TIMIKA, Koranpapua.id– Anggota kepolisian dari Polres Mimika bersama Polsek Mimika Baru sudah mengetahui indentitas mayat yang ditemukan di bekas gedung Perpustakaan dan Arsip Daerah, Timika Indah, Sabtu 6 April 2024.
Kapolres Mimika, AKBP I Gede Putra melalui Kasatreskrim, Iptu Fajar Zadiq mengatakan, mayat tersebut bernama Nelson Pakage berusia 26 tahun.
Setelah bertemu dengan keluarga diketahui Nelson beralamat tinggal di Jalan Kelapa Dua, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Saat ini almarhum Nelson yang ditemukan terbaring dilantai tiga bekas gedung Perpustakaan dan Arsip Daerah Mimika itu, sudah dievakuasi ke kamar jenasah RSUD Mimika.
Menurut Iptu Fajar, keterangan yang diperoleh dari keluarga menyebutkan bahwa, Nelson terakhir terlihat bersama keluarga, Senin 1 April malam.
Belum diketahui apa yang menyebabkan Nelson meninggal dunia. Polisi masih melakukan penyelidikan. “Kami masih melakukan pendalaman terhadap saksi, dan akan melakukan penyelidikan penyebab kematian,” ujar Iptu Fajar.
Sementara itu Dantje Nere, S.Sos., M.Si, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Mimika membenarkan penemuan jenazah Nelson Pakage di bekas Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah.
Atas kasus penemuan jenazah ini, Dantje menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada aparat kepolisian.
“Saya sebagai kepala dinas mewakili pemerintah daerah membenarkan tempat penemuan jenazah itu di aset pemerintah. Kami serahkan sepenuhnya penanganan penyidikan kepada polisi,” kata Dantje kepada media ini.
Dantje berterima kasih kepada Kapolres Mimika bersama jajarannya yang telah merespon cepat mengevakuasi jenazah tersebut.
“Itu menjadi kewenangan aparat penegak hukum dalam mengungkap apa yang menjadi penyebab kematiannya,” tambah Dantje.
Ia menjelaskan bahwa aset gedung tiga lantai adalah milik Pemkab Mimika, namun ditinggalkan beberapa tahun lalu, karena ada persoalan dengan pemilik lahan. Gedung tersebut rencananya akan direnovasi tahun 2024 ini.
Perlu diketahui sejak dipalang warga yang mengklaim sebagai pemilik lahan, gedung tersebut dibiarkan terlantar. Semua kaca dan fasilitas gedung hilang dijarah.
Bahkan pagar besi pada tembok keliling juga diambil oleh orang tidak dikenal. Besi-besi pagar itu diduga diambil untuk dijual. (Redaksi)