TIMIKA, Koranpapua.id- Konflik antarkelompok warga di Distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika, terus berlanjut dan kini memasuki bulan kedua sejak pecah pada awal Oktober 2025 lalu.
Pada Kamis 4 Desember 2025, bentrok kembali terjadi dan mengakibatkan dua orang dari salah satu kubu yang bertikai meninggal dunia.
Kapolsek Kwamki Narama, Ipda Yusak Sawaki, saat dikonfirmasi pada Kamis malam, membenarkan adanya dua korban jiwa tersebut.
Menurut Kapolsek, bentrokan kembali terjadi sejak Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WIT.
“Pagi tadi mereka mulai baku panah lagi. Satu orang dari kubu Ndugalean terkena panah dan meninggal di lokasi kejadian. Setelah itu mereka langsung melaksanakan ritual bakar mayat,” ujarnya.
Pihak kepolisian bersama aparat distrik kemudian masuk ke lokasi untuk memantau situasi serta memberikan bantuan logistik kepada keluarga duka.
Namun situasi kembali memanas setelah prosesi adat usai. “Dari kegiatan adat itu, mereka teriak-teriak dan kembali melepaskan panah ke arah kubu lawan,” jelas Ipda Yusak.
Korban Kedua Meninggal di Rumah Sakit
Bentrokan berlanjut hingga sore hari dan kembali menelan korban jiwa kedua. Sekitar pukul 16.00 WIT, aparat mengantar seorang korban dari kelompok yang bertikai ke RSUD Mimika akibat luka panah di dada sebelah kiri.
Korban kedua tersebut kemudian dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 18.00 WIT di RSUD Mimika. “Yang meninggal di rumah sakit itu atas nama Tenianus Kiwak, 23 Tahun,” kata Kapolsek.
Hingga malam hari, polisi masih berkoordinasi dengan keluarga terkait penanganan jenazah. Keluarga sempat meminta agar jenazah tidak dibawa ke lokasi konflik karena kondisi sudah terlalu malam.
Situasi Malam Hari Relatif Kondusif
Kapolsek menjelaskan bahwa pada malam hari kedua kubu biasanya menghentikan aksi dan beristirahat. Namun, aparat tetap bersiaga untuk mengantisipasi kemungkinan lanjutan bentrok.
“Kami sementara melakukan pengawalan jenazah dan koordinasi dengan keluarga. Untuk lokasi bentrok, malam ini relatif tenang,” katanya.
Lebih jauh, Kapolsek juga mengimbau warga yang tidak berkepentingan agar tidak melintasi area konflik untuk sementara.
“Areal perang itu memang tidak dilalui masyarakat umum. Kami imbau jangan ada warga yang tidak tahu kondisi kemudian masuk ke sana,” ujar Kapolsek.
Hingga berita ini diturunkan, aparat kepolisian masih melakukan pemantauan ketat untuk mencegah bentrokan susulan di Kwamki Narama. (*)
Penulus: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru










