ADVERTISEMENT
Sabtu, Juli 12, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Headline

Kasus Kekerasan Seksual di Sorong Memprihatinkan, Masuk Kategori Darurat Kemanusiaan

“Jika anak muda mabuk lalu memperkosa tanpa takut, maka kita semua ikut gagal, orang tua, sekolah, lingkungan, dan pemerintah semua gagal”.

12 Juli 2025
0
Kasus Kekerasan Seksual di Sorong Memprihatinkan, Masuk Kategori Darurat Kemanusiaan

Nansy Prisillia Karundeng, Anggota DPRP Papua Barat Daya. (foto:ist/koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

SORONG, Koranpapua.id– Kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Kota Sorong, Papua Barat Daya, masuk dalam tarap memprihatinkan.

Terus terjadinya kekerasan seksual seperti pemerkosaan, percobaan pemerkosaan terhadap pelajar, hingga pembunuhan seorang perempuan lanjut usia (lansia), maka Sorong sudah dikategorikan darurat kemanusian.

ADVERTISEMENT

Nansy Prisillia Karundeng, Anggota DPRP Papua Barat Daya dari Fraksi Partai Golkar mengatakan, peristiwa pelecehan yang merendahkan martabat perempuan sebagai darurat kemanusiaan, menjadi bukti kegagalan sistem sosial dalam melindungi perempuan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Ini bukan sekadar kriminalitas biasa. Sorong kota besar, tapi minuman keras bebas, perempuan diserang, bahkan dibunuh. Mana perlindungan kita?” ujar Nansy di Sorong, belum lama ini.

Baca Juga

Panduan Program Lima Tahun, Pemprov Papua Tengah Matangkan Penyusunan RPJMD 2025

Personel Polres Sarmi Diberikan Pemahaman Penguatan Kapasitas Hukum Hadapi PSU Gubernur Papua

Ia menyoroti pembiaran pesta minuman keras di ruang publik, bahkan di pusat kota, tanpa pengawasan. Dan pembunuhan terhadap TS (57) sebagai puncak dari kelalaian sistemik.

“Yang mati bukan hanya seorang lansia, tapi rasa aman kita bersama,” ungkapnya.

Ia juga mengecam praktik aborsi ilegal yang sudah berlangsung lebih dari satu dekade di Sorong.

Menurutnya, hal ini mencerminkan lemahnya pendidikan seks dan kurangnya arah positif bagi generasi muda.

Fraksi Golkar menyampaikan lima tuntutan konkret kepada Pemprov Papua Barat Daya dan Pemkot Sorong:

  1. Pengetatan regulasi penjualan dan distribusi alkohol, khususnya di zona rawan.
  2. Pembentukan Satgas Khusus Pencegahan Kekerasan Seksual, melibatkan TNI-Polri, tokoh agama, adat, perempuan, dan masyarakat.
  3. Pendidikan seks dan kesetaraan gender berbasis lokal, dengan pendekatan agama dan budaya.
  4. Pendirian pusat layanan trauma dan rumah aman di tiap distrik, bekerja sama dengan unit PPA Polri.
  5. Penertiban praktik ilegal, termasuk klinik aborsi berkedok praktik bidan.

“Kami ingin pemerintah hadir sebelum ada korban, bukan setelah perempuan terbunuh,” tegas Nansy.

Nansy juga mengkritik pola penanganan yang terlalu elitis dan terpusat. Ia mendorong peran aktif RT, pemuda, dan masyarakat kampung dalam pencegahan dini.

“Jika anak muda mabuk lalu memperkosa tanpa takut, maka kita semua ikut gagal, orang tua, sekolah, lingkungan, dan pemerintah semua gagal,” pungkasnya. (Redaksi)

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Kasus Kekerasan Seksual di Sorong Memprihatinkan, Masuk Kategori Darurat Kemanusiaan

Kasus Kekerasan Seksual di Sorong Memprihatinkan, Masuk Kategori Darurat Kemanusiaan

12 Juli 2025
Panduan Program Lima Tahun, Pemprov Papua Tengah Matangkan Penyusunan RPJMD 2025

Panduan Program Lima Tahun, Pemprov Papua Tengah Matangkan Penyusunan RPJMD 2025

12 Juli 2025
Personel Polres Sarmi Diberikan Pemahaman Penguatan Kapasitas Hukum Hadapi PSU Gubernur Papua

Personel Polres Sarmi Diberikan Pemahaman Penguatan Kapasitas Hukum Hadapi PSU Gubernur Papua

12 Juli 2025
Badan Pengurus Pemuda Flobamora Mimika Resmi Dilantik, Bae Sonde Bae Flobamora Lebe Bae

Badan Pengurus Pemuda Flobamora Mimika Resmi Dilantik, Bae Sonde Bae Flobamora Lebe Bae

12 Juli 2025
Dinilai Tidak Cerminkan Budaya Lokal, Lemasko Usulkan Motif Ukiran di Gedung Kantor DPMK Mimika Diganti

Dinilai Tidak Cerminkan Budaya Lokal, Lemasko Usulkan Motif Ukiran di Gedung Kantor DPMK Mimika Diganti

12 Juli 2025
Kasus Penembakan Pendulang Dilaporkan ke Polisi, Ikemal dan YLBHI Papua Tengah Tuntut Keadilan

Kasus Penembakan Pendulang Dilaporkan ke Polisi, Ikemal dan YLBHI Papua Tengah Tuntut Keadilan

10 Juli 2025

POPULER

  • Di Pelantikan Pj Gubernur Papua, Mendagri Kembali Singgung Ekonomi Papua Tengah -25,5 Persen, Uangnya Disimpan di Bank

    Di Pelantikan Pj Gubernur Papua, Mendagri Kembali Singgung Ekonomi Papua Tengah -25,5 Persen, Uangnya Disimpan di Bank

    909 shares
    Bagikan 364 Tweet 227
  • Tiga Warga Ditembak Aparat di Area Freeport, Ini Penjelasan Kombes Irwan Yuli Prasetyo

    739 shares
    Bagikan 296 Tweet 185
  • Cukup Misteri, Ratusan Miliar Dana Desa di Kabupaten Mimika ‘Menguap’

    1475 shares
    Bagikan 590 Tweet 369
  • Retret yang Dibubarkan: Luka Lama Kebebasan Beragama di Negeri Pancasila

    579 shares
    Bagikan 232 Tweet 145
  • SK Ratusan Guru Kontrak di Mimika sudah Ditandatangani Bupati, Honorarium Segera Dibayarkan

    576 shares
    Bagikan 230 Tweet 144
  • Kasus Penembakan Pendulang Dilaporkan ke Polisi, Ikemal dan YLBHI Papua Tengah Tuntut Keadilan

    576 shares
    Bagikan 230 Tweet 144
  • Kasus Dugaan Korupsi Jembatan Aroanop Mimika ‘Meredup’, Polisi Sebut Terhambat Keterangan Saksi Kunci

    560 shares
    Bagikan 224 Tweet 140
Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id