TIMIKA, Koranpapua.id- Penantian panjang 483 guru formasi 2023 dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk dapat melaksanakan tugas, akhirnya terjawab.
Ini setelah ratusan guru tersebut menerima Surat Perintah Mulai Tugas (SPMT) yang diterbitkan Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Rabu 26 Februari 2025.
Secara simbolis SPMT diserahkan oleh Marthen Kanna, Sekretaris Dinas Pendidikan mewakili Jenny O. Usmani, Kepala Dinas Pendidikan yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai II Kantor Dinas Pendidikan di Jalan Poros SP2.
Pembagian SPMT dibagi dalam dua kelompok. Untuk kelompok pertama berlangsung pukul 13.00 WIT untuk guru TK dan SD dan pukul 14.00 WIT untuk guru SMP dan SMA dan SMK.
Marthen Kanna, yang dihubungi koranpapua.id melalui sambungan telepon, Kamis 27 Februari 2025 menjelaskan pada penyerahan SPMT dirinya didampingi Kabid TK, SD dan SMP, SMA-SMK serta Bagian Kepegawaian.
Marthen menyampaikan, Surat Keputusan (SK) Bupati untuk 483 guru ini kolektif baru dijabarkan kedalam SPMT secara perorangan terhitung mulai menjalankan tugas tanggal 1 Maret 2025.
Sementara itu Mantho Ginting, Kabid SMP dan SMA-SMK Dinas Pendidikan menuturkan, 483 guru formasi PPPK ini terdiri dari guru TK, SD, SMP dan SMA dan SMK.
Mantho menjelaskan ratusan guru ini menerima nota tugas yang ditandatangan Yonathan Demme Tangdilintin, Pj. Bupati Mimika.
Berdasarkan nota tugas Pj. Bupati, selanjutnya Dinas Pendidikan mengeluarkan SPMT untuk dibagikan kepada guru-guru untuk mulai melaksanakan tugas terhitung 1 Maret 2025.
Sementara SK ratusan guru ini masih dalam proses oleh Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) di Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
“Mereka yang mendapat SPMT selain tetap mengajar di sekolah asal juga tersebar di sejumlah sekolah negeri dalam kota, pinggiran, pesisir dan pedalaman sesuai kebutuhan. Karena ini sesuai aturan yang dikeluarkan MenpanRB,” pungkas Mantho.
Ia berharap melalui aturan baru yang sedang diperjuangkan saat ini, para guru swasta yang lolos PPPK bisa disetujui untuk kembali mengajar di sekolah asal.
“Mereka ini formasi 2023 yang dulunya tertunda diproses karena kendala pada kuota kebutuhan jam mengajar tingkat SMA-SMK,” kata Mantho melalui sambungan teleponnya, Kamis 27 Februari 2025.
Ia mengungkapkan ratusan guru ini terakomodir semua setelah Dinas Pendidikan membuka dua sekolah baru yakni SMK Negeri 6 dan SMA Negeri 7.
“Yang jadi kendala selama ini guru SMA-SMK yang belum dapat jam mengajar. Tapi sekarang sudah terpenuhi semua. Karena dulu yang Pusat buat aplikasinya hanya kebutuhan jam mengajar sementara sekolah yang ditempatkan tidak ada,” beber Mantho.
Dikatakan dengan adanya sistem baru, Dinas Pendidikan hanya menerima hasilnya bukan sebagai penyelenggara, karena semua tes dilakukan oleh Pusat melalui BKPSDM.
Diingatkan kepada para guru agar melaporkan diri di sekolah sesuai dengan SPMT agar terdata di sekolah.
Karena dengan dasar itu maka pihak sekolah dapat memasukan data di Dinas Pendidikan untuk mengurus administrasi terkait pembayaran gaji yang dimulai Maret nanti.
Sementara Mantho Lamatapo, Koordinator guru PPPK Formasi 2023 Mimika mengucapkan terima kasih kepada Johannes Rettob yang saat itu menjabat Plt Bupati telah berupaya memperjuangkan nasib 488 guru, namun kembali terkendala setelah selesai masa jabatan.
Para guru kata Mantho mengucapkan terima kasih kepada Willem Naa mantan Kepala Dinas Pendidikan bersama Fransiskus Bokeyau, mantan Sekretaris Dinas Pendidikan yang telah berjuang kuota guru formasi P3K untuk Kabupaten Mimika di Kemendikbud.
Mantho menambahkan perjuangan untuk mendapat kepastian ini sangat panjang dan para guru menanti penuh sabar tanpa lelah.
Mewakili ratusan guru, Mantho mengucapkan terima kasih kepada Valentinus S. Sumito mantan Pj Bupati Mimika, Yonathan Demme Tangdilintin, Pj Bupati Mimika yang telah memproses mempercepat realisasinya nota tugas.
Terima kasih yang sama disampaikan kepada BKPSDM dan Dinas Pendidikan Mimika yang telah bekerja keras memproses seluruh administrasi ratusan guru PPPK.
Mantho menyebutkan dari 488 orang, tiga orang sudah meninggal dunia ditengah menanti kepastian nasib dan dua orang lolos CPNS Formasi Provinsi Papua Tengah.
Ia mengakui ratusan guru ini setelah menerima SPMT ada yang langsung melaporkan diri ke sekolah sebagai tempat mengabdi.
Karena sesuai SPMT berlaku mulai 1 Maret 2025. Sedangkan SKnya saat ini masih dalam proses oleh BKPSDM.
“Kemarin saya sudah laporkan diri di sekolah. Saya dapat di SDN Nayaro. Kami mulai masuk mengajar setelah liburan puasa,” katanya.
Mantho mengakui setelah menerima SPMT ini para guru merasa suka cita karena apa yang diperjuangkan setelah sekian lama menunggu akhirnya terjawab. (Redaksi)