Timika – Empat Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) asal Timika yang berobat di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Abepura sudah dinyatakan pulih. Dalam waktu dekat mereka akan dijemput untuk menjalani rehabilitasi lanjutan di Panti Rehabilitasi KM 7 Kampung Kadun Jaya.
Andareas Nauw, Plt Kepala Dinsos Mimika kepada Koranpapua.id di ruang kerjanya, Rabu 17 Mei mengatakan, dengan bertambah empat pasien ini berarti sudah 7 dari 10 yang ditangani Dinsos. Secara keluruhan ODGJ di Mimika yang terdata ada 62 orang.
Dikatakan berdasarkan hasil kunjungannya baru-baru ini di RSJD Abepura, keempat pasien sudah bisa diajak komunikasi. Bahkan mereka meminta untuk kembali ke Timika.
“Nanti setelah kembali kita belum serahkan ke keluarga, karena masih menjalani rehabilitasi di Panti KM 7,” ujar Andareas.
Andareas menuturkan, saat berangkat menjemput empat pasien di Abepura, dirinya sekaligus mengantar tiga orang ODGJ yang saat ini masih ditampung di panti rehabilitas.
Saat ini Dinsos sedang mengurus kelengkapan data pasien, mulai dari KTP dan kepesertaan BPJS Kesehatan. Syarat ini mutlak diperlukan rumah sakit, agar semua biaya perawatan ditanggung oleh negara. Dinsos hanya menyiapkan akomodasi pulang pergi Timika – Jayapura.
“Sebelumnya kami telah pulangkan tiga orang ke keluarganya. Kemarin saya barusan telepon dengan salah satu yang sudah pulang ke kampung halamannya di luar Timika, dan dia lagi beraktivitas seperti biasa,” papar Andareas.
Tindak lanjut dari penanganan ODGJ setelah dinyatakan pulih dari rumah sakit adalah, memberikan pelatihan dan kegiatan positif sehingga mereka bisa beraktivitas seperti biasa.
Salah satu upaya yang akan dilakukan Dinsos yakni membangun kerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) di Makassar untuk memberikan pelatihan keterampilan menjahit dan perbengkelan.
Dengan keterampilan ini dapat menjadi bekal ketika mereka kembali ke keluarga. Pemerintah menyiapkan sedikit dana sebagai modal awalnya untuk berusaha.
Bagi yang sudah masuk kategori lanjut usia, Dinsos memutuskan untuk tidak mengembalikan ke keluarga. Para Lansia akan tetap tinggal di panti untuk membantu aktivitas di panti rehabilitas.
Andareas mengakui yang menjadi pekerjaan rumah bagi Dinsos adalah mengedukasi keluarga, supaya ketika anggota keluarganya kembali ke rumah harus tetap peduli untuk memantau perkembangan mengkonsumsi obat.
“Dokter yang menangani pasien sampaikan, meskipun sudah pulih tetapi belum sembuh total. Untuk itu tetap membutuhkan dukungan kuat dari keluarga,” pesan Andarias. (redaksi)