TIMIKA, Koranpapua.id– Untuk memastikan pelayanan Kesehatan yang maksimal kepada masyarakat, Yonathan Demme Tangdilintin, Pj Bupati Mimika melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Rumah Sakit Tipe D Wa Banti, Tembagapura, Rabu 12 Februari 2025.
Dalam pelaksanaan Sidak ini, Yonathan didampingi Ny. Prisilia Yonathan, Pj Ketua Tim Penggerak PKK Mimika, Reynold Ubra, Kepala Dinas Kesehatan Mimika dan dr. Anton Pasulu, Direktur RSUD Mimika.
Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK ini kepada koranpapua.id, Kamis 13 Februari 2025 mengatakan kunjungan ke ke Rumah Sakit Banti merupakan salah satu agenda Sidak.
Yonathan mengakui meskipun dalam kapasitas Sidak, namun tetap melakukan koordinasi dengan PT Freeport Indonesia, Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD Mimika.
“Karena dalam beberapa pernyataan saya harus ditindaklanjuti. Saya ke sana untuk melihat fasilitas dan sarana prasarana rumah sakit,” ujarnya.
Dikatakan, dalam Sidak tersebut ditemukan masih banyak kekurangan fasilitas. Salah satunya, ruangan operasi sudah siapkan secara baik namun belum dilengkapi peralatan.
“Ini menjadi catatan saya. Bahwa dalam prospek pelayanan kesehatan kita harus memenuhi itu semua. Bagaimana caranya? Dengan lakukan pengadaan sarana dan prasarana,” jelasnya.
Selain kekurangan peralatan operasi, Yonathan menyebutkan RS Wa Banti masih membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal ini tenaga medis.
Ia mengatakan, pelaksanaan Sidak ini dirinya sempat dikomplain oleh Lukas dan Obaja, masyarakat setempat.
Keduanya mempertanyakan kunjungan secara tiba-tiba ini dalam rangka apa dan mengapa tidak diberitahu sebelumnya.
Namun setelah dijelaskan secara baik, bahwa Sidak untuk mengetahui kepastian pelayanan publik, kedua warga tersebut bisa menerima.
“Jadi kalau kita datang beritahu duluan itu bukan namanya Sidak,” katanya.
Sidak ini sesuatu yang sangat penting sebagai bukti kehadiran negara melalui Pemerintah Daerah sebagaimana diatur Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, tentang Pemerintah Daerah.
“Kita harus melindungi, mengayomi, melayani, memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat,” pungkasnya.
Menurutnya, agar pelayanan Kesehatan kepada masyarakat bisa maksimal, maka salah satunya harus penuhi semua kebutuhan sarana dan prasarananya.
“Bagaimana mau bicara pembangunan kalau masyarakatnya banyak yang sakit, ASN juga sakit. Maka diperlukan optimalisasi,” katanya.
Ia menambahkan sesuai informasi yang diterima dari RS Wa Banti bahwa masih kekurangan 26 tenaga medis.
Standar RS Tipe D dalam melayani operasi harus ada dokter bedah, dokter anastesi, apalagi RS Wa Banti saat ini sudah beroperasi 24 jam.
Ia berharap petugas kesehatan harus terpenuhi jumlahnya supaya tidak ada yang mengalami kelelahan meskipun sudah ada mes pegawai.
Selama melaksanakan tugas sebagai Pj Bupati Mimika, Yonathan sangat peduli terhadap pelayanan publik. Ini bisa dilihat dari berkali-kali dirinya mendatangi Puskesmas, kantor, dinas dan badan.
Lebih jauh disampaikan, dalam Sidak ke sejumlah Puskesmas masih ditemukan kurangnya fasilitas penerangan, bahkan ada yang sudah rusak.
Terkait temuan ini, dirinya langsung menghubungi Dinas PUPR Mimika untuk melakukan perbaikan atau pemasangan baru.
Beberapa temuan lainnya yakni, penempatan bak sampah, kebersihan saluran drainase dan juga penanganan limbah medis yang perlu diperlakukan khusus.
“Saya turun ke bawah bermaksud untuk pastikan pelayanan publik harus benar-benar nyata,” katanya.
Yonathan menegaskan dirinya dalam Kunker di lapangan mengurangi kegiatan bersifat seremonial belaka.
“Itu hanya bikin capek dan tidak ada esensi yang sesungguhnya. Saya mohon maaf bukan anti seremonial. Tapi saya ingin pelayanan yang nyata, benar-benar dirasakan masyarakat,” pungkasnya. (Redaksi)