222
  • Tumpang Tindih Fungsi dan Kewenangan, Bupati Johannes Rettob akan Lakukan Restrukturisasi Sejumlah OPD

    721 shares
    Bagikan 288 Tweet 180
  • Masa Jabatan Kepala Kampung di Mimika akan Dievaluasi, Ketahuan Selewengkan Dana Kampung Langsung Dicopot

    700 shares
    Bagikan 280 Tweet 175
  • Buntut YGH Meninggal Dunia, Warga Blokir Jalan C Heatubun Minta Ganti Rugi Rp1 Miliar

    657 shares
    Bagikan 263 Tweet 164
Next Post
Efraim Saria, Kepala Distrik Mimika Barat Jauh. (Foto : Redaksi/Koranpapua.id)

Dinas Ketahanan Pangan Distribusikan 13 Ton Beras untuk Masyarakat Mimika Barat Jauh

Galeri Foto Sosialisasi Perda Nomor 5 Tahun 2022

Petrus Yumte: Penanganan Tailing Pemkab Mimika dan Freeport Tidak ‘Tidur’

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id