ADVERTISEMENT
Jumat, Mei 9, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Papua Tengah Mimika

Panti Asuhan Santa Susana Tampung 130 Anak, Mayoritas Putra-Putri Papua

Salah satu kebijakan untuk menekan biaya operasional, Magdalena memutuskan memberhentikan karyawan yang selama ini membantu mengasuh anak panti.

11 Juli 2024
0
Panti Asuhan Santa Susana Tampung 130 Anak, Mayoritas Putra-Putri Papua

Magdalena Ema Nunang, pendiri Panti Asuhan Santa Susana foto bersama anak asuhnya di tempat tinggal mereka. (foto: ist/koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id- Penghuni Panti Asuhan Santa Susana yang terletak di Gang Petra Kampung Ninabua SP2, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tengah, terus bertambah.

Sampai Juli 2024 anak-anak yang ditampung di tempat itu mencapai 130 orang, dengan mayoritas putra-putri Papua.

ADVERTISEMENT

Magdalena Ema Nunang, Pendiri Panti Asuhan Santa Susana mengatakan, anak-anak Papua yang tinggal di panti asuhan sebagian besar berasal dari Kabupaten Mimika, sisanya dari kabupaten tentangga di wilayah Papua.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Berdasarkan data tertanggal 11 Juli 2024, dari 130 anak terdapat 85 anak sudah masuk sekolah. Rinciannya, 5 duduk di bangku TK, SD 77 anak, SMP 2 anak dan satu orang SMK.

Baca Juga

Penyelundupan Sopi dalam Coolbox Ikan di Timika Digagalkan, Satu Orang Diamankan

Tempat Pemakaman Umum di Timika Penuh, Tiga Tahun DKPP Usulkan Lokasi Baru Belum Diakomodir

Sedangkan 35 anak yang sekarang mendaftar calon masuk sekolah tahun ajaran baru 2024 terdiri dari 13 anak TK dan 22 orang SD. Sisanya 10 anak belum masuk sekolah.

“Kami juga lagi rawat enam balita dan empat bayi,” kata Magdalena kepada koranpapua.id, Kamis 11 Juli 2024.

Disampaikan, dari 130 anak yang ada, terdapat 113 anak Orang Asli Papua (OAP). Mereka dari Suku Kamoro, Moni, Dani, Ekari/Mee, Sentani, Muyu Merauke dan Biak. Sementara sisanya 17 anak non Papua.

Kisaran usia anak yang tinggal di panti asuhan empat bulan sampai 15 tahun.

Magdalena menuturkan, pihaknya saat ini mengalami kendala untuk biaya sekolah anak-anak.

Khusus untuk 30 anak-anak yang sudah masuk SD masih memiliki tunggakan uang sekolah sebesar Rp30 juta.

Adanya tunggakan uang sekolah ini dikarenakan pihak yayasan belum memiliki dana untuk membayar.

Salah satu kebijakan untuk menekan biaya operasional, Magdalena memutuskan memberhentikan karyawan yang selama ini membantu mengasuh anak panti.

“Karena kami di panti tidak bisa menolak anak-anak yang diantar keluarganya. Kami juga asuh anak yang ditelantarkan ibunya. Kami berhentikan karyawan karena kami tidak punya dana lagi untuk bayar upah mereka,” jelas Magdalena.

Ketiadaan dana yang dimiliki yayasan ini juga mengakibatkan kebutuhan makan minum anak-anak juga tidak terpenuhi dengan baik.

Perempuan asal Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT) ini berharap Pemerintah Kabupaten Mimika memberikan perhatian terhadap kelanjutan hidup dan masa depan anak-anak ini.

Karena mereka merupakan generasi penerus Papua yang perlu diselamatkan masa depannya, baik dari sisi kecukupan ketersediaan makanan, kesehatan dan pendidikan.

Meskipun dalam keterbatasan biaya, Magdalena tetap berupaya memenuhi kebutuhan anak asuhnya.

Magdalena meyakini dalam mengasuh membesarkan anak-anak pasti Tuhan memberikan jalan keluar.

Sebab anak-anak ini merupakan titipan Tuhan dan anugerah dari Allah sendiri yang perlu diselamatkan oleh tangan-tangan penuh kasih. (Redaksi)

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Konsep Otomatis

Tempat Pemakaman Umum di Timika Penuh, Tiga Tahun DKPP Usulkan Lokasi Baru Belum Diakomodir

9 Mei 2025
Konsep Otomatis

DKPPP Mimika Akan Proses Sisa Pembayaran Pengadaan Enam Bidang Tanah untuk Kepentingan Pemerintah

9 Mei 2025
Konsep Otomatis

TMMD Mimika Kejar Target, Hari Ketiga Proyek Sumur Bor Air Bersih Capai Delapan Persen

9 Mei 2025
Paus Leo XIV Resmi Menjadi Pemimpin 1,4 Miliar Umat Katolik di Dunia, Pertama dari Amerika

Paus Leo XIV Resmi Menjadi Pemimpin 1,4 Miliar Umat Katolik di Dunia, Pertama dari Amerika

9 Mei 2025
Konsep Otomatis

Kasus Oknum Guru Cabuli Tujuh Siswa di Timika Masuk Tahap Pemberkasan

8 Mei 2025
Konsep Otomatis

Diduga Kecewa Tidak Ditunjuk Menjadi Plt Kepala BPBD, Oknum ASN di Mimika Rusaki Fasilitas Kantor

8 Mei 2025
Next Post
Layanan Bus Gratis, Solusi Tepat Ditengah Mahalnya Biaya Transportasi di Kota Timika

Banyak Kontraktor Luar Masuk Timika, Harga Penawaran Hancur, Gapensi Minta Pokja UKPBJ Lebih Selektif

Peduli Pendidikan, PTFI Gelar Program CSR Orbit dengan 250 Guru di Mimika

Peduli Pendidikan, PTFI Gelar Program CSR Orbit dengan 250 Guru di Mimika

Ketua KPU Papua Tengah, Belum Ada Aturan Bupati dan Wakil Bupati Harus OAP, Sistem Noken Hanya Enam Kabupaten

Ketua KPU Papua Tengah, Belum Ada Aturan Bupati dan Wakil Bupati Harus OAP, Sistem Noken Hanya Enam Kabupaten

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id