“Saat ini akses ke lokasi terputus sehingga petugas harus melewati medan yang berat. TNI telah memberi bantuan helikopter untuk menjangkau lokasi bencana”.
NDUGA, Koranpapua.id- Hujan ekstrem yang mengguyur wilayah Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, mengakibatkan banjir dan longsor di wilayah itu.
Dalam peristiwa itu sebanyak 15 warga dilaporkan hilang. Upaya pencarian yang dilakukan belum membuahkan hasil, sehingga keberadaan mereka belum ditemukan.
Yoas Beon, Plt Bupati Nduga, membenarkan peristiwa alam yang memakan korban 15 warganya.
“Hujan ekstrem yang mengakibatkan longsor dan banjir besar. Sebanyak 15 warga dilaporkan hilang dan hingga kini belum ditemukan,” ujar Yoas Beon di Nabire, Senin 3 November 2025.
Dikatakan, banjir dan longsor terjadi di Distrik Dal, Kabupaten Nduga, pada Sabtu 1 Oktober sekitar pukul 17.00 WIT.
Selain hilangnya 15 warga banjir dan longsor juga mengakibatkan rusaknya sejumlah fasilitas umum rusak.
Kondisi ini berdampak juga terhadap kehidupan masyarakat yang mengalami kesulitan akses serta kebutuhan dasar.
Menurut Yoas, peristiwa ini masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) dan merupakan yang pertama melanda wilayah Distrik Dal.
“Saat ini akses ke lokasi terputus sehingga petugas harus melewati medan yang berat. TNI telah memberi bantuan helikopter untuk menjangkau lokasi bencana,” ujarnya.
Terkait peristiwa ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nduga langsung bergerak cepat dengan melakukan langkah tanggap darurat membangun Posko.
“Tim sudah bentuk pos tanggap darurat bencana di Wamena sebagai pusat koordinasi dan penyaluran bantuan. Pos cabang didirikan langsung di Distrik Dal untuk mempercepat distribusi logistik dan evakuasi,” bebernya.
Seluruh elemen masyarakat termasuk TNI-Polri, lembaga kemanusiaan, dan masyarakat, diminta aktif berkoordinasi dalam penanganan bencana.
“Menghadapi medan berat dan akses yang terputus saya melakukan koordinasi langsung dengan Pangkogabwilhan III, Letjen TNI Bambang Trisnohadi,” katanya.
Dari koordinasi itu, TNI memberikan bantuan helikopter untuk diterbangkan menjangkau lokasi bencana sehingga mempercepat proses evakuasi serta pengiriman bantuan. (Redaksi)










