MAYBRAT, Koranpapua.id- Kepala Kampung hingga tokoh masyarakat di Aisa, Distrik Aifat Timur Tengah, Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya, dikumpulkan untuk mendapatkan sosialisasi pencegahan perkembangan separatis.
Sosialisasi diberikan oleh Batalyon Infanteri (Yonif) 10 Marinir/Satria Bumi Yudha dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG, Sabtu 28 Juni 2025.
Letda (Mar) Karisma Nizar Roswendi, Komandan Pos Aisa menjelaskan kegiatan sosialisasi ini bertujuan membangun komunikasi dua arah antara TNI dan masyarakat.
“Fokus utama sosialisasi ini memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya persatuan masyarakat dalam menjaga keamanan kampungnya serta mencegah berkembangnya gerakan separatis,” jelasnya, dikutip dari keterangan Dispen Kormar, Senin 30 Juni 2025.
Karisma menegaskan keberadaan satgas pamtas RI-PNG Mobile Gobang IV Yonif 10 Marinir/Satria Bumi Yudha adalah untuk menjaga stabilitas keamanan wilayah bersama masyarakat dan memberikan bantuan sosial dan layanan kesehatan.
“Kami mengajak masyarakat untuk bersama menjaga wilayah Aisa. Marinir datang sebagai pelindung dan pengayom. Marinir adalah bagian dari rakyat, siapa yang mengganggu rakyat, dia mengganggu Marinir,” tegasnya.
Yonif 10 Marinir/Satria Bumi Yudha merupakan pasukan tempur ‘Cheetah Malaka’ yang bermarkas di Pulau Setoko, Batam, Kepulauan Riau.
Mereka tiba di Sorong, Papua Barat Daya, pada Mei lalu bersama dengan pasukan tempur TNI AD berjuluk ‘Sang Kanguru Emas’ Yonif 763/Senetia Buerama Amo.
Kedua batalyon ini dikerahkan panglima TNI ke Papua Barat Daya untuk menjalankan misi operasi menjaga kedaulatan NKRI dalam satgas pamtas RI-PNG.
Adapun Yonif 10 Marinir dipimpin Letkol (Mar) Aris Wibiatmoko sedangkan Yonif 763 oleh Mayor Inf Eko Novandy Saputro. (Redaksi)