TIMIKA, Koranpapua.id- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mimika membagikan salinan titik koordinat potensial Tempat Pemungutan Suara (TPS) kepada Bawaslu Mimika, Pemkab Mimika, TNI-Polri dan Kejaksaan Negeri Mimika.
Salinan tersebut juga dibagikan kepada PPD dan tim pemenangan Paslon Johannes Rettob- Emanuel Kemong (Joel), Maximus Tipagau- Peggy Patrisia Patipi (MP3) dan Alexander Omaleng-Yusuf Rombe (AIYE).
Pembagian salinan titik koordinat secara fisik maupun soft copy berlangsung di salah satu hotel di Timika, Jumat 8 November 2024.
Kegiatan dibuka oleh Fransiskus Xaverius Ama Bebe Bahy, Kordiv Teknis KPU Mimika didampingi Budiono, Kordiv Data dan Informasi KPU Mimika.
Fransiskus dalam arahan mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak, sehingga tahapan Pilkada bisa berjalan aman hingga saat ini.
Ia berharap dengan dibaginya titik koordinat secara soft copy dan lembaran yang dilengkapi barcode dapat menjawab semua pertanyaan selama ini.
“Dengan penyerahan titik koordinat potensial TPS tidak ada lagi pertanyaan. Apa yang dilakukan ini demi kelancaran kita semua. Tanpa dukungan semua pihak, KPU tidak mampu laksanakan ini semua,” kata Frans.
Budiono, Kordiv Data dan Informasi menjelaskan di seluruh Indonesia hanya KPU Mimika yang membagikan titik koordinat potensial.
Ini menjadi bukti kerja sama dan kerja keras Pantarlih, PPS dan PPD terkait dengan tahapan Pilkada hingga penentuan titik koordinat potensial hari ini.
Budiono menegaskan penentuan titik koordinat potensial TPS bukan menjadi suatu yang final. Titik yang ada masih bisa berubah tergantung situasi dan kondisi yang terjadi diluar kemampuan manusia.
“Apabila terjadi peristiwa bencana alam, konflik atau masalah yang tidak memungkinkan, lokasi TPS dapat dipindahkan,” jelasnya.
Di hadapan tim pemenangan tiga Paslon, PPD, Bawaslu, TNI-Polri dan Kejaksaan, Budiono berharap titik koordinat yang sudah ditetapkan jangan sampai berubah.
Karena nantinya akan berdampak pada kesulitan petugas ketika pendistribusian logistik di lapangan.
Penentuan titik koordinat ini dilakukan oleh PPS, kemudian diajukan ke PPD dan ditindaklanjuti kepada KPU.
Atas dasar pengajuan titik koordinat tersebut, KPU bersama Bawaslu, TNI-Polri, Pemkab, Kejaksaan turun mengecek di lapangan, apakah lokasinya mudah dijangkau pemilih, tempatnya terbuka atau tertutup.
“Kami sudah turun tiga hari. Kita bagi lima tim turun ke setiap TPS dan pastikan dibangun di lokasi yang layak sesuai peraturan perundang-undangan, bukan di lorong sempit, jalan buntut dan dekat dengan pemilih,” paparnya.
Mantan Komisioner Bawaslu Mimika ini menegaskan pembagian titik koordinat potensial berdasarkan hasil pasca monitoring dan evaluasi di lapangan.
“Mari kita awasi dan jaga TPS yang titik koordinatnya sudah dikunci, jangan bergeser lagi agar tidak menimbulkan masalah,” pesannya.
Budi menegaskan titik koordinat potensial ini dapat dibagikan seluas-luasnya kepada semua masyarakat Mimika untuk diketahui, karena ini bukan barang rahasia.
Ini milik semua pemilih. Dengan miliki dena titik koordinat pemilih sangat mudah mengetahui di mana denah TPSnya.
“Kenapa baru hari ini KPU bagikan? Tujuan supaya di lapangan tidak ada versi-versi lain atas titik koordinat TPS. Tetapi hanya satu saja yang resmi dikeluarkan KPU atas dasar pengajuan PPS yang ada di kelurahan dan kampung,” pungkasnya.
Budiono menambahkan, KPU juga akan memperbanyak salinan denah titik koordinat untuk dibagikan ke setiap PPD sesuai dengan jumlah pemilihnya.
Termasuk akan mencetak spanduk ukuran besar berisikan titik koordinat di setiap distrik supaya mudah diakses pemilih.
“Untuk pendistribusian logistik dimulai tanggal 25, 26 dan 27 November 2024,” tambahnya. (Redaksi)