MANOKWARI- Koranpapua.id- Sebanyak 13 dari 16 jenasah korban longsor dan banjir bandang di Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, berhasil diidentifikasi.
Ini setelah Tim Disaster Victim Identification (DVI) dan tim Identifikasi Forensik (INAFIS) Biddokkes Polda Papua Barat melakukan proses identifikasi dalam beberapa hari terakhir.
Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, Kabid Humas Polda Papua Barat, mengatakan, mengatakan, dari total 14 jenasah yang berhasil ditemukan, 13 di antaranya sudah berhasil diidentifikasi menggunakan metode DVI.
Dikatakan, Tim DVI dan INAFIS Polda Papua Barat telah bekerja keras dan berhasil mengidentifikasi 13 jenasah dengan menggunakan data sekunder ante mortem, data primer post mortem (sidik jari INAFIS), dan data sekunder post mortem.
Benny menambahkan, masih terdapat satu jenazah yang belum teridentifikasi dan satu jenazah yang belum diambil oleh pihak keluarga.
Sementara itu, tim pencarian korban banjir bandang di Kali Meyof, Kampung Jim (Meyes), Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, masih terus dilakukan hingga hari kelima.
Sebanyak 96 personel dari berbagai instansi turut terlibat dalam proses pencarian, di antaranya Polda Papua Barat, Polres Pegaf, Kodim 1812 Pegaf, Basarnas, BPBD Provinsi Papua Barat, serta BPBD Kabupaten Pegaf.
“Hasil pencarian korban hari ini sebanyak satu korban, yang kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polda Papua Barat untuk diidentifikasi.
Total korban tanah longsor yang sudah ditemukan sebanyak 16 korban, dengan 3 korban jiwa masih belum ditemukan,” ungkap Benny.
Kompol Bernadus Okoka, Kapolres Pegunungan Arfak menyampaikan bahwa pencarian hari kelima difokuskan pada titik-titik tertentu menggunakan alat berat.
“Pada pukul 10.15 WIT, tim gabungan berhasil menemukan satu korban meninggal dunia yang tertimbun material tanah longsor dan mengevakuasi korban menggunakan excavator,” ujarnya.
Berikut adalah daftar 13 korban yang telah diidentifikasi:
- Yoseph Ermilianus Efrem
- Porman Takaliumang
- Okden Okte
- Joni Rahawari
- Oce Takaliumang
- Laurensius Denilson Armanto
- George Takaliumang
- Oktovianus Petrus Alwandi
- Yan Leo
- Robertus Edison Nurak
- Reki Wote
- Melkianus Isba
- Harispen Tampil
Terpisah, Yefri Sabaruddin, Kepala Badan SAR Nasional Manokwari menjelaskan, sebanyak 16 orang meninggal dunia dalam peristiwa itu.
Dikatakan, lima korban ditemukan selamat, dan tiga korban lainnya masih hilang dan satu korban terakhir ditemukan Tim SAR gabungan saat operasi pencarian hari ketujuh.
Jumlah keseluruhan korban dalam peristiwa itu sebanyak 24 orang.
Lima orang yang berhasil menyelamatkan diri ketika bencana terjadi yaitu Fretswan Unas, Juandi Takaliumang, Yeskiel Takaliumang, Karunyak Takaliumang, dan Erik.
Kemudian, Tim SAR gabungan melakukan operasi pencarian terhadap 19 orang yang dinyatakan hilang, namun hingga pelaksanaan operasi hari ketujuh hanya ditemukan 16 korban.
“Kami masih berdiskusi dengan keluarga korban, apakah operasi akan dilanjutkan atau ditutup,” ujarnya. (Redaksi)