TIMIKA, Koranpapua.id- Percepat capaian target 95 persen pelayanan PIN Polio sesuai yang diminta Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika akan menurunkan tim gerakan cepat untuk melakukan sweeping dari pintu ke pintu (door to door).
Pelaksanaan door to door ini akan bergerak selama lima hari, dimulai Jumat 18 Oktober sampai dengan Selasa 23 Oktober 2024.
Diharapkan melalui gerakan ini, Dinkes Mimika mampu menjaring 13 ribu anak dari 55 ribu anak yang belum mendapat pelayanan PIN polio.
Rencana door to door ini terungkap dalam pertemuan evaluasi pelaksanaan PIN Polio antara Dinkes bersama kader Posyandu dari Distrik Mimika Baru, Kuala Kencana, Puskesmas Timika, Pasar Sentral dan Puskesmas Bhintuka.
Dalam pertemuan yang berlangsung di salah satu hotel di Timika, Kamis 17 Oktober 2024 itu, disepakati untuk percepatan PIN Polio akan dilaksanakan sweeping dari rumah ke rumah dengan target sasaran kurang lebih 6.850 anak di Puskesmas Timika dan Bintuka.
Kemudian pelayanan di wilayah Pasar Sentral akan berkoordinasi dengan tim Juknis dengan melibatkan tokoh agama guna memberikan pemahaman.
Untuk wilayah Puskesmas Timika dalam pelayanan akan berkoordinasi dengan Tim Puskesmas Mapurujaya untuk membantu melaksanakan sweeping di wilayah Puskesmas Timika.
Tim dibagi berdasarkan kelurahan dan jumlah sasaran dengan total minimal 16 orang dengan masing-masing tim dua orang.
Nelsi Bungan Allo, Kepala Seksi Imunisasi Dinkes Mimika dalam pemaparan materinya menjelaskan, sesuai data target pelayanan PIN Polio Kemenkes untuk Mimika dari 26 Puskesmas sebanyak 55.570 anak.
Untuk Kabupaten Mimika, yang baru mendapat dosis pertama 41.994 anak, sementara 13.576 anak belum tersentuh sama sekali atau pencapaiannya baru 75 persen.
“Sehingga untuk mencapai 95 persen perlu dilakukan jemput bola dengan sasaran rumah-rumah yang mempunyai anak usia 0 tahun sampai tujuh tahun 11 bulan 29 hari,” jelasnya.
Dalam pelayanan ini selain sasaran untuk dosis pertama juga dosis kedua, ketiga dan keempat.
Interval pemberian dosis pertama ke dosis kedua selama dua minggu. Dosis kedua ke dosis tiga interval sebulan dan dosis ketiga ke dosis keempat maksimal 28 hari.
Ia menuturkan, berdasarkan data 10 Puskesmas terbesar dalam kota, untuk tetes polio pertama baru mencapai 36.939 anak, sementara 7 ribu anak belum mendapatkan pelayanan.
Kemudian untuk wilayah Puskesmas Timika sasaran pelayanan 15.521 anak. Dari jumlah sasaran ini yang sudah menerima 9.813 anak dan yang belum 5.708 anak.
Anak-anak yang belum terjaring ini tersebar di Kelurahan Koperapoka 2.438 anak, Kebun Siri 708 anak, Kwamki Baru 703 anak dan Otomona 1.781 anak.
“Dengan data yang ada maka tiga kelurahan di wilayah Puskesmas Timika menjadi yang paling rendah cakupannya,” ujarnya.
Selanjutnya untuk wilayah Puskesmas Pasar Sentral sasaran 9.246 baru terlayani dosis pertama 9.69 anak, sementara sisanya 177 anak belum tersentuh.
Puskesmas Timika Jaya dari 3.830 baru terjaring 3.595 anak, sementara sisanya 235 anak belum tersentuh sama sekali.
Dengan demikian dari total sasaran tiga Puskesmas di wilayah Distrik Mimika Baru sebanyak 28.598 anak, baru 22 ribu yang sudah mendapat tetes polio dosis pertama.
“Jadi sasaran terbesar yang belum mendapat tetasan polio ada di wilayah Distrik Mimika Baru. Cakupan pelayanan baru 78 persen,” jelasnya.
Reynold Ubra, Kepala Dinas Kesehatan Mimika menjelaskan masih rendahnya cakupan target PIN Polio ini disebabkan masih banyak masyarakat yang menolak kedatangan petugas.
Reynold berencana mulai besok akan berdiskusi dengan tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama yang ada di wilayah Puskesmas Bhintuka.
Peranan mereka sangat penting guna memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Strategi lain petugas akan memberikan edukasi dengan menunjukan gambar atau pamflet akibat anak yang tidak diberikan tetesan polio.
Menyukseskan program PIN Polio secara Nasional, khusus di Mimika, Reynold sangat membutuhkan peran serta semua pihak.
“ Untuk mensukseskan ini peran pemerintah distrik, kelurahan, kampung, RT dan kader Posyandu sangat penting, termasuk media massa dalam memberikan informasi positif kepada masyarakat,” pungkas Reynold. (Redaksi)