TIMIKA, Koranpapua.id- Umat Kristiani di seluruh dunia, termasuk di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, kini menyiapkan hati memasuki Tri Hari Suci (Kamis Putih, Jumat Agung dan Malam Paskah).
Perayaan Tri Hari Suci diawali dengan Kamis Putih hari ini, Kamis 17 April 2025.
Berikut pesan serta ajakan tokoh agama dan Ketua DPRK Mimika untuk umat beriman serta masyarakat Mimika yang disampaikan kepada koranpapua.id, Kamis 17 April 2025.
Pater Gabriel Ngga, OFM, Pastor Paroki Santo Stefanus Sempan Timika mengungkapkan, mulai hari ini Kamis 17 April, umat Nasrani memasuki Tri Hari Suci untuk memperingati sengsara, wafat dan Kebangkitan Tuhan Kita Yesus Kristus.
Ia menuturkan, Tri Hari Suci yang dimulai dengan perayaan Kamis Putih menegaskan soal perintah Yesus kepada para murid untuk saling mengasihi, saling melayani yang ditandai pembasuhan kaki 12 murid.
Pembasuhan kaki ini sebagai bentuk wujud kerelaan, kerendahan hati dan penuh suka cita dalam melayani sesama tanpa perbedaan.
Diharapkan dengan perintah Yesus kepada para murid-Nya, sebagai orang beriman harus menghayatinya secara sungguh-sungguh untuk saling mencintai, mengasihi baik terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain.
Melalui perayaan Kamis Putih akan tumbuh sikap solidaritas, kekeluargaan, persaudaraan dengan saling mengasihi dan mencintai satu sama lain tanpa ada sekat, perbedaan dan setia melayani satu terhadap yang lain.
Pater Gabriel menjelaskan, perayakan pesta Paskah jika dilihat dengan situasi konflik di tanah Papua, mengajarkan semua orang beriman untuk hentikan sikap saling bermusuhan.
Sikap membenci dan membunuh satu terhadap yang lain yang hanya dikarenakan persoalan ekonomi, kepentingan politik dan kekuasaan oknum-oknum tertentu.
Sebagai orang beriman, Pater Gabriel berharap iman, kasih dan pengharapan harus sungguh-sungguh dihayati dalam situasi saat ini.
Dengan demikian penghayatan iman menjadi diatas segala-halanya ketimbang hal-hal yang disebabkan oleh kepentingan ekonomi, politik dan kekuasaan sehingga memicu permusuhan dan konflik.
Ia menegaskan iman harus bisa mengalahkan hal-hal buruk itu, mengingat orang-orang yang tinggal di Papua adalah yang mengimani Yesus sebagai pembawa damai.
Karenanya hidup harus saling mengasihi, melayani agar bisa mengalami kebahagiaan penuh suka cita.

Ustad H. Muhammad Amin, Ketua MUI Mimika mengucapkan selamat memasuki Hari Raya Paskah 2025 bagi seluruh umat Nasrani di Mimika.
“Tentunya kita semua umat beragama tanpa kecuali wajib menjaga suasana kondusifitas keamanan di Kota Timika agar tercipta keamanan, kenyamanan serta kedamaian,” ujar Ustad Amin.
Dengan suasana yang kondusif maka akan betul-betul tercipta rasa rukun, damai, toleransi antarumat beragama benar-benar tercermin dari Timur Indonesia.
Ia berpesan Paskah ini bukan hanya menjadi hari raya milik umat Kristiani tetapi menjadi hari raya semua umat beragama.
Karenanya semua umat beriman wajib saling bersilaturahmi antarsesama umat Kristiani maupun dengan umat Muslim serta umat beragama lainnya.
Lewat saling bersilaturahmi, Mimika sungguh tercipta Eme Neme Yauware (Bersatu Bersaudara Kita Membangun) dan menjadi miniatur toleransi Nusantara dan perdamaian dunia.
“Kalau di Ambon dan Kupang NTT ada gong perdamaian, tapi kita di sini walaupun tidak ada gong perdamaian. Tapi toleransi dan perdamaian kita di Mimika menggema seluruh Nusantara dan bunyi gongnya mendunia,” pungkasnya.
Apalagi saat ini Mimika dipimpin oleh Bupati Yohannes Rettob dan Wakil Bupati Emanuel Kemong yang sangat toleran terhadap semua agama.

Sementara Primus Natikapereyau, Ketua DPRK Mimika mengajak seluruh masyarakat Mimika untuk sama-sama menjaga dan menciptakan keamanan tetap kondusif, sebagai bentuk dukungan kepada umat Kristiani dalam menyambut Hari Raya Paskah.
“Mari kita sama-sama jaga toleransi di Hari Raya Paskah yang akan dijalani umat Nasrani mulai hari ini Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah,” ajaknya.
Ia mengungkapkan, semua masyarakat Mimika tanpa memandang agama, suku, budaya dan bahasa memberikan dukungan dengan tetap menciptakan daerah ini selalu aman.
Dengan daerah yang aman, pelaksanaan perayaan Paskah akan berjalan sukses dan juga menjadi bagian penting mendukung kemajuan pembangunan di Mimika.
“Mari sebagai umat beragama kita jaga toleransi dan ciptakan keharmonisan supaya ikatan keluarga besar Kabupaten Mimika tetap dan terus terjaga baik,” pintanya.
Dikatakan, sebagai masyarakat Mimika, mempunyai suatu kewajiban yang kuat menjaga rasa aman, damai dan harmonis untuk semua orang yang datang maupun yang mendiami daerah ini.

Dr. Jeffrey C. Hutagalung, M. Phill, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Mimika juga mengajak kepada seluruh umat beragama di Mimika terus memelihara Kamtibmas agar terciptanya suasana kondusif, aman dan damai selama Tri Hari Suci umat Kristiani.
“Mari kita sama-sama membangun nilai-nilai kerukunan, toleransi dan harmonisasi di Kabupaten Mimika yang kita cintai ini demi menuju Mimika maju,” katanya.
Jeffrey berharap pesan-pesan damai menyambut Tri Hari Suci Paskah terus digaungkan di setiap ruang publik agar semua pihak merasa nyaman.
Dengan momen rahmat ini, mampu melahirkan sebuah paradigma membangun iman makin baik dan sikap toleran menuju penghormatan kepada Tuhan pencipta alam semesta, Tuhan Yang Maha Esa yang penuh kasih.
Menurutnya, melalui samangat kurban Yesus Kristus di kayu salib, wafat dan bangkit kembali dari antara orang mati, membawa suatu harapan baru bagi umat manusia untuk semakin solider.
Saling mengasihi, memaafkan, mengampuni dan menerima perbedaan dengan sesama. Poin-poin ini menjadi makna terbesar dalam merayakan Tri Hari Suci.
“Selamat merayakan Pesta Paskah bagi semua umat Kristiani. Kepada umat agama lain, mari bersama pemerintah, TNI-Polri kita jaga Mimika menjadi kota yang damai menuju kesejahteraan kita semua,” imbuhnya. (Redaksi)