Timika – Umat Islam di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah saat ini sedang membangun Mesjid Agung Babussalam dengan ukuran 45×45 meter persegi. Gedung masjid baru ini dibangun masih di lokasi yang sama, tetapi lebih besar dari masjid lama yang ukuran 42×42 meter persegi. Diperkirakan Mesjid Agung ini bisa menampung 7 ribu jemaah.
Asri Ajang, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Babussalam menjelaskan, pihaknya terpaksa membangun ulang Mesjid Babussalam, karena selain sudah berusia 20 tahun, masjid yang lama sudah tidak mampu menampung jemaah yang terus bertambah setiap tahun.
“Kalau hari raya Idul Fitri umat sholat sampai di jalan. Itu yang menjadi dasar kita membangunan masjid baru dengan ukuran yang lebih besar,” ujar Asri kepada Koranpapua.id di halaman Masjid Agung BabusSalam, Kamis 4 Mei 2023.
Gedung masjid yang akan dibangun dua lantai tersebut sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) akan menghabiskan dana Rp21 miliar.
“Tapi saya perkirakan itu tidak sampai. Karena banyak sumbangan-sumbangan. Sumber dananya selama ini dari jamaah,” papar Asri.
Selain sumber dana dari jamaah, mantan Anggota DPRD Mimika periode 2014-2019 ini menyebutkan, pihaknya juga mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Mimika yang diakomodir dalam APBD 2023 senilai Rp5 miliar.
“Tadi siang barusan saya ketemu dengan Bakesbangpol. Kami ucapkan terima kasih kepada Plt Bupati Johannes Rettob yang telah menyetujui permohonan pembangunan rumah Allah ini,” tandasnya.
Selain bantuan Pemda Mimika, bantuan dana juga datang dari para donatur. Diantaranya Wilem Wandik, Bupati Puncak senilai Rp1 miliar, namun baru terealisasi Rp200 juta.
“Dengan bantuan donatur kami merasakan sungguh sangat membantu umat Islam, karena apabila hanya mengharapkan kemandirian umat otomatis pembangunan akan selesai dalam waktu yang lama,” tandas Asri.
“Kita kadang sholat di waktu-waktu tertentu, seperti Jumatan dan hari raya Lebaran duduk rapat-rapat. Tapi ini dua lantai, maka khusus yang perempuan bisa duduk di lantai dua, sehingga bisa tampung 7000 umat sekali sholat,” katanya.
Asri menargetkan apabila didukung dengan pendanaan yang cukup, diperkirakan pembangunan akan selesai dalam dua tahun, terhitung sejak pembangunan awal Oktober 2022.
“Saya perkirakan satu tahun kedepan atap, lantai dan dinding. Tinggal dipoles saja ornament-ornamennya,” tuturnya.
Selama pengerjaan, jamaah tetap melaksanakan ibadah sholat seperti biasa, karena pembangunannya di bagian luar tanpa merobohkan dinding bangunan lama. Pembongkaran baru dilakukan bila bangunan sudah diatap.
“Ini juga menjadi tantangan bagi kami, karena harus membuka bagi jamaah datang sholat lima waktu. Alhamdulilah sudah menjalani tujuh bulan ini aktivitas sholat tetap berjalan lancar,” katanya.
Ia berharap mudah-mudahan jamaah tetap semangat dan didukung dengan pemerintah daerah, karena masjid ini representasi dari semua masjid di Kabupaten Mimika. (redaksi)