TIMIKA, Koranpapua.id- Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika, Yulius Koga mengatakan, berbicara soal inflasi berarti banyak komoditi yang harus dinilai.
Karena itu ia sangat berharap agar Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mimika bisa menyampaikan laporan data inflasi kepada pemerintah daerah.
Hal ini disampaikan Yulius Koga dalam rapat pembahasan antisipasi laju inflasi menjelang Hari Raya Paskah dan Idul Fitri yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai 3 Kantor Pusat Pemerintahan, Senin 25 Maret 2024.
Pada rapat yang dipimpin Pj. Sekda Mimika, Dr. Ida Wahyuni dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) rumpun ekonomi itu, Yulius menyampaikan untuk harga dan ketersediaan kebutuhan pangan di pasaran masih normal.
“Bicara inflasi banyak komoditi yang dinilai. Saya berharap dalam rapat berikut pihak BPS harus hadir supaya bisa memberikan laporan data inflasi apa saja,” usul Yulius.
Ia menjelaskan laporan ketersediaan harga pangan di pasar selalu terpantau oleh sejumlah OPD terkait. Namun khusus untuk Dinas Ketahanan Pangan, pihaknya menurunkan petugas untuk melakukan pendataan lapangan setiap hari.
Data ini selanjutnya dilaporkan ke Bappenas dan Kementerian. Data yang sama juga dilaporkan ke Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk dikroscek.
“Kami punya petugas daerah dan provinsi untuk ambil data harga pasar setiap hari. Untuk saat ini harga kebutuhan di Timika masih normal,” tandasnya.
Untuk harga bawang dan cabai mengalami kenaikan, namun masih dikisaran harga normal. Karena jika dibandingkan dengan pada Bulan Desember 2023 sempat melambung hingga Rp150 ribu per kilogram.
Ia memastikan sesuai hasil pantauan di lapangan, baik di tingkat distributor dan Bulog harga masih aman. Salah satu langkah tepat yang sudah dilakukan untuk menekan laju inflasi adalah melakukan gerakan pangan murah seminggu dua kali.
Namun demikian, Yulius mengakui gerakan pangan murah banyak mendapat kecaman dari para pedagang.
Mereka merasa kegiatan tersebut berdampak kepada penurunan pendapatan antara kisaran Rp2-3 juta dari pendapatan normal Rp5 juta.
“Pedagang juga meminta dilibatkan dalam gerakan pangan murah namun mereka mengalami keterbatasan dalam kemampuan menyiapkan stok pangan,” paparnya.
Ia menyebutkan untuk pemerataan operasi gerakan pangan murah sudah dilakukan sejak minggu lalu, dengan lokasi Masjid SP1 dan akan berlanjut tanggal 2 April 2024 di Masjid SP2.
Terakhir operasi pasar murah bersama Disperindag akan dilakukan tanggal 5 April 2024 di halaman Graha Eme Neme Yauware.
Selain kegiatan operasi pasar murah, Dinas Ketahanan Pangan juga menyediahkan mobil penjualan pangan.
Mobil ini akan langsung berjualan barang kebutuhan pokok di lorong-lorong pemukiman warga dan kompleks perumahan.
“Mobil beroperasi setiap hari Kamis. Kami juga membuka penjualan setiap hari di Toko Tani dengan harga terjangkau,” paparnya. (Redaksi)