“Kemenangan politik tidak lahir dari kekuatan individu, tetapi dari kemampuan membangun sistem dan jaringan yang hidup sampai ke kampung-kampung. Itulah semangat yang dibawa Golkar di Papua”.
TIMIKA, Koranpapua,id- Para kader Partai Golkar dari delapan kabupaten, kompak memilih Soedeson Tandra sebagai pemimpin mereka dalam Musyawarah Daerah (Musda) II DPD Golkar Papua Tengah yang berlangsung di salah satu di Timika, Jumat 7 November 2025.
Dengan terpilihnya Soedeson menjadi tanda mulai bertunasnya Beringin yang selama ini menjadi lambang Partai Golongan Karya (Golkar) di Provinsi Papua Tengah.
Mendukung dan memberikan support untuk kemajuan Partai Golkar di Papua Tengah, empat petinggi Golkar juga berkenan hadir dalam Musda tersebut.
Keempat petinggi itu yakni, Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Golkar, Muhammad Sarmuji, Sekretaris Jenderal, Sari Yuliati, Bendahara Umum dan Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Ketua Umum.
Kehadiran mereka menjadi salah satu titik penting dari rangkaian konsolidasi politik Partai Golkar di Papua Tengah.
Hasil Musda berlangsung cepat dan penuh kekompakan. Soedeson Tandra terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Golkar Papua Tengah.
Ia menjadi satu-satunya kandidat yang mengembalikan formulir pendaftaran dan mendapat dukungan penuh dari seluruh DPD kabupaten.
“Terima kasih atas kepercayaan ini. Saya tidak bisa berjalan sendiri, karena kekuatan Partai Golkar ada pada kebersamaan”.
“Mari kita bersatu di bawah pohon beringin untuk membawa Golkar Papua Tengah menuju kejayaan,” ajak Soedeson dalam pidatonya.
Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa Musda ini bukan sekadar agenda pergantian kepemimpinan, tetapi bagian dari upaya menata ulang kekuatan partai di wilayah yang dulu menjadi basis utama Golkar di Tanah Papua.
“Hari ini kami datang bukan hanya untuk memilih ketua, tapi memastikan Golkar Papua Tengah tertata kembali dari struktur bawah sampai atas, dari yang fungsional sampai yang strategis,” ujar Bahlil.
Ia mengingatkan bahwa soliditas partai menjadi kunci kebangkitan menuju 2029. “Jangan biarkan diri kita terpecah karena kepentingan sesaat,” pesannya.
Golkar harus tumbuh dengan kesadaran, etika, dan kemampuan berpikir. “Di bawah kepemimpinan Pak Soedeson Tandra, saya yakin Golkar Papua Tengah akan kembali kuat,” tegasnya.
Nada serupa disampaikan Muhammad Sarmuji, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, yang menilai Papua Tengah memiliki potensi kader muda yang besar untuk dikembangkan.
“Golkar di sini punya sejarah panjang. Sekarang saatnya kita menyiapkan generasi baru yang bekerja dengan integritas dan disiplin,” katanya.
Sementara itu, Emanuel Melkiades Laka Lena, menekankan pentingnya kolaborasi dan komunikasi antarlevel organisasi.
“Kemenangan politik tidak lahir dari kekuatan individu, tetapi dari kemampuan membangun sistem dan jaringan yang hidup sampai ke kampung-kampung. Itulah semangat yang dibawa Golkar di Papua,” ujar Melki Laka Lena.
Ia menambahkan, kepemimpinan Soedeson Tandra diharapkan menjadi perekat bagi seluruh kader. “Tugas kita bukan hanya membesarkan partai, tetapi memastikan Golkar hadir di tengah masyarakat dengan kerja nyata,” katanya.
Optimisme Baru Golkar Papua Tengah
Musda II ini diikuti sekitar 200 peserta, terdiri dari pengurus DPP, DPD I, dan DPD II dari delapan kabupaten se-Papua Tengah. Optimisme Baru Golkar Papua Tengah
Ketua Harian DPD Golkar Papua Tengah, Willem Wandik, menyebut hasil Musda ini menandai babak baru bagi perjalanan politik Golkar di wilayah itu.
“Konsolidasi kali ini penuh semangat. Kita menatap 2029 dengan tekad baru,” ujarnya.
Dengan dukungan penuh dari DPP dan kepemimpinan baru di tingkat provinsi, Partai Golkar menatap masa depan Papua Tengah dengan optimisme. (*)
Penulis: Djesica Putri
Editor: Marthen LL Moru










