TIMIKA, Koranpapua.id- Kebakaran hebat di Jalan KH. Dewantara Kota Timika, Provinsi Papua Tengah pada Jumat 7 Juni 2024 menghanguskan 28 unit rumah warga.
Sebanyak 40 kepala keluarga yang menjadi korban akibat kebakaran tersebut, saat ini sangat membutuhkan bantuan dari berbagai pihak.
Salah satu kebutuhan yang sangat mendesak bagi korban pasca peristiwa kebakaran itu yakni bahan makanan dan pakaian.
Ini dikarenakan sebagian besar harta benda yang mereka miliki ludes dilalap api.
Melihat kondisi itu, Badan Amal Zakat (Baznas) Mimika langsung bergerak cepat meringankan beban mereka, dengan menyalurkan bahan makanan berupa beras, Sabtu 8 Juni 2024.
Hj. Juma, Wakil Ketua Baznas Mimika menyampaikan rasa keprihatinan atas musibah yang menimpa para korban.
Ia berharap mereka tabah dan tawakal dalam menerima cobaan, karena semua itu sudah menjadi kehendak dari Allah SWT.
Sementara Nastur Ahmad, Ketua Baznas Mimika mengatakan, Baznas ikut berbela derita bersama seluruh korban.
Karena itu pihaknya mengambil sikap menyalurkan bantuan awal berupa beras sebanyak 40 karung.
Baznas juga akan mengumpulkan bantuan lain berupa pakaian, alat rumah tangga serta bentuk lainnya yang bisa meringankan beban mereka.
Selain memberikan bantuan, Baznas juga melakukan pendataan untuk memastikan jumlah kepala keluarga yang terkena dampak.
Berdasarkan data itu, selanjutnya pihaknya akan membuka donasi bekerjasama dengan relawan.
“Pendataan sangat penting supaya bantuan bisa diterima oleh seluruh korban, dengan demikian setidaknya bisa menyembuhkan rasa sedih mereka,” ujarnya.
Naztur menyampaikan kepada seluruh komunitas, paguyuban dan instansi lainnya yang hendak menyalurkan bantuan dapat berkoordinasi dengan Baznas.
“Alamat kami di Jalan Hasannudin, tepatnya di depan Hotel Horison Ultima. Bantuan yang terkumpul akan kami salurkan secara adil dan merata,” katanya.
Ahmad Rifai salah satu warga yang kena dampak kebakaran menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan Baznas.
Ia berharap peristiwa yang mereka alami juga menjadi perhatian pemerintah daerah, karena hampir semua harta benda tidak dapat diselamatkan.
“Mudah-mudahan pemerintah cepat tanggap, barang tidak bisa diselamatkan, belum lagi anak-anak sekolah. Semoga pemerintah bisa lihat kami,” pintanya. (Redaksi)