TIMIKA, Koranpapua.id-Warga kurang mampu yang ada di sebelas kelurahan dalam wilayah Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah akan mendapatkan bantuan beras.
Setiap kepala keluarga mendapat jatah 10 kilogram yang dibagikan secara gratis oleh Pemerintah Distrik Mimika Baru melalui kelurahan.
Joel Daniel Luhukay, Kepala Distrik Mimika Baru kepada koranpapua.id di ruang kerjanya, Senin 3 Juni 2024 mengatakan, beras yang dibagikan secara keseluruan sebanyak 100 ton.
Beras tersebut merupakan bantuan ketahanan pangan dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Timika, namun penyalurannya melalui distrik.
“100 ton ini jatah Mimika Baru dari Januari sampai Mei. Karena selama ini kita belum bagi,”jelas Joel.
Dalam pembagian nanti, Joel mengambil kebijakan agar dapat dibagi merata kepada seluruh warga di sebelas kelurahan, baik Orang Asli Papua maupun non Papua.
Prinsipnya semua harus dapat, terutama masyarakat yang memenuhi kriteria sebagai penerima.
Teknis pembagian seperti apa, pemerintah distrik menyerahkan sepenuhnya kepada kelurahan dan RT untuk mengaturnya.
“Kami distrik akan memasukan surat pemberitahuan kepada Dinas Ketahanan Pangan supaya berkoordinasi dengan Bulog. Ratusan ton beras akan didistribusi dari gudang Bulog ke masing-masing kelurahan,” jelasnya.
Joel berharap lewat bantuan program ketahanan pangan ini dapat memberikan manfaat untuk masyarakat.
Kepada yang mendapat bantuan, Joel mengingatkan agar tidak dijual kepada orang lain, tetapi dibawa pulang untuk keluarga.
“Bantuan inikan untuk yang kurang mampu supaya bisa masak untuk anggota keluarga, bukan untuk diperjualbelikan lagi. Saya tegaskan ini. Saya akan kontrol sampai di masyarakat,” katanya.
Kepada para lurah, Joel juga berharap pembagian harus benar-benar sampai ke masyarakat yang berhak dan tidak boleh bermain curang.
Karena bantuan yang disalurkan pemerintah tujuannya untuk membantu kebutuhan pangan, sehingga pembagian harus tepat sasaran.
“Kelurahan punya tugas dan fungsi kontrol. Dan saya tidak boleh mendengar terjadi sesuatu di lapangan terkait masalah beras ini,” tandasnya. (Redaksi)