TIMIKA, Koranpapua.id- Sekelompok massa yang mengatasnamakan Aliansi Pencaker Mimika (APM) ‘geruduk’ Kantor Bupati Mimika di Jalan Cenderawasih SP3, Rabu 6 November 2024.
Mereka menuntut agar pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) berasal dari tujuh suku yang sedang mengikuti tes harus diakomodir untuk diterima 100 persen tanpa syarat.
“Tuntutan kami adalah Amungme Kamoro dan lima suku kerabat lainya harus diprioritaskan lulus 100 persen. Berapapun nilainya harus diakomodir,” kata Elois Kemong yang menjadi Korlap dalam aksi tersebut.
Dikatakan, untuk Formasi Umum juga bagi pelamar Orang Asli Papua (OAP) juga perlu menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Mimika.
“Kami juga minta untuk Formasi Umum harus lulus tanpa syarat untuk OAP. Karena besok pemekaran DOB untuk siapa? untuk anak transmigrasi atau untuk anak-anak ini,” tegasnya.
Ia mengaku sebelum memasuki halaman Kantor Bupati, massa aksi sempat melakukan pemalangan di gerbang masuk dan keluar.
Pemalangan itu bertujuan agar Pj Bupati Mimika, Valentinus S. Sumito dan Pj Sekda, Petrus Yumte bisa bertemu mereka.
Namun karena tidak bisa bertemu pimpinan daerah, massa aksi kemudian memutuskan untuk melakukan komunikasi bersama petugas Satpol PP dan anggota polisi yang berjaga-jaga di lokasi itu.
Dalam audiensi itu, Korlap aksi meminta agar paling lambat besok Kamis 7 November 2024, tuntutan mereka segera dijawab.
“Kami harap tuntutan kami segera direspon kalau tidak besok kami datang lagi dengan massa yang lebih banyak,” ancamnya.
Para masa aksi kemudian membubarkan diri dengan tertib dengan pengawalan aparat kepolisian dibawah komando Iptu Stefanus Yimsi, Kapolsek Kuala Kencana. (Redaksi)