JAYAPURA, Koranpapua.id– Pemerintah Pusat melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) mendistribusikan 4.634 ton beras SPHP ke 42 kabupaten/kota di Tanah Papua.
Proses distribusi yang bekerjasama dengan Polda Papua dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Pendistribusian beras melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang berlangsung serentak, diharapkan dapat memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan harga yang terkendali.
Dalam keterangan tertulis yang diterima media ini, proses pendistribusian yang dipimpin Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo, sudah dimulai sejak tanggal 9 Desember 2025.
Hadir juga Menteri Pertanian/Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman, Gubernur Papua Mathius D. Fakhiri, Kapolda Papua Irjen Pol. Patrige R. Renwarin, serta Direktur Utama Perum BULOG Ahmad Rizal Ramdhani.
Kegiatan ini juga turut dihadiri Wakil Gubernur Papua, pejabat utama Mabes Polri, serta perwakilanTNI, Forkopimda Papua, dan instansi terkait lainnya.
Dalam kegiatan ini, pemerintah secara serentak melepas 4.634 ton beras SPHP untuk didistribusikan ke 42 kabupaten/kota di enam provinsi di Papua Raya: Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
Langkah ini merupakan upaya strategis Pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan merata dan stabil menjelang kebutuhan di akhir tahun.
Sebagai dukungan pengamanan dan stabilisasi, Polda Papua menyalurkan 852 ton beras SPHP sebagai tahap awal dari total 2.700 ton beras yang akan disalurkan secara bertahap ke seluruh wilayah Papua Raya.
Distribusi dilakukan hingga ke wilayah sulit, termasuk menggunakan pesawat pada daerah yang hanya bisa dijangkau melalui transportasi udara.
Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo, menegaskan komitmen Polri dan pemerintah dalam memastikan kelancaran distribusi beras SPHP.
“Menjelang Nataru, kebutuhan masyarakat meningkat. Penyaluran beras SPHP ini adalah langkah cepat pemerintah dan Polri untuk memastikan harga tetap stabil dan masyarakat mendapatkan akses pangan yang terjangkau,” ujarnya.
Ia juga menyoroti kesiapan Bulog dalam menjaga ketersediaan stok di wilayah Timur. “Papua tidak harus menunggu gudang kosong. Dirut Bulog akan terus mengisi gudang-gudang di Papua,” jelasnya.
Menteri Pertanian/Kepala Badan Pangan Nasional, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman mengaskan bahwa Papua merupakan prioritas dalam stabilisasi pangan.
“Papua harus merasakan kehadiran negara secara langsung. Kita pastikan beras SPHP tersebar merata, kualitas terjaga, harga stabil. Tidak boleh ada gejolak menjelang Natal dan Tahun Baru,” tegas Amran.
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, memastikan kesiapan armada dan infrastruktur logistik dalam mendukung operasi besar ini.
“Bulog memastikan beras SPHP tersalurkan cepat dan merata ke seluruh Papua Raya, termasuk daerah terpencil. Kami bekerja sama erat dengan Polri, TNI, Bapanas, serta pemerintah daerah,” ujarnya.
Rizal juga menegaskan kesiapan BuLOG dalam mendukung penanganan bencana di wilayah Sumatera.
“Tidak ada lagi alasan tidak ada stok. Dengan gudang yang siap dan mekanisme cepat setelah permohonan kepala daerah ke Bapanas, BULOG langsung merespons kebutuhan darurat,” jelasnya. (Redaksi)










