TIMIKA,Koranpapua.id– Kurang harmonisnya hubungan antara legislatif dan eksekutif mengakibatkan banyak program pemerintah tidak berjalan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Kurang harmonisnya hubungan itu dipicu sulitnya komunikasi dan koordinasi antara Lukius Newegalen, S.IP, Ketua DPRD dan Darwin Tobing yang sejak enam bulan terakhir menjabat sebagai Pj Bupati Puncak.
Lukius Newegalen kepada koranpapua.id, Senin 3 Juni di Timika mengatakan, persoalan krusial yang perlu dibahas antara eksekutif dan legilslatif yakni terkait dengan situasi keamanan di Puncak.
Namun yang menjadi kendala saat ini, Pj Bupati bukan orang Papua sehingga kurang memahami adat, budaya dan kehidupan masyarakat lokal.
“Persoalan situasi keamanan disana (Puncak-Red) bisa diatasi jika kepala daerahnya anak Papua,” ujar Lukius.
Persoalan lain yang menjadi kendala adalah Pj Bupati Darwin yang setelah dilantik hanya tiga bulan berada di Puncak. Tiga bulan berikutnya hingga sekarang berada di luar Puncak.
Padahal kehadiran kepala daerah sangat dibutuhkan, selain sebagai pembina politik juga untuk menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan mengendalikan situasi keamanan bersama TNI-Polri.
“Sekarang banyak terjadi penembakan terhadap masyarakat dan pesawat. Masyarakat jadi korban jalan kaki berkilo-kilo, tapi Pj Bupati tidak tahu ada dimana,” tandasnya. (Redaksi)