TIMIKA, Koranpapua.id- Penggunaan dana Otonomi Khusus (Otsus) oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, Papua Tengah sejauh ini dianggap gagal, karena belum seutuhnya menyentuh kebutuhan masyarakat Orang Asli Papua (OAP).
Hal itu disampaikan Petrus Yumte, Pj Sekda Mimika dihadapan anggota DPRK Mimika dan Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saat membuka kegiatan Musrenbang Otsus 2026, Senin 17 Maret 2025.
“Kami pemerintah selalu dinilai gagal dan belum berhasil tapi kami juga suda berbuat banyak, tapi tidak tau kurangnya dimana,” ujar Petrus.
Karenanya, Petrus mengingatkan setiap OPD, lebih khusus yang mengelola dana Otsus agar memprioritaskan program yang dapat menjawab kebutuhan OAP.
Petrus mencontohkan, program yang dicanangkan Dinas Kesehatan seharusnya tidak hanya menambah tenaga medis dan fasilitas pelayanan kesehatan, tetapi lebih difokuskan mengurangi orang sakit.
Sama halnya di bidang pendidikan, pengetahuan baca tulis, literasi dan numerasi dinilai masih jadi persoalan di Mimika.
Apalagi di sekolah pesisir dan pegunungan, masih banyak anak-anak OAP yang belum bisa membaca dengan lancar meski sudah duduk di kelas enam sekolah dasar.
“Hari ini masih banyak orang tidak tahu baca dan tulis di sekolah. Literasi numerasi menjadi masalah di sekolah-sekolah kita,” tegas Petrus.
Menjawab itu, Petrus meminta agar kedepan dalam menyusun program dapat mengurangi kegiatan fisik dan lebih prioritaskan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Pembangunan fisik itukan ganti kepala dinas nanti rehab lagi, ganti bupati bongkar lagi. Tapi kalau hari ini kita sekolahkan mereka dengan baik akan menjadi investasi yang luar biasa,” terangnya.
“Saya ingatkan lagi OPD yang mengelola anggaran Otsus harus bisa mendeteksi masalah orang Papua saat ini. Jangan bikin program sesuai keinginan kita, tetapi sesuai data dan kebutuhan mereka,” pesan Petrus. (Redaksi)