SORONG, Koranpapua.id- Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA, Uskup Keuskupan Timika secara resmi mulai melakukan tugas pengembalaan pasca ditahbiskan oleh Mgr. Piero Pioppo, Duta Besar Takhta Suci Vatikan, tanggal 14 Mei 2025.
Dengan pentahbisan ini menjadi suatu kebanggan tersendiri bagi masyarakat di Tanah Papua, karena Mgr. Bernardus merupakan Uskup kedua yang merupakan Orang Asli Papua (OAP).
Elisa Kambu, Gubernur Papua Barat Daya mengatakan, Mgr Bernardus Bofitwos Baru, OSA, merupakan buah dari karya panjang para misionaris Katolik di Tanah Papua.
Pelayanan para misionaris telah dimulai sejak tahun 1894. Buah dari pelayanan para misionaris itu, telah membawa perubahan bagi masyarakat Papua, baik dalam aspek rohani maupun sosial.
Ia menyebut, salah satu buah pelayanan dari para misionaris itu telah melahirkan banyak tokoh-tokoh penting, termasuk dirinya dan Mgr. Bernardus.
Hal itu diungkapkan Gubernur Elisa di hadapan para tokoh pemerintah, agama dan masyarakat Papua Barat Daya yang mengikuti misa syukuran di Gereja Katedral Kristus Raja Kota Sorong, Kamis 22 Mei 2025.
Gubernur Elisa menuturkan, meski tugas awal para misionaris telah selesai, namun umat Katolik di Papua memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan mereka.
Karenanya ia mengajak umat untuk terus merawat dan menumbuhkan benih iman yang telah ditanam oleh para pelayan Injil tersebut.
“Ini waktunya supaya benih tetap tumbuh. Tidak sekadar tumbuh tetapi bisa berbuah. Itu tugas kita saat ini,” pungkasnya.
Gubernur juga mengajak seluruh masyarakat untuk menghormati perbedaan suku, agama, dan golongan, serta menolak segala bentuk diskriminasi atas dasar jumlah atau status mayoritas dan minoritas.
Menurutnya, tidak ada umat yang diistimewakan, karena semuanya sama adalah ciptaan Tuhan yang harus saling menghormati dan hidup berdampingan.
Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus memberikan perhatian kepada semua umat beragama dan mendukung seluruh kegiatan keagamaan, baik Katolik, Protestan, Islam, maupun agama-agama lainnya.
“Pemerintah memiliki kewajiban untuk berdiri mengayomi semua umat beragama di Papua Barat Daya,” tambah Gubernur Kambu.
Sementara itu, Jhony Kamuru, Bupati Kabupaten Sorong, menyampaikan rasa syukurnya atas terpilihnya Mgr. Bernardus sebagai Uskup.
Ia menganggap peristiwa ini sebagai jawaban Tuhan atas doa dan perjuangan panjang umat serta para pastor Ordo Santo Agustinus (OSA).
“Tuhan itu baik. Baik bagi umat di muka bumi, baik bagi Republik Indonesia, baik bagi Tanah Papua, baik bagi umat Keuskupan Manokwari-Sorong, dan baik bagi para pastor-terutama dari Ordo Santo Agustinus,” kata Kamuru.
Menurutnya, para imam OSA tidak pernah sia-sia dalam memperjuangkan pelayanan di wilayah Kepala Burung Tanah Papua terutama pelayanan kepada ras Melanesia.
“Terpilihnya Mgr. Bernardus adalah cara Tuhan bekerja. Kita sebagai umat kadang tidak tahu bagaimana Tuhan merancang segalanya, tetapi hari ini kita melihat hasilnya,” ungkapnya. (Redaksi)