27 Agustus 2023 melakukan penyerangan terhadap pekerja tambang ilegal di Kampung Kawe Mining 63, Distrik Awibom, Pegunungan Bintang, yang menewaskan dua orang dan melukai lima lainnya.
YAHUKIMO, Koranpapua.id- Komandan Batalyon Semut Merah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap Yahukimo, Lipet Sobolim alias Cocor Sobolim alias Junior Bocor Sobolim, dilaporkan tewas.
Liptet Sobolim mengakhiri petualangannya setelah peluru ditembakkan aparat gabungan bersarang di tubuhnya, Kamis 6 November 2025.
Pelaku berhasil dilumpuhkan dalam operasi penegakan hukum dan sempat dilarikan ke RSUD Dekai. Namun, saat tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD), ia dinyatakan meninggal dunia.
Peristiwa ini bermula dari aksi pembacokan terhadap dua warga sipil, Bernior Telena (36) dan Soleman Ilu (30), di Jalan Baliem, Jalur 1, Distrik Dekai.
Keduanya mengalami luka bacok serius dan segera dilarikan ke RSUD Dekai untuk mendapatkan perawatan medis.
Menindaklanjuti laporan masyarakat, tim gabungan langsung melakukan penyisiran dan pengejaran terhadap pelaku.
Sekitar pukul 19.55 WIT, aparat berhasil menemukan salah satu pelaku utama yang kemudian diketahui sebagai Lipet Sobolim.
Untuk mengelabui petugas, pelaku diketahui telah berganti nama sebanyak tiga kali, yakni Lipet Sobolim, Cocor Sobolim, dan terakhir Junior Bocor Sobolim.
Berdasarkan catatan kepolisian, Lipet Sobolim merupakan komandan Batalyon Semut Merah KKB Yahukimo.
Lipet memiliki rekam jejak panjang dalam aksi kekerasan bersenjata di wilayah Papua Pegunungan, antara lain:
27 Agustus 2023: Penyerangan terhadap pekerja tambang ilegal di Kampung Kawe Mining 63, Distrik Awibom, Pegunungan Bintang, yang menewaskan dua orang dan melukai lima lainnya.
27 Desember 2023: Pembunuhan terhadap pekerja tambang ilegal bernama Anas di Camp 33, Kampung Kawe, Distrik Awimbom.
9 April 2025: Pembunuhan terhadap pekerja tambang ilegal bernama Ariston Kamma di Kampung Kawe, Distrik Awibom.
Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Damai Cartenz, menegaskan bahwa tindakan terhadap pelaku dilakukan secara tegas dan terukur.
“Pelaku Lipet Sobolim merupakan komandan Batalyon Semut Merah yang aktif melakukan berbagai aksi kekerasan terhadap masyarakat sipil dan aparat keamanan,” ujar Brigjen Faizal dalam keterangannya, Jumat 7 November 2025.
Dikatakan, penegakan hukum yang dilakukan merupakan bagian dari upaya menjaga stabilitas keamanan di wilayah Yahukimo agar masyarakat dapat beraktivitas dengan aman.
Faizal menambahkan, pasca tewasnya Lipet Sobolim, aparat keamanan akan meningkatkan kewaspadaan di seluruh pos pengamanan guna mengantisipasi potensi aksi balasan dari kelompoknya.
Sementara itu, Kombes Pol. Adarma Sinaga, Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil koordinasi cepat antara Satgas Damai Cartenz, Polres Yahukimo, dan Brimob Polda Papua.
“Begitu laporan pembacokan diterima, tim langsung melakukan respon cepat di lapangan. Hasilnya, dalam waktu kurang dari dua jam, pelaku berhasil dilumpuhkan”.
“Ini menunjukkan kesiapsiagaan personel dalam melindungi masyarakat dari ancaman KKB,” terang Kombes Adarma.
Ia juga memastikan bahwa kedua korban sipil saat ini dalam kondisi stabil dan tengah menjalani perawatan medis di RSUD Dekai.
Satgas Operasi Damai Cartenz menegaskan akan terus melakukan langkah-langkah penegakan hukum terhadap jaringan kelompok bersenjata yang masih aktif di wilayah Yahukimo dan sekitarnya.
“Kami imbau masyarakat tetap tenang dan segera melapor jika mengetahui keberadaan anggota kelompok bersenjata. Kami akan terus hadir menjaga keamanan masyarakat di Tanah Papua,” tutup Faizal. (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru










