ADVERTISEMENT
Selasa, Juli 1, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Keamanan

Masih dari Peristiwa Pembunuhan di Yahukimo, Bupati Didimus: Darah Perempuan Itu Akan Terus Mengejar Orang yang Membunuhnya

“Seharusnya itu dipahami bahwa guru, tenaga kesehatan, wartawan, pendeta, pastor atau tenaga kemanusiaan itu tidak boleh disentuh. Jika dilukai apalagi sampai dibunuh semua orang akan membenci”.

28 Maret 2025
0
Masih dari Peristiwa Pembunuhan di Yahukimo, Bupati Didimus: Darah Perempuan Itu Akan Terus Mengejar Orang yang Membunuhnya

Rosalina Berek Sogen (30), guru asal Desa Lewotala, Kecamatan Lewolema, Flores Timur, NTT, yang tewas diserang OPM di Yahukimo, Papua Pegunungan. (foto:ist/koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id- Peristwa pembunuhan terhadap guru dan Tenaga Kesehatan (Nakes) di Distrik Aggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat 21 Maret 2025 masih menjadi pembicaraan banyak kalangan.

Untuk diketahui dalam peristiwa tragedi kemanusian itu, mengakibatkan satu guru perempuan atas nama Rosalina Rerek Sogen (30) tewas, sementara delapan guru dan tenaga kesehatan lainnya menderita luka berat dan luka ringan.

ADVERTISEMENT

Sejumlah pihak menyebut bahwa aksi pembunuhan itu dipicu akibat pernyataan Jenderal Agus Subiyanto, Panglima TNI yang mengatakan bahwa tenaga pengajar di sekolah-sekolah di pedalaman Papua adalah tentara.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pernyataan ini menjadi dasar yang mendorong kelompok Tentara Pembebasan Negara Papua Barat- Organisasi Papua Merdeka (OPM) melakukan aksi penyerangan dan pembunuhan itu.

Baca Juga

Sitti Aminah, Anak Transmigrasi di Papua yang Tembus UGM Setelah Raih Beasiswa Freeport Indonesia

Dituduh Gelapkan Uang Negara, Agustinus Anggaibak Akan Laporkan Oknum Anggota MRPT ke Polisi

Terkait dengan peristiwa ini, Didimus Yahuli, Bupati Yahukimo dengan tegas menyatakan bahwa dirinya siap untuk meletakkan jabatan, apabila dalam perekrutan tenaga medis dan guru ternyata ditunggangi misi lain.

Ia memastikan bahwa semua proses perekrutan guru dan Nakes dalam program Yahukimo Sehat dan Yahukimo Cerdas, berjalan sesuai ketentuan bahkan dilakukan secara ketat dengan melalui proses verifikasi selama satu bulan.

“Ini saya sampaikan untuk membantah anggapan bahwa tenaga guru atau medis yang bekerja di Yahukimo adalah aparat keamanan,” tegasnya beberapa hari lalu di Jayapura.

Didimus menyampaikan, sebagai kepala daerah di wilayah itu, dirinya mengaku sedih dan kecewa. Karena yang menjadi korban dalam peristiwa itu adalah tenaga guru dan Nakes.

“Darah perempuan itu akan mengejar orang yang membunuh. Seharusnya itu dipahami bahwa guru, tenaga kesehatan, wartawan, pendeta, pastor atau tenaga kemanusiaan itu tidak boleh disentuh,” kata Bupati Didimus.

Jika dilukai apalagi sampai dibunuh semua orang akan membenci. Bupati Didimus menuturkan bahwa, negara perjuangan mana yang membunuh guru dan Nakes yang akhirnya berhasil dan maju.

“Itu tidak ada karena mereka paham aturannya,” tandas Bupati Didimus.

Bupati Didimus bahkan menantang siapa saja untuk berani menunjukan bahwa guru dan Nakes yang direkrut adalah aparat keamanan.

“Tidak benar ada anggota yang menyamar jadi guru dari perekrutan itu. Itu bohong. Saya bantah 100 persen soal itu. Kami disini bersih dalam program Yahukimo Cerdas, Yahukimo Sehat, tidak ada yang terselubung,” bebernya.

Rasa sedih juga terlihat di wajah Esau Miram, Wakil Bupati Yahukimo. Ia bahwa mengawal langsung proses evakuasi hingga pengiriman jenazah Rosalina Sogen ke Jayapura untuk dipulangkan ke kampung halamannya di Flores Timur, NTT.

Tidak sampai di Jayapura, Esau Miram juga masuk dan mendampingi jenazah sampai ke ruangan.

Ia mengaku sedih karena yang menjadi korban adalah tenaga pendidik, dan tenaga kesehatan yang sepatutnya tidak disentuh dalam urusan  kepentingan konflik apapun.

Apalagi seorang guru disebut sebagai sosok yang nantinya mendorong perubahan peradaban satu daerah sehingga menganggap kejadian penyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata ini adalah tindakan jahat dan harus ditindak.

“Salah kalau mencurigai tenaga guru atau kesehatan ini adalah aparat. Mereka kami rekrut murni untuk kepentingan daerah. Mereka murni sipil,” jelas Esau Miram.

Ia merasa prihatin sebab Anggruk adalah salah satu tempat yang aman di Yahukimo namun itu dinodai. Karena sejak tahun 1961 daerah itu aman, dan karena pertiswa ini akhirnya memberi luka.

“Ini pukulan telak bagi pemerintah daerah dan kami sedih sekali. Seorang guru, wanita harus meregang nyawa ditempat tugas oleh ulah kelompok yang tidak bertanggungjawab. Yang tidak mau daerah ini maju,” pungkasnya. (Redaksi)

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Sitti Aminah, Anak Transmigrasi di Papua yang Tembus UGM Setelah Raih Beasiswa Freeport Indonesia

Sitti Aminah, Anak Transmigrasi di Papua yang Tembus UGM Setelah Raih Beasiswa Freeport Indonesia

1 Juli 2025
Dituduh Gelapkan Uang Negara, Agustinus Anggaibak Akan Laporkan Oknum Anggota MRPT ke Polisi

Dituduh Gelapkan Uang Negara, Agustinus Anggaibak Akan Laporkan Oknum Anggota MRPT ke Polisi

1 Juli 2025
Pemprov dan Pemkab Segera Hentikan Tambang Illegal di Papua Tengah

Pemprov dan Pemkab Segera Hentikan Tambang Illegal di Papua Tengah

30 Juni 2025
Kondisi Jalan di Kota Timika Banyak yang Rusak, Pemkab Mimika Sampaikan Permohonan Maaf dan Komitmen Perbaikan

Kondisi Jalan di Kota Timika Banyak yang Rusak, Pemkab Mimika Sampaikan Permohonan Maaf dan Komitmen Perbaikan

30 Juni 2025
Cegah Gerakan Separatis, Korps Marinir Kumpulkan Tokoh Masyarakat Distrik Aifat

Cegah Gerakan Separatis, Korps Marinir Kumpulkan Tokoh Masyarakat Distrik Aifat

30 Juni 2025
Pj Sekda Mimika Soroti Pentingnya Disiplin Absensi, TPP Berbasis Kinerja Bukan Hak Mutlak

Pj Sekda Mimika Soroti Pentingnya Disiplin Absensi, TPP Berbasis Kinerja Bukan Hak Mutlak

30 Juni 2025

POPULER

  • Konsep Otomatis

    AKP Misken Darius Jabat Waka Polres Puncak Jaya, Kapolres Achmad Tekankan Penyegaran Organisasi

    1054 shares
    Bagikan 422 Tweet 264
  • Peringatan untuk Disdik dan Dinkes Mimika, DAK Terancam Hangus Jika Kontrak Tidak Segera Diinput

    558 shares
    Bagikan 223 Tweet 140
  • Agus Anggaibak: Aksi Demo Sejumlah Anggota MRP Papua Tengah Tidak Berdasar, Perlu Pahami Regulasi yang Benar

    541 shares
    Bagikan 216 Tweet 135
  • Dituduh Gelapkan Uang Negara, Agustinus Anggaibak Akan Laporkan Oknum Anggota MRPT ke Polisi

    541 shares
    Bagikan 216 Tweet 135
  • Tahun 2025 Pempus Alokasikan Rp15,7 Triliun ke Papua Tengah, Ini Rincian Dana untuk Delapan Kabupaten

    1636 shares
    Bagikan 654 Tweet 409
  • Tindak Lanjut MoU dengan PT BPM, Pemkab Waropen Anggarkan Rp6,5 Miliar Subsidi Tiket Kapal Cepat

    533 shares
    Bagikan 213 Tweet 133
  • Pj Sekda Mimika Soroti Pentingnya Disiplin Absensi, TPP Berbasis Kinerja Bukan Hak Mutlak

    530 shares
    Bagikan 212 Tweet 133
Next Post
Minta Tradisi Bakar Batu Dihentikan, Gubernur Meki Nawipa: Lebih Baik Anggaran Dialihkan untuk Biaya Pendidikan dan Kesehatan

Minta Tradisi Bakar Batu Dihentikan, Gubernur Meki Nawipa: Lebih Baik Anggaran Dialihkan untuk Biaya Pendidikan dan Kesehatan

Hasil Pantauan TPID Mimika, Ketersediaan Gas Elpigi dan Telur Ayam Mencukupi, Cabai Tembus Rp140 Ribu Per Kilogram

Hasil Pantauan TPID Mimika, Ketersediaan Gas Elpigi dan Telur Ayam Mencukupi, Cabai Tembus Rp140 Ribu Per Kilogram

Termasuk di Papua, Kabar Gembira untuk Nakes Berhak Dapat Rumah Subsidi dari Pemerintah, Tahap Awal 42 Ribu Orang

Termasuk di Papua, Kabar Gembira untuk Nakes Berhak Dapat Rumah Subsidi dari Pemerintah, Tahap Awal 42 Ribu Orang

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id