TIMIKA, Koranpapua.id- Kondisi fisik gedung SD YPPK Potowaiburu, Distrik Mimika Barat Jauh, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah rusak parah.
Angin kencang disertai hujan deras yang melanda wilayah itu, Selasa 7 Mei 2024 mengakibatkan atap gedung sekolah beterbangan.
Angin juga merobohkan tiang penyanggah teras sekolah, sehingga gedung sekolah saat ini terlihat ‘telanjang’.
Tidak itu saja, hujan yang turun cukup deras membasahi semua fasilitas yang ada dalam ruangan kelas.
Termasuk merusak buku-buku di ruang perperpustakaan dan sejumlah arsip penting yang ada dalam ruangan kantor.
Dengan kondisi ini sudah dipastikan sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah yang sebagian besar mendidik anak-anak asli Papua.
Terkait ini, Marianus Maknaipeku, Tokoh Masyarakat Suku Kamoro mengatakan, seharusnya dengan adanya informasi terkait musibah ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Mimika tergerak hatinya untuk segera mengatasi persoalan ini.
Minimal dengan menurunkan tim ke Potowaiburu untuk mengecek kerusakan dan segera melakukan perbaikan, sehingga tidak menghambat kegiatan belajar mengajar di sekolah itu.
“Tapi ini sudah masuk hari kedua belum ada gerakan oleh Dinas Pendidikan. Saya lihat Dinas Pendidikan seperti tutup mata dan malas tahu dengan kondisi yang ada,” tegas Marianus kepada Koranpapua.id, Rabu 8 Mei 2024.
Menurut Marianus, dengan anggaran Rp1,38 triliun yang tahun ini dikelola Dinas Pendidikan, seharusnya musibah yang dialami SD YPPK di Potowaiburu bisa ditangani dengan mudah.
Apalagi sekolah itu saat ini menjadi tempat belajar anak-anak asli Papua. “Disana 90 persen yang sekolah anak-anak asli Papua. Kalau ini dibiarkan berlarut, anak-anak tidak sekolah kan kasihan,” timpal Marianus.
Menurutnya, informasi yang diterima bahwa untuk perbaikan kerusakan gedung sekolah akan dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mimika.
“Saya rasa itu boleh juga, tetapi sebagai OPD yang bekerja menangani pendidikan di daerah ini tidak boleh diam, ini menyangkut masa depan anak-anak Papua,” tandasnya.
Marianus berharap kepada pimpinan daerah, bupati, wakil bupati dan Sekda serta pejabat lainnya agar dapat mengambil langkah nyata untuk melakukan perbaikan sekolah tersebut, jika Dinas Pendidikan memilih cuek. (Redaksi)