TIMIKA, Koranpapua.id- Warga SP1, Kampung Kamoro Jaya, Distrik Wania, Kabupaten Mimika mengeluhkan bau menyengat yang berasal dari bangkai babi yang dibuang di sepanjang aliran sungai Pasar Minggu.
Aroma tidak sedap membuat warga yang mendiami aliran sungai sepanjang enam kilo meter itu merasa sangat terganggu.
Warga berharap kepada peternak yang babinya mati terserang virus African Swine Fever (ASF) agar tidak menjadikan sungai tersebut sebagai tempat membuang bangkai babi.
Terkait dengan ini, Tim Relawan Mimika Papua yang dikomandani Agung Arie Perdhana terpaksa turun langsung menyusuri sungai membersihkan bangkai babi yang dibuang orang tidak bertanggungjawab, Jumat 26 April 2024.
Ketua MDS Rijalul Ansor Mimika, Ahmad Toyin yang ikut dalam kegiatan sosial itu kepada Koranpapua.id, Sabtu 27 April 2024 mengatakan, Tim Peduli Mimika Papua menyusuri sungai sepanjang sekitar enam kilo meter, dimulai dari Pasar Minggu sampai pemancar RRI.
“Kami susuri dari arah Pasar Minggu melewati jembatan dan Masjid Al Taubah sampai pemancar RRI. Kegiatan ini sudah berlangusung selama dua Jumat,”ujar Ahmad.
Pada kegiatan Jumat kemarin, tim berhasil menemukan enam ekor bangkai babi dengan ukuran besar terdampar di sepanjang aliran sungai.
Kondisi bangkai sudah membusuk dan mengeluarkan aroma yang tidak sedap. “Bangkai babi itu diangkat untuk selanjutnya ditanam di darat,” tandasnya.
Ahmad sangat berharap agar adanya pengertian yang baik, apalagi di sekitar aliran sungai juga berdiri Masjid Al Taubah.
“Mohon kerjasamanya jangan buang bangkai di sepanjang sungai ini. Jujur sangat mengganggu kenyamanan, khususnya jemaah masjid,” pinta Ahmad.
Ia juga berharap pemerintah melakukan pembersihan sepanjang aliran sungai yang sudah dipenuhi sampah. Dikuatirkan bisa terjadi banjir, ketika curah hujan tinggi.
“Tahun lalu untuk membersihkan sungai kami terpaksa mengeluarkan biaya sendiri untuk menyewa alat berat. Apalagi di belakang Masjid Al Taubah sampahnya sudah menggunung,” harapnya. (Redaksi)